Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Dara Puspita

Dara Puspita
Informasi latar belakang
Nama lain
  • Irama Puspita (1959–1965)
  • Tikki Takki Suzy Leeze (selama tur di Eropa)
  • Delima Puspita (1972)
  • Dara Puspita Min Plus (1972)
AsalSurabaya, Indonesia
Genre
Tahun aktif
  • 1964–1974


Label
  • Remaco
  • Mesra
  • Dimita
  • El Shinta
  • Disco
  • London Litle King & Hubbard
  • Wilhelm Butz Production
Artis terkait
Mantan anggota

Dara Puspita adalah grup musik rock and roll Indonesia yang dibentuk di Surabaya, Jawa Timur pada tahun 1964.[1] Grup musik ini beranggotakan Titiek Adji Rachman (gitar melodi), Lies Soetisnowati Adji Rachman (gitar pengiring), Titiek Hamzah (bass), dan Susy Nander (drum).

Sejarah

Awal mula

Awal terbentuknya grup ini adalah grup besar bernama Irama Puspita yang beranggotakan tiga belas gadis. Grup ini terbentuk di Surabaya dan diasuh oleh Mus Mulyadi. Namun seiring berjalannya waktu, para personel mulai hengkang, sehingga Mus Mulyadi membubarkan grup asuhannya tersebut. Beberapa anggota Irama Puspita, yakni Ani Kusuma, Susy Nander, serta kakak beradik Titiek dan Lies Adji Rachman, memutuskan hijrah ke Jakarta dan membentuk grup sendiri . Popularitas dan sensasionalitas grup ini baru terjadi setelah Titiek Hamzah sebagai pemetik bas menggantikan Lies pada 3 April 1965. Lies meninggalkan Irama Puspita selama sebulan untuk menyelesaikan sekolahnya. Ketika dia kembali, Lies justru menggantikan Ani, sementara Titiek Hamzah tetap dipertahankan. Dengan formasi Titiek AR, Lies, Titiek Hamzah, dan Susy, mereka tampil pertama kali di Bandung bersama Yanti Bersaudara, Noor Bersaudara, Nenny Triana dan Ernie Djohan. Mulai saat itu, keempat dara Kota Buaya itu mendapat sambutan yang luar biasa dari penonton.

Pada suatu kesempatan, atas usul promotor, mereka mengganti nama grup menjadi Dara Puspita. Alasannya nama Dara Puspita lebih enak didengar dan lebih tepat dengan para personilnya yang masih gadis.

Keunikan mereka diatas panggung adalah dengan melakukan hal-hal yang tak dilakukan grup-grup pria. Mereka berjingkrak dan menjerit sambil meraung-raungkan alat musiknya sehingga sering lirik lagu menjadi tidak terdengar. Tetapi, banyak yang naik ke atas pentas ikut berjoget. Sambutan penonton tidak hanya di Tanah Air. Dalam pertunjukan mencari dana di Kuala Lumpur (Malaysia) awal November 1967, mereka dielu-elukan ribuan penonton yang juga berebut bersalaman dan minta tanda tangan. Pada kesempatan itu, Dara Puspita tampil bersama pelawak dan penyanyi Alwi dan Oslan Husein serta penyair W.S. Rendra sepulang dari Amerika.

Personel

Dalam kehidupan sehari-hari, keempat gadis itu termasuk Lies, misalnya, patuh kepada orangtuanya sehingga dia baru giat bermain gitar ketika duduk di bangku SMA. Titiek AR yang lahir 19 Januari 1942 (Hindia Belanda) dan Lies 30 Januari 1944 (Masa Pendudukan Jepang) adalah dua dari 10 anak Adjie Rachman, yang pada masa mudanya dikenal sebagai pemusik keroncong. Meskipun orangtuanya mula-mula tidak setuju kedua putrinya bermusik, mereka akhirnya bangga ketika tahu Titiek AR bersama grup sekolahnya menjadi juara. Sukses Titiek AR ini memacu Lies menekuni gitar dan bahkan juga organ. Hampir sama dengan Titiek dan Lies, Susy juga tidak didukung orang tua ketika menyatakan niatnya bermusik. Namun, ketekunan dan kekerasan hatinya membuat orangtuanya menyerah juga. Susy, kelahiran 5 Juli 1947 dengan nama Sioe Tjuan, adalah salah satu dari tujuh anak pasangan Tjan Tjun Han dan Hanna Elizabeth Nander. Keterampilan Susy sebagai drummer perempuan dijadikan barometer oleh para penabuh drum cewek lainnya. Titiek Hamzah, yang lahir di Bukittinggi 16 Januari 1949, merupakan anggota termuda. Sudah suka musik sejak usia enam tahun dan bergabung dengan band bocah bersama Jopie Item yang bernama Xaverius.[2] Titiek Hamzah, satu-satunya anggota Dara Puspita yang masih aktif dalam musik sampai sekarang.

