Bahasa yang digunakan di desa ini sama dengan pada umumnya bahasa yang digunakan di pulau Nias, yaitu bahasa Nias dan juga bahasa Indonesia. Demikian pula dengan etnitas, mayoritas penduduk desa ini adalah suku Nias, bahkan bisa dikatakan hampir semuanya. Namun ada pula etnis minoritas lainnya yang ada di beberapa kawasan yang merupakan suku Batak dan Jawa.
Sementara berdasarkan keagamaan, di desa ini 100% beragama Kekristenan, dimana Protestan 54,20% dan Katolik 45,80%.[2] Dan pekerjaan utama masyarakat adalah sebagai petani, dan ada sebagian sebagai Pegawai Negeri Sipil atau PNS, Tentara atau Polisi, dan sebagian sebagai pedagang.[1]