Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Galilea

Galilea adalah salah satu wilayah yang terletak di bagian utara Israel. Secara geografis, wilayah ini terkenal dengan perbukitan hijau, lembah subur, serta sejumlah danau dan sungai, termasuk Danau Galilea yang menjadi ikon penting. Galilea memiliki sejarah yang kaya dan merupakan salah satu lokasi yang sering disebutkan dalam Alkitab, terutama dalam Perjanjian Baru. Wilayah ini juga dikenal sebagai tempat kelahiran beberapa tokoh besar dalam sejarah Yahudi dan Kristen, serta menjadi latar bagi beberapa peristiwa penting dalam kehidupan Yesus.

Sejarah

Peta Galilea, tahun 50 M

Zaman Kuno

Wilayah Galilea telah dihuni sejak zaman prasejarah. Artefak dan bukti arkeologis menunjukkan adanya peradaban kuno di daerah ini, yang telah berinteraksi dengan bangsa-bangsa besar lainnya di Timur Tengah, seperti Mesir dan Mesopotamia. Pada masa Kekaisaran Romawi, Galilea berada di bawah kendali kerajaan-kerajaan lokal yang merupakan vassal dari Roma, dan akhirnya diperintah oleh Dinasti Herodes yang memerintah atas nama kekaisaran.

Masa Yesus

Galilea memiliki peran penting dalam kisah Perjanjian Baru. Kota-kota di Galilea, seperti Nazaret, Kapernaum, dan Kana, sering disebut dalam berbagai kisah Injil. Yesus banyak menghabiskan waktunya untuk berkhotbah di wilayah ini. Peristiwa-peristiwa seperti khotbah di Bukit, mukjizat penyembuhan, dan berjalan di atas air di Danau Galilea tercatat terjadi di sini, menjadikan Galilea sebagai wilayah penting dalam tradisi Kristen.

Abad Pertengahan

Pada abad pertengahan, wilayah ini berada di bawah pengaruh Kekhalifahan Islam setelah penaklukan Muslim pada abad ke-7. Galilea kemudian menjadi bagian dari berbagai kerajaan Muslim yang bergantian menguasai wilayah ini, termasuk Dinasti Fatimiyah, Kesultanan Ayyubiyah, dan Mamluk. Selama Perang Salib, wilayah ini menjadi saksi banyak pertempuran, terutama karena lokasinya yang strategis dan kedekatannya dengan Yerusalem. Pasukan Salib sempat mendirikan Kerajaan Latin yang mencakup wilayah Galilea.

Periode Ottoman

Pada tahun 1517, Kekaisaran Ottoman mengambil alih Galilea bersama dengan wilayah lain di Levant. Kekuasaan Ottoman berlangsung hingga kekalahan mereka dalam Perang Dunia I. Di bawah Ottoman, Galilea tetap dihuni oleh populasi Yahudi, Kristen, dan Muslim yang beragam, dan menjadi pusat pertanian yang penting.

Periode Mandat Inggris dan Modern

Setelah kekalahan Ottoman, wilayah ini berada di bawah Mandat Inggris di Palestina. Pada tahun 1948, Galilea menjadi bagian dari negara Israel setelah perang Arab-Israel pertama. Galilea mengalami perubahan besar dalam demografi dan infrastruktur, dengan penduduk Yahudi yang pindah ke wilayah ini dan peningkatan pembangunan kota-kota serta fasilitas umum.

Geografi

Galilea terbagi menjadi dua wilayah utama: Galilea Atas dan Galilea Bawah. Galilea Atas terdiri dari dataran tinggi dan perbukitan yang lebih tinggi, sementara Galilea Bawah memiliki dataran dan lembah yang lebih subur dan datar.

  • Danau Galilea: Terletak di bagian timur Galilea, Danau Galilea (juga dikenal sebagai Danau Tiberias) adalah danau air tawar terbesar di Israel. Danau ini memiliki peran penting dalam ekosistem dan ekonomi setempat serta menjadi sumber utama air minum untuk Israel.
  • Gunung Tabor: Terletak di Galilea Bawah, Gunung Tabor diyakini sebagai lokasi Transfigurasi Yesus menurut tradisi Kristen.
  • Iklim: Galilea memiliki iklim Mediterania dengan musim panas yang panas dan kering serta musim dingin yang sejuk dan basah. Curah hujan di Galilea Atas lebih tinggi dibandingkan di Galilea Bawah, yang memungkinkan wilayah ini menjadi salah satu pusat pertanian yang subur.

Demografi

Populasi Galilea terdiri dari berbagai kelompok etnis dan agama, termasuk Yahudi, Muslim, Kristen, dan Druze. Dalam beberapa dekade terakhir, Galilea juga telah menjadi tempat tinggal bagi beberapa komunitas yang berbeda latar belakang. Wilayah ini dikenal dengan toleransi antar-agama yang kuat serta adanya hubungan komunitas yang baik di antara berbagai kelompok.