Konsep musik

Album pertama berjudul Jang Pertama direkam secara langsung dan dirilis dalam bentuk piringan hitam berisi lagu lagu antara lain Pantai Pattaya, Tanah Airku, Mari Mari, Ali Baba, Kenangan Yang Indah, Burung Kakaktua, Lagu Gembira, dan Surabaya. Salah satu lagu dalam album perdana ini bertajuk Tinggalkan Aku Sendiri, gubahan Yok Koeswoyo dari Koes Bersaudara.

Penggarapan musik Titiek Hamzah dan kawan-kawan biasa-biasa saja, bahkan sangat kentara pengaruhnya dari musik Barat, seperti Beatles, Everly Brothers, Elvis Presley atau Rolling Stones. Dengan keterbatasan itu, ternyata mereka berani membawakan Burung Kakaktua dengan gaya sendiri dalam album Jang Pertama. Burung Kakatua yang menjadi salah satu hits Dara Puspita itu dinyanyikan oleh Lies A.R. Lagu lain, Surabaya, menjadi sedemikian populer sehingga banyak orang beranggapan lagu itu adalah karya Dara Puspita dan tidak mengira bahwa nomor tersebut merupakan ciptaan kelompok sandiwara Bintang Surabaya pada tahun 1928, yang liriknya dimodifikasi oleh A. Rachman, ayah Lies dan Titiek.

Sedangkan lagu "Mari Mari" ciptaan Titiek Puspa bisa dikatakan hadir dengan ciri khas mereka yang saat itu termasuk meledak-ledak dan ceria, dimana mereka menyelipkan intro musik mirip "Satisfaction" milik Rolling Stones. Lagu "Pantai Pattaya" yang tidak kalah populer dibandingkan Surabaya, ternyata menurut Titiek Hamzah, terinspirasi oleh sebuah lagu yang dibawakan grup musik di Bangkok (Thailand) ketika mereka tur ke sana, dipadukan dengan irama lagu disko "Bony Moroney" milik Larry Williams . Demikian juga Pusdi dan Aku Pergi yang tercipta di Negeri Gajah Putih itu. Dalam penciptaan lagu, Dara Puspita tidak merasa seterampil grup-grup musik sekarang. Itulah sebabnya Jang Pertama mengandalkan lagu-lagu Titiek Puspa, Yon Koeswoyo (Kenangan Yang Indah), serta A Rachman dalam penulisan lirik.

Demikian juga pada tiga album selanjutnya. Album kedua berisi lagu-lagu Titiek Puspa, selain karya Titiek Hamzah. Titiek Puspa tetap diandalkan dalam album ketiga, Green Green Grass Of Home, dan album keempat, A Go Go. Dalam album ketiga, mereka membawakan Green Green Grass Of Home yang sebelumnya dipopulerkan oleh Tom Jones dan juga Lonely Street (Clarence Henry dan Andy Williams).[3] Pada album keempat, lagu Bee Gees, To Love Somebody, dinyanyikan dengan aransemen yang nyaris tak berubah dengan yang asli.

Tur Eropa

Dara Puspita berangkat ke Eropa pada Juli 1968. Tetapi, sebelumnya mereka mampir di Iran. Kalau keempat gadis itu selalu memperoleh bantuan teknisi ketika memasang dan mempersiapkan alat sebelum pertunjukan di Tanah Air, di luar negeri mereka harus melakukannya sendiri. Kepanikan terjadi ketika kabel putus atau peralatan suara yang berat salah tempat dan harus dipindahkan. Untung, Moerdiono yang memimpin mereka berusaha membantu sebagai juru bahasa. Titiek Hamzah dan kawan-kawan merasa terhibur ketika pertunjukan mereka memperoleh sambutan meriah. Bahkan, seorang pangeran dari Kerajaan Iran waktu itu minta dinyanyikan lagi Kakaktua.

Dari Iran mereka ke Jerman Barat dan Turki. Perjalanan terasa semakin berat, dari satu pertunjukan ke pertunjukan lainnya tidak jarang harus menempuh perjalanan sampai 100 kilometer. Begitu tiba, mereka langsung membongkar dan kemudian memasang semua peralatan. Untung saja sejak di Jerman Barat mereka dibantu roadies yang mengurusi peralatan. Jadi, pada tur di Hungaria, keempat dara bisa konsentrasi menyiapkan lagu saja. Perjalanan di Hungaria berakhir bulan Oktober 1969, atau satu tahun tiga bulan setelah mereka meninggalkan Tanah Air. Selama kurun waktu itu, Dara Puspita mengadakan lebih dari 250 pertunjukan di 70 kota besar dan kecil. Pada saat itulah mereka berkenalan dengan dua dari empat manajer yang menangani mereka di Inggris.

Untuk memudahkan, selama di Eropa, Titiek AR menggunakan nama panggilan Tikki, sementara Titiek Hamzah disebut Takki. Di sana, Dara Puspita lebih dikenal sebagai Tikki Takki Suzy Lies.

Di London, Dara Puspita tinggal di daerah Chelsea, tidak jauh dari Carnaby Street dan Oxford Street di pusat ibu kota Inggris itu. Di sini, Titiek AR, Lies, Susy, dan Titiek Hamzah diperkenalkan kepada Collin Johnson dari NEM Enterprise, yang menangani The Beatles pada awal kariernya. Sebelum meninggalkan Inggris menuju ke Prancis, Dara Puspita menghasilkan singel Ba Da Da Dum dan Dream Stealer. Singel ini pun senasib dengan yang sebelumnya. Tetapi, Dara Puspita segera melupakannya. Dari Prancis mereka menuju ke Belgia, Spanyol, dan Belanda. Di Belanda, beberapa bulan sebelum kepulangan mereka ke Indonesia, tepatnya pada 11 September 1971, Titiek Hamzah sempat menyatakan mundur secara tertulis dari Dara Puspita. Hal tersebut menunjukkan telah terjadinya ketidakharmonisan di antara mereka, bahkan sejak masih berada di Eropa. Titiek Hamzah mengaku jenuh karena Dara Puspita hanya membawakan karya orang lain tanpa pernah membuat komposisi lagu sendiri.

Kembali ke Indonesia

Dara Puspita kembali ke Indonesia tanggal 3 Desember 1971 dan disambut bagaikan supergroup, sebagaimana Led Zeppelin, Deep Purple, Grand Funk Railroad dan Black Sabbath yang mendarat di Bandara Kemayoran enam tahun kemudian. Jadwal pertunjukan sudah menunggu walaupun ada isu Dara Puspita sebenarnya sudah bubar. Tidak heran jika Dara Puspita menebarkan sensasi tentang rencana bubar itu. Ketika tur di sejumlah kota, rumor tentang hal tersebut semakin menjadi-jadi. Apalagi masyarakat ingin tahu apa saja yang mereka peroleh setelah tiga tahun lebih berada di Eropa.[4]

Hanya 15 hari setelah menjejakkan kaki di Indonesia, Dara Puspita tampil pada 18-19 Desember 1971 di Istora Senayan bersama Panbers, AKA dan The Rollies, disaksikan sekitar 23.000 penonton. Tanggal 31 Desember 1971 mereka unjuk gigi di Pandaan bersama The Rollies, The Gembels, Yeah Yeah Boys, Vivi Sumanti, dan Nidya Sisters. Kemudian mereka tur ke Malang, Bandung, Denpasar, Banyuwangi, Lumajang, Probolinggo, Kediri, Tulungagung, Madiun, Jember, Yogyakarta, Solo, Tasikmalaya, Tegal, Surabaya, dan 29 Maret 1972 di Jakarta sebagai tur terakhir di Pulau Jawa. Pertunjukan ini mempunyai arti tersendiri bagi Susy dan Yon Koeswoyo karena mereka berpacaran meskipun tidak sampai ke pernikahan. Setelah pertunjukan terakhir di Jakarta itu, Dara Puspita terbang ke Manado dan Makassar. Setelah itu Dara Puspita dinyatakan bubar, antara lain setelah Titiek Hamzah berkeras ingin menarik diri. Susy berusaha membujuk dengan mengatakan Dara Puspita sedang berada pada puncak karier dan sayang kalau harus bubar saat itu.[5]

Dara Puspita Min Plus

Setelah Titiek Hamzah mundur, Dara Puspita memasukkan dua personil baru yakni Dora Sahertian (piano) dan Judith Manopo (bass). Karena jumlahnya menjadi lima orang, mereka mengganti nama menjadi Delima Puspita.

