Bombardier Transportation adalah sebuah produsen bakal pelanting perkeretaapian yang berkantor pusat di Berlin, Jerman.
Perusahaan ini merupakan salah satu yang terbesar di dunia, dalam hal produksi dan perbaikan bakal pelanting perkeretaapian. Bombardier Transportation memiliki sejumlah kantor regional serta fasilitas produksi dan pengembangan yang tersebar di seluruh dunia.[1][2] Perusahaan ini memproduksi berbagai macam produk, seperti kereta penumpang, lokomotif, bogie, serta propulsi dan kendali. Hingga bulan Februari 2020, perusahaan ini mempekerjakan 36.000 orang serta memiliki 63 fasilitas rekayasa dan produksi di seluruh dunia.[3]
Sebelumnya merupakan anak usaha dari Bombardier Inc., perusahaan ini kemudian diakuisisi oleh Alstom asal Prancis pada tanggal 29 Januari 2021.
Inti dari Bombardier Transportation dibentuk dengan pembelian Montreal Locomotive Works (MLW) pada tahun 1975.[6]
1980-an dan 1990-an: Ekspansi
Dengan mengakuisisi MLW, Bombardier juga mendapat akses ke rancangan kereta miringLRC milik MLW. Pada tahun 1987, Bombardier membeli aset Budd dan Pullman-Standard asal Amerika Serikat.[7]
Pada akhir dekade 1980-an, Bombardier Transportation berekspansi ke Eropa dengan mengakuisisi 45% saham BN Constructions Ferroviaires et Métalliques[5] (pabrik utamanya terletak di Bruges, Belgia) pada tahun 1986, dan mengakuisisi ANF-Industries (pabrik utamanya terletak di Crespin, Prancis) pada tahun 1989.[5]
Pada tahun 1991, Bombardier Eurorail dibentuk dengan beranggotakan anak usaha Bombardier Transportation yang terletak di Eropa, yakni BN, ANF-Industrie, Prorail, dan BWS.[9][10] Pada tahun 1992, perusahaan ini mengakuisisi produsen bakal pelanting perkeretaapian terbesar di Meksiko, yakni Concarril milik pemerintah Meksiko.[11]
2000-an: Produsen bakal pelanting terbesar di Barat
Pada bulan Mei 2001, Bombardier Transportation mengakuisisi Adtranz milik DaimlerChrysler, sehingga Bombardier Transportation menjadi produsen peralatan perkeretaapian terbesar di Barat.[13] Akuisisi tersebut pun disetujui oleh Komisi Kompetisi Uni Eropa, asalkan Bombardier menjual saham Stadler Pankow yang dipegang oleh Adtranz, serta setuju untuk mempertahankan Kiepe Electric sebagai pemasok dan ELIN sebagai mitra selama beberapa tahun ke depan.[14][15] Adtranz pun menjadikan Bombardier juga memproduksi lokomotif, selain memproduksi kereta penumpang, kereta rel, dan trem. Dengan mengakuisisi Adtranz, Bombardier juga mendapat kompetensi di bisnis komponen propulsi elektrik.[butuh rujukan]
Setelah mengakuisisi Adtranz, Bombardier Transportation memindahkan kantor pusat, pusat perancangan, dan pabrik utamanya ke Eropa, dengan tetap mengoperasikan sejumlah pabrik di Amerika Utara:[16]
Selain itu, terdapat juga sejumlah pabrik yang khusus memproduksi komponen tertentu, seperti Česká Lípa (Republik Ceko) dan fasilitas Pafawag di Polandia yang khusus memproduksi struktur dan komponen berlas, serta pabrik di Wina (Austria) dan Bautzen (Jerman) yang khusus memproduksi LRT, sementara kereta dua lantai untuk Jerman diproduksi di Görlitz. Sedangkan aktivitas pabrik lain dikurangi atau bahkan ditutup.[17][18]
Pada tahun 2004, karena adanya overkapasitas di industri kereta penumpang di Eropa, Bombardier mengumumkan program restrukturisasi yang menghasilkan penutupan sejumlah pabrik. Di Britania Raya, fasilitas produksi bogie di Pride Park, Derby, Bombardier Prorail (Wakefield), dan fasilitas perawatan di Doncaster ditutup. Sementara di Eropa daratan, pabrik di Pratteln, Kalmar, dan Amadora juga ditutup.[19] Pabrik di Ammendorf dan Vetschau di Jerman bagian timur pun telah ditutup sejak tahun 2001.[17][19]
Pada akhir tahun 2012, Bombardier mengumumkan penutupan pabrik Bombardier Talbot di Aachen, dan memberhentikan 1.200 orang pegawai dari Bombardier Transportation.[20][21]
Pada tahun 2014, perusahaan ini mendapat dua pesanan besar, yakni dari Bay Area Rapid Transit (BART) San Francisco, yang memesan 365 unit kereta untuk dirakit di pabrik Bombardier di Plattsburgh, New York,[22] dan dari Transport for London, yang memberikan kontrak senilai £1,3 milyar untuk memproduksi 70 unit Aventra yang akan dioperasikan oleh Crossrail, serta membangun depo perawatan di Old Oak Common.[23]
Pada bulan Mei 2014, Bombardier membeli 100% saham Rail Signalling Service (RSS), sebuah perusahaan asal Australia yang fokus merancang dan memproduksi persinyalan kereta api.[24] Pada bulan September 2014, Bombardier mengumumkan pengurangan aktivitas pabriknya di Maryborough,[25] dan pabrik tersebut akhirnya ditutup pada bulan Desember 2015.[26]
Pada bulan Januari 2015, pemerintah Hungaria resmi menasionalisasi pabrik milik Bombardier di Dunakeszi. Pemerintah Hungaria mengakuisisi 64,9% saham pabrik tersebut dengan harga $7,8 juta.[27]
Pada bulan Mei 2015, Bombardier mengumumkan rencananya untuk memisahkan Bombardier Transportation menjadi sebuah perusahaan publik tersendiri.[28] Lutz Bertling, presiden dan CEO Bombardier Transportation menyatakan bahwa rencana tersebut ditujukan untuk meningkatkan fleksibilitas keuangan guna melakukan akuisisi atau konsolidasi, sehingga perusahaan ini dapat lebih bersaing dengan CRRC di Eropa.[29] Perusahaan inipun berencana melantai pada akhir tahun 2015.[30] Pada akhir tahun 2015, Caisse de dépôt et placement du Québec (CDPQ) menyuntikkan dana sebesar US$1,5 milyar ke perusahaan ini dalam bentuk obligasi/ekuitas, dengan saham yang dipegang oleh CDPQ tergantung pada kinerja keuangan dari perusahaan ini. Investasi tersebut awalnya merepresentasikan 30% saham perusahaan ini dengan nilai $5 milyar. Penjualan saham tersebut diperlukan untuk melanjutkan pendanaan bagi pesawat jet CSeries, yang menyebabkan Bombardier mencatatkan kerugian sebesar $4,6 milyar pada tahun 2015.[31][32]
^"History". Bombardier-transportation.ch. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 June 2015. Diakses tanggal 1 March 2017.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)