Ekonomi

Ekonomi Galilea sebagian besar didorong oleh sektor pertanian, pariwisata, dan industri ringan. Pertanian merupakan kegiatan ekonomi utama dengan hasil seperti anggur, zaitun, jeruk, dan berbagai jenis sayuran. Selain itu, Danau Galilea juga menjadi daya tarik pariwisata utama, menarik pengunjung lokal maupun internasional, khususnya wisatawan yang tertarik pada situs-situs ziarah Kristen.

Pariwisata

Galilea memiliki banyak situs sejarah dan religi yang menjadi tujuan wisata populer:

  • Nazaret: Kota ini dianggap sebagai tempat tinggal Yesus selama masa kecilnya dan tempat Maria menerima kabar dari Malaikat Gabriel. Basilika Kabar Sukacita di Nazaret menjadi daya tarik utama bagi peziarah Kristen.
  • Kapernaum: Dianggap sebagai "kota Yesus" dalam Perjanjian Baru, Kapernaum adalah lokasi sejumlah mukjizat Yesus. Reruntuhan sinagoge dan rumah Rasul Petrus juga ditemukan di sini.
  • Kana: Kota ini terkenal sebagai lokasi mukjizat pertama Yesus, yakni mengubah air menjadi anggur pada pesta pernikahan. Gereja Kana menjadi situs penting bagi wisatawan religius.
  • Gunung Beatitudes: Tempat ini dipercaya sebagai lokasi Khotbah di Bukit, dan sebuah gereja dibangun di atasnya untuk memperingati peristiwa tersebut.

Pengaruh Budaya dan Religi

Galilea memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan agama Yahudi dan Kristen. Banyak tokoh Alkitab dan nabi besar lahir atau tinggal di wilayah ini. Tradisi Yahudi mencatat bahwa beberapa sekolah penting yang mengajarkan Hukum Taurat berdiri di sini, dan setelah penghancuran Bait Suci kedua, banyak cendekiawan Yahudi pindah ke wilayah ini. Galilea juga menjadi pusat awal Kekristenan, di mana ajaran Yesus menyebar dan menghasilkan komunitas Kristen pertama.

Signifikansi dalam Arkeologi

Galilea adalah wilayah penting bagi arkeologi karena kekayaan peninggalan dari berbagai periode sejarah. Beberapa situs arkeologi besar di Galilea, termasuk Kapernaum, Sepphoris, dan Magdala, telah memberikan wawasan berharga tentang kehidupan masyarakat pada zaman Romawi dan Bizantium.

Galilea dalam Budaya Populer

Kisah-kisah tentang Yesus dan hubungannya dengan Galilea telah diabadikan dalam berbagai karya sastra, film, dan seni. Danau Galilea, khususnya, sering digambarkan dalam seni Kristen sebagai tempat yang damai dan memiliki nilai religius tinggi.

Pustaka tambahan

  • Aviam, M., "Galilee: The Hellenistic to Byzantine Periods," in The New Encyclopedia of Archaeological Excavations in the Holy Land, vol. 2 (4 vols) (Jerusalem: IES / Carta), 1993, 452–458.
  • Meyers, Eric M. (ed), Galilee through the Centuries: Confluence of Cultures (Winona Lake, IN: Eisenbrauns, 1999) (Duke Judaic Studies 1).
  • Chancey, A. M., Myth of a Gentile Galilee: The Population of Galilee and New Testament Studies (Cambridge: Cambridge University Press, 2002) (Society of New Testament Monograph Series 118).
  • Aviam, M., "First-century Jewish Galilee: An archaeological perspective," in Edwards, D.R. (ed.), Religion and Society in Roman Palestine: Old Questions, New Approaches (New York / London: Routledge, 2004), 7–27.
  • Aviam, M., Jews, Pagans and Christians in the Galilee (Rochester NY: University of Rochester Press, 2004) (Land of Galilee 1).
  • Chancey, Mark A., Greco-Roman Culture and the Galilee of Jesus (Cambridge: Cambridge University Press, 2006) (Society for New Testament Studies Monograph Series, 134).
  • Freyne, Sean, "Galilee and Judea in the First Century," in Margaret M. Mitchell and Frances M. Young (eds), Cambridge History of Christianity. Vol. 1. Origins to Constantine (Cambridge: Cambridge University Press, 2006) (Cambridge History of Christianity), 163-194.
  • Zangenberg, Jürgen, Harold W. Attridge and Dale B. Martin (eds), Religion, Ethnicity and Identity in Ancient Galilee: A Region in Transition (Tübingen, Mohr Siebeck, 2007) (Wissenschaftliche Untersuchungen zum Neuen Testament, 210).
  • Fiensy, David A., "Population, Architecture, and Economy in Lower Galilean Villages and Towns in the First Century AD: A Brief Survey," in John D. Wineland, Mark Ziese, James Riley Estep Jr. (eds), My Father's World: Celebrating the Life of Reuben G. Bullard (Eugene (OR), Wipf & Stock, 2011), 101-119.
Kembali kehalaman sebelumnya