Dialog Katolik dan Lutheran adalah serangkaian diskusi yang dimulai pada Juli 1964 sebagai sebuah pertumbuhan dari Konsili Vatikan Kedua. Pertemuan tersebut merefleksikan keterbukaan baru Gereja Katolik untuk dialog dengan denominasi Kristen lainnya serta agama lainnya. Dialog tersebut utamanya terjadi antara para perwakilan Federasi Lutheran Sedunia dan para perwakilan Dewan Kepausan untuk Kemajuan Persatuan Kristen.[1][2]
Dialog Gereja Katolik–Lutheran di Amerika Serikat dilakukan di bawah naungan Komite Waligereja AS untuk Ekumenikal dan Urusan Antar-Agama dan Komite Nasional AS dari Federasi Lutheran Sedunia. Dialog Gereja Katolik–Lutheran mengirim Gereja Lutheran Evangelikal di Amerika dan Sinode Missouri Gereja Lutheran (Lutheran Church–Missouri Synod, LCMS) berdialog bersama dengan komunitas Katolik Roma Amerika. LCMS tak ikut dalam seluruh diskusi. Tak seperti Gereja Lutheral Evangelikal di Amerika, LCMS tak meraih kesepakatan dengan Gereja Katolik Roma karena perbedaan pemahaman berbagai masalah yang meliputi iman, rahmat dan dosa.[3]
Setelah Konsili Vatikan Kedua, dialog Katolik dan Lutheran mencapai puncaknya pada Deklarasi Bersama tentang Doktrin Pembenaran (1999) dan Deklarasi Bersama Paus Fransiskus dan Uskup Munib Younan (2016), yang pada dasarnya menyelesaikan konflik teologis inti Martin Luther dan musuh berikutnya.[4][5] Konflik ini semakin mereda karena Komuni Anglikan melakukan hal yang sama.[6][7]
Referensi
Pranala luar