Namun tak lama kemudian Lies AR mengundurkan diri setelah menikah dan pindah ke Belanda. Empat personil yang tersisa mengganti nama grup menjadi Dara Puspita Min Plus, dan menghasilkan album Tabah dan Cobalah, dimana Titiek Hamzah menyumbangkan beberapa lagu ciptaannya. Sayangnya, eksistensi grup ini tidak terlalu berhasil, terlebih setelah para personilnya menikah, sehingga Dara Puspita Min Plus pun bubar.

Kehidupan selanjutnya

Lies Rachman, mantan pemain bass Dara Puspita di Tropenmuseum, Amsterdam (2015)

Hingga kini, Titiek Hamzah masih aktif di dunia musik. Setelah Dara Puspita Min Plus bubar, Titiek Hamzah bersama Susy Nander sempat membuat album Pop Melayu. Selanjutnya, Titiek lebih banyak fokus sebagai komposer. Pada pertengahan 80-an Titiek Hamzah menghidupkan kembali Dara Puspita dengan membentuk Adarapta yang terdiri dari Atiek CB, Titi DJ, Endah Soebroto dan Titiek sendiri. Adarapta adalah kependekan dari "anak anak dara puspita". Pada tahun 1985 mengeluarkan album "Dalam Lagu Dara Puspita". Namun grup ini tidak bertahan lama, karena masing-masing personilnya memilih bersolo karir.

Titiek AR sempat bergabung dengan grup musik asal Australia, Daughters of Zeus, selama 2 tahun. Kini, Titiek AR tinggal di Belanda, sementara Susy Nander tinggal di Sidoarjo. Sesekali mereka masih bermain musik dan menghadiri reuni dengan penggemar. Sedangkan Judith Manoppo saat ini tinggal di Jakarta namun sudah tidak aktif bermain musik.

Lies AR, Dora Sahertian dan Ani Kusuma kini telah wafat. Semasa hidupnya, Dora Sahertian dikenal sebagai guru musik dan pianis ternama. Sementara Ani Kusuma pernah bergabung dengan grup The Beach Girls sebelum kemudian menjadi aktris film era 1970-an hingga 1980-an. Ani juga membuat album vokal berjudul "Rambutmu Rambutku" bersama grup Japras pada tahun 1989. Lies AR semasa hidup tinggal di Belanda bersama sang kakak, Titiek AR, dan sesekali bermain musik di lingkungannya.

Dara Puspita dengan sususan personel era 1964–1972 kembali tampil di panggung musik untuk pertama kalinya dalam 50 tahun pada gelaran Synchronize Fest 2022.[6]

Anggota band

Diskografi

Album

Single

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Saputro, Luqman. "Srikandi Rock 'n Roll itu Bernama Dara Puspita". www.goodnewsfromindonesia.id. Diakses tanggal 2022-03-31. 
  2. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-03-18. Diakses tanggal 2010-05-03. 
  3. ^ http://www.garagehangover.com/?q=darapuspita (en)
  4. ^ M.nugroho, Kelik (2016). Almanak Musik Indonesia 2005-2015. Tanggerang: Insan Cendekia. hlm. 250. ISBN 9786027365407. 
  5. ^ http://tembangpribumi.multiply.com/photos/album/339/Koleksi_Dara_Puspita, diakses 16 September 2008 [pranala nonaktif]
  6. ^ Koesno, Dhita. "Synchronize Fest 2022 Hari ke-2: Momen Sambung Tali yang Putus". Tirto.id. Diakses tanggal 2022-10-11. 
  7. ^ http://sokaradio1009.multiply.com/photos/album/6/Dara_Puspita[pranala nonaktif permanen] diakses 24 September 2008


Read other articles:

جوزيف فارس معلومات شخصية الميلاد 19 سبتمبر 1977 (46 سنة)  بيروت[1]  مواطنة السويد لبنان  إخوة وأخوات فارس فارس  الحياة العملية المهنة مخرج أفلام،  وكاتب سيناريو،  وممثل،  ومصمم ألعاب  المواقع IMDB صفحته على IMDB  تعديل مصدري - تعديل   جوزيف فارس (بالسويدية:

 

لا تتراجعNever Back Downمعلومات عامةالصنف الفني حركة، فنون قتاليةالموضوع فنون القتال المختلطة تاريخ الصدور 2008مدة العرض 115 دقيقةاللغة الأصلية الإنجليزيةالبلد الولايات المتحدةموقع التصوير فلوريدا الطاقمالمخرج جيف وادلو[1][2][3] السيناريو Chris Hauty (en) البطولة آمبر هيرد، د

 

Seekor cheetah sedang mengejar mangsa. Seekor lebah sedang terbang Dalam etologi, lokomosi hewan adalah ragam metode apapun yang dipakai oleh hewan untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain.[1] Beberapa lokomosi misalnya berlari, berenang, melompat, terbang, loncat, melata dan merayap. Terdapat juga beberapa spesies hewan yang bergantung pada lingkungan mereka untuk bergerak, sebuah jenis daya gerak yang disebut lokomosi pasif. Referensi ^ Animal locomotion. Encyclopædia Britan...

De huidige premier Gaston Browne. Dit is een lijst van premiers van Antigua en Barbuda. Geschiedenis Antigua en Barbuda werd in 1981 onafhankelijk van het Verenigd Koninkrijk. Vere Bird werd de eerste premier van de nieuwe staat. Reeds in 1960 werd hij chief minister van Antigua, en vervolgens premier van het eiland in 1967. Van 1971 tot 1976 werd deze functie bekleed door George Walter (Progressive Labour Movement), om in 1976 weer terug te keren als premier. Premiers van Antigua en Barbuda ...

 

Questa voce o sezione sull'argomento videogiochi è priva o carente di note e riferimenti bibliografici puntuali. Sebbene vi siano una bibliografia e/o dei collegamenti esterni, manca la contestualizzazione delle fonti con note a piè di pagina o altri riferimenti precisi che indichino puntualmente la provenienza delle informazioni. Puoi migliorare questa voce citando le fonti più precisamente. Segui i suggerimenti del progetto di riferimento. La storia dei videogiochi comprende un lass...

 

2008 single by Missy ElliottBest, BestSingle by Missy ElliottReleasedJune 13, 2008Length4:41Label Goldmind Atlantic Songwriter(s) Missy Elliott Nate Hills Marcella Araica Producer(s) Danja Missy Elliott Missy Elliott singles chronology Need U Bad (2008) Best, Best (2008) Bad Girl (2008) Best, Best is a song by American rapper Missy Elliott. It was written by Elliott, Marcella Araica, and Nate Danja Hills for what was supposed to be Elliott's seventh studio album Block Party, while production ...

قره مراد باشا معلومات شخصية الميلاد سنة 1595  إسطنبول  الوفاة سنة 1655 (59–60 سنة)  حماة  مواطنة الدولة العثمانية  مناصب الصدر الأعظم   في المنصب21 مايو 1649  – 5 أغسطس 1650  محمد باشا الصوفي  ملك أحمد باشا  قبطان باشا   في المنصب1653  – 11 مايو 1655  خوجة در�...

 

This is a list of productions from Blue Sky Studios, a former American computer-animation film production company based in Greenwich, Connecticut, United States, including feature films, shorts, specials, and television series. Blue Sky had released 13 feature films, which were all released by 20th Century Fox (now 20th Century Studios) before its closure on April 10, 2021. The company produced its first feature-length film, Ice Age, in 2002. Their second production, Robots, was released in 2...

 

село Сянки Герб Вигляд на Сянки з польського боку кордонуВигляд на Сянки з польського боку кордону Країна  Україна Область Львівська область Район Самбірський район Громада Боринська селищна громада Код КАТОТТГ UA46080030290016282 Облікова картка картка  Основні дані Засно

Quote baselessly attributed to Napoleon China is a sleeping giant, when she wakes she will shake the world or China is a sleeping dragon, or China is a sleeping lion, is a phrase widely attributed (albeit without evidence) to Napoleon Bonaparte. The quote is often labelled as attributed to Napoleon or given with a warning that he may not have said it,[1] but the Napoleon specialist and Fondation Napoléon historian Peter Hicks declares that Napoleon never said Laissons la Chine dormir...

 

  إدارة معلومات الطاقة الأمريكية إدارة معلومات الطاقة الأمريكية تفاصيل الوكالة الحكومية البلد الولايات المتحدة  تأسست 1 أكتوبر 1977 المركز النظام الإحصائي الاتحادي للولايات المتحدة الإدارة موقع الويب www.eia.gov تعديل مصدري - تعديل   إدارة معلومات الطاقة الأمريكية (بالإ�...

