Infiniti (インフィニティcode: ja is deprecated , Infiniti, IPA: [iɰ̃ɸiniti]) adalah divisi kendaraan mewah dari Nissan asal Jepang. Infiniti mulai menjual kendaraan buatannya pada tanggal 8 November 1989 di Amerika Utara. Hingga dekade 2010-an, jaringan pemasaran Infiniti meliputi diler di lebih dari 50 negara yang tersebar di seluruh dunia.[1] Hingga tahun 2020, pasar utama Infiniti adalah Amerika Serikat dan Tiongkok (kecuali Hong Kong dan Makau).
Pada bulan Januari 2018, CEO Hiroto Saikawa mengumumkan bahwa merek Infiniti akan ditransformasi menjadi merek kendaraan listrik, dengan semua kendaraan baru bermerek Infiniti akan ditenagai dengan listrik secara penuh ataupun hibrida mulai tahun 2021.[2]
Pada tahun 2012, Infiniti memindahkan kantor pusatnya dari kompleks kantor pusat Nissan di Yokohama ke Hong Kong, dan didaftarkan sebagai sebuah badan hukum di sana dengan nama Infiniti Global Ltd. Carlos Ghosn ingin agar Infiniti lebih fokus menjual kendaraan buatannya di Tiongkok, karena ia memprediksi bahwa Tiongkok akan menjadi pasar kendaraan mewah terbesar di dunia.[3] Pada bulan September 2014, Nissan menunjuk Roland Krüger, mantan kepala divisi Asia dari BMW, sebagai presiden Infiniti.[4]
Dengan QX60 (sebelumnya dikenal sebagai JX35), Infiniti mulai memproduksi kendaraan di luar Jepang.[3] Pada tahun 2014, Infiniti mulai memproduksi dua model di Xiangyang, Tiongkok, di sebuah pabrik yang dioperasikan oleh joint venture antara Nissan dan Dongfeng Motor.[3] Pada tahun 2015, Nissan Motor Manufacturing UK mengembangkan pabriknya di Sunderland, Inggris, untuk memproduksi mobil kompak baru yang diberi nama Q30.[3] Pada pertengahan tahun 2019, pabrik Sunderland berhenti merakit kendaraan bermerek Infiniti.
Pada tahun 2020, Infiniti resmi keluar dari Eropa (kecuali Kaukasus, Rusia, Kazakhstan, dan Ukraina), Afrika Selatan, Australia, Selandia Baru, Hong Kong, Makau, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, dan Vietnam.[5][6][7][8]
Pada tahun 2020, Infiniti kembali memindahkan kantor pusatnya dari Hong Kong ke Yokohama.[9]
Merek Infiniti diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 1989. Infiniti menyasar segmen kendaraan premium di Amerika Serikat, yang tidak sesuai dengan citra Nissan, serta juga dipengaruhi oleh Plaza Accord tahun 1985. Merek Infiniti dibuat pada saat yang hampir bersamaan dengan Toyota dan Honda mengembangkan merek premium Lexus dan Acura. Pemerintah Jepang menerapkan pembatasan ekspor sukarela untuk pasar Amerika Serikat, sehingga akan lebih menguntungkan jika mengekspor mobil yang lebih mahal ke Amerika Serikat.
Merek Infiniti diluncurkan dengan dua model, yakni Q45 dan M30, yang sebelumnya dijual di jaringan diler Nissan Motor Store di Jepang. Q45 didasarkan pada generasi kedua dari Nissan PresidentJDM dengan platform jarak antar roda 5mm lebih pendek, yakni 2.875 mm (113,2 in). Mulai tahun 1992, jarak antar rodanya disamakan dengan Nissan President, yakni 2.880 mm (113,4 in). Q45 dilengkapi dengan mesin V8 278 hp (207 kW; 282 PS), penggerak empat roda, dan sistem suspensi aktif yang ditawarkan pada generasi pertama Q45t. Fitur tersebut pun membuat Q45 cukup kompetitif di segmen "mewah" penuh, bersaing langsung dengan Mercedes S-Class, BMW 7 Series, Jaguar XJ, dan Cadillac Fleetwood.
Model kedua diperkenalkan pada bulan November 1989, yakni M30 berpintu dua, yang diambil dariNissan Leopard. M30 diproduksi selama tiga tahun sebagai alternatif dari Lexus SC. M30 memakai mesin VG30E 162 hp (121 kW; 164 PS) dan transmisi otomatis. M30 bisa dibilang kurang bertenaga, karena bobotnya mencapai 3.333 pon (1.512 kg). M30 yang atapnya dapat dibuka bahkan lebih berat, karena ada perkuatan pada bodi dan sasisnya. Eksