Bola tangan adalah salah satu olahraga dalam permainan bola besar yang cara bermainnya mengoper bola dengan tangan ke sesama anggota tim dengan tujuan memasukkan ke gawang lawan.[1] Bola tangan dimainkan dua tim yang berisi tujuh orang dalam satu kelompok. Enam orang itu adalah pemain yang bergerak bebas di lapangan dan sisanya bertindak sebagai kiper. Lapangan bola tangan berukuran panjang 90 sampai dengan 110 meter dan lebar 55 sampai dengan 65 meter. Sementara bola yang digunakan memiliki ukuran berbeda antara tim putra dan putri. Bola untuk tim putra beratnya mencapai 425-475 gram, sedangkan untuk putri 325-400 gram. Diameter bola juga berbeda, tim putra kelilingnya lebih besar, yaitu antara 58–60 cm. Sementara untuk putri, keliling bola yang harus digunakan adalah 54–56 cm.[2]
Jenis
Rafball sering disebut bola tangkap. Permainan ini dilakukan dengan fokus melempar dan menangkap bola. Pemain rafball total ada 15 orang yang berada dalam lapangan. Wasit akan melempar bola pertama dengan cara jumpball. Para pemain harus saling berebut bola pertama. Jika bola sudah di tangan, para pemain dituntut bekerja sama agar bola terus bisa dilempar dan ditangkap sesuai peraturan yang sudah berlaku. Bola tidak boleh dipegang lebih dari sepuluh detik dan tidak boleh menyentuh kaki atau bagian bawah tubuh.
Konigsbergerball adalah bentuk asli permainan bola tangan. Permainan tidak hanya dilempar dan ditangkap. Tetapi, harus dilakukan dengan tujuan mencetak gol ke gawang lawan. Untuk menyarangkan bola ke gawang, para pemain harus mengoper bola dengan tangan.[3]
Sejarah
Pada zaman YunaniKuno, peraturan permainan bola tangan sudah dimainkan. Permaianan "Urania" yang dimainkan oleh orang Yunani kuno (digambarkan Homer dan Odyssey) dan harpaston yang sering dimainkan oleh orang Romawi yang bernama Claudius Galenus sekitar pada tahun 130 sampai dengan 200 Masehi. Di Jerman peramainan bola tangan dikenal dengan sebutan "Fangballspiel" atau permainan "tangkap bola" yang diperkenalkan oleh penulis puisi Jerman yaitu Walther von der Vgelweide (1170-1230). Di Perancis seorang bernama Rabeilas (1494-1533) menggambarkan permainan bola tangan dengan bermain bola tangan menggunakan telapak tangan. Pada tahun 1793 masyarakat yang hidup di dataran yang hijau serta menggambarkan dan membuat ilustrasi dengan bola tangan. Pada tahun 1484, administrator olahraga yang berasal dari Denmark mengijinkan permainan ini agar dilakukan di sekolah lanjutan di Ortup Denmark dan mendorong untuk segera menyertakan aturan dalam bola tangan.[4]
Teknik
Dua tangan (two hand)
Chest pass merupakan passing dasar yang harus dikuasai pada permainan ini. Umpan ini fokus dari dada ke dada teman.
Overhead pass adalah passing dari atas kepala dengan tujuan menghindari jangkauan lawan.
Underhand merupakan passing dari sekitaran bawah lengan. Passing ini juga bertujuan agar menghindari jangkauan lawan.[5]
Satu tangan (one hand)
Javeline atau baseball pass harus dilakukan berdasarkan prinsip maximum time-distance, yaitu suatu lemparan harus dilakukan dalam waktu yang cepat dengan jarak yang jauh sehingga membutuhkan sikap lemparan yang sangat maksimal.
Side pass merupakan passing dengan satu tangan dan dilakukan di baguan samping tubuh pemain. Passing ini bisa digunakan untuk mengecoh atau menipu lawan.
Reverse pass merupakan passing melewatkan bola dari bagian belakang tubuh pemain. Passing ini juga dilakukan untuk mengecoh atau menipu lawan.[5]