 

The entrance of the temple MelaThirumanancheri Iyravatheswarar Temple (மேலைத் திருமணஞ்சேரி ஐராவதேஸ்வரர் கோயில்) is a Hindu temple located at Mela Thirumanancheri in Mayiladuthurai district of Tamil Nadu, India. The historical name of the place is Ethirkolpadi. [1] The presiding deity is Shiva. He is called as Iyravatheswarar. His consort is known as Sugantha Kundalambikai. Significance Vimana It is one of the shri...

This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: North Tamworth, New South Wales – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (June 2008) (Learn how and when to remove this template message) Suburb of Tamworth, New South Wales, AustraliaNorth TamworthTamworth, New South WalesNorth Tamworth SunsetPopulat...

 

Trinity Business School, Trinity College Dublin 53°20′42″N 6°15′18″W / 53.3449188°N 6.255017653°W / 53.3449188; -6.255017653TypeBusiness SchoolEstablished1925DeanLaurent MuzellecStudents2,150LocationDublin City, IrelandAffiliationsAACSB, AMBA, EQUIS, Athena SWAN, Coimbra GroupWebsitehttp://www.tcd.ie/business/ Trinity Business School, (TBS) is part of the Trinity College Dublin and located on College Green, in Dublin, Ireland. Trinity Business School is tri...

 

Literary Criticism theory Literary archetype redirects here. For articles about specific literary archetypes, see Category:Literary archetypes.Not to be confused with Archetypal analysis. Archetypal literary criticism is a type of analytical theory that interprets a text by focusing on recurring myths and archetypes (from the Greek archē, beginning, and typos, imprint) in the narrative, symbols, images, and character types in literary works. As an acknowledged form of literary criticism, it ...

2022 Conservative Party confidence vote ← 2019 (Leadership election) 6 June 2022 (2022-06-06) July–September 2022 (Leadership election) → Opinion pollsTurnout100% (Conservative MPs)   Candidate Boris Johnson No confidence MPs' ballot 211 (58.8%) 148 (41.2%) Leader before election Boris Johnson Elected Leader Boris Johnson 2022 vote of confidence in Boris Johnson Not to be confused with 2022 vote of confidence in the Johnson ministry. On 6 ...

 

A Vault Protector coin made by the Ministry of Public Works Mint in Beijing. Vault Protector coins (traditional Chinese: 鎮庫錢; simplified Chinese: 镇库钱; pinyin: zhèn kù qián) were a type of Chinese numismatic charm coins created by Chinese mints. These coins were significantly larger, heavier and thicker than regular cash coins and were well-made as they were designed to occupy a special place within the treasury of the mint.[1] The treasury had a spirit hall ...

 

Venetian nobleman Dante and Virgil encounter Marco Lombardo in Purgatorio 16, as illustrated by Gustave Doré Marco Lombardo was a courtier from medieval Lombardy.[1] His date of birth and true identity are unknown, but he is thought to have lived during the second half of the thirteenth century. He is also believed to have served many courts and possibly those of Gherardo III da Camino and Ugolino della Gherardesca.[1][2] He was widely known in medieval Italy and appe...

Philippine television show SiSTitle cardAlso known asSiS: Janice & GelliGenreTalk showDirected by Noel Cabacungan (2001) Louie Ignacio (2001–10) Presented by Gelli de Belen Janice de Belen Carmina Villarroel Voices ofMarites Tessbomb MarañonNarrated byMarites Tessbomb MarañonTheme music composerMoy OrtizOpening themeSiS by Sweet Plantado and Annie Quintos of The CompanY (2001–05)[1]Country of originPhilippinesOriginal languageTagalogNo. of episodes2,250ProductionExecutive pr...

 

Münze mit dem Bild des Gründers Seleukos I. Nikator Das Seleukidenreich gehörte zu den hellenistischen Diadochenstaaten, die sich nach dem Tod Alexanders des Großen bildeten. Während des 3. und 2. Jahrhunderts v. Chr. beherrschte das 312 v. Chr. begründete Reich den Vorderen Orient und erstreckte sich in seiner größten Ausdehnung von Kleinasien bis Baktrien. Die makedonische Dynastie der Seleukiden wurde zum Nachfolger der Achaimeniden, die in den zwei Jahrhunderten vor Alexander in d...

 
Kembali kehalaman sebelumnya