Glifosat adalah herbisida berspektrum luas yang dapat mematikan sebagian besar tipe tanaman dan dapat mengendalikan gulma semusim maupun tahunan di daerah tropis pada waktu pascatumbuh (post emergence).[3] Cara kerja herbisida ini adalah dengan menghambat enzim 5-enolpiruvil-shikimat-3-fosfat sintase (EPSPS) yang berperan dalam pembentukan asam amino aromatik, seperti triptofan, tirosin, dan fenilalanin.[3] Tumbuhan akan mati karena kekurangan asam amino yang penting untuk melakukan berbagai proses hidupnya.[4] Glifosat dapat masuk ke dalam tumbuhan karena penyerapan yang dilakukan tanaman dan kemudian diangkut ke pembuluh floem.[3] Paparan glifosat akan menyebabkan beberapa gejala, seperti iritasi mata, penglihatan menjadi kabur, kulit terbakar atau gatal, mual, sakit tenggorokan, asma, kesulitan bernapas, sakit kepala, mimisan, dan pusing.[4]
Referensi
^ abGlyphosate, Environmental Health Criteria monograph No. 159, Jenewa: Organisasi Kesehatan Dunia, 1994, ISBN92-4-157159-4.
^ ab(Inggris) CAROLINE COX (2004). "Herbicide Factsheet: GLYPHOSATE"(PDF). JOURNAL OF PESTICIDE REFORM. 24 (4). Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 2009-04-19. Diakses tanggal 14 Juni 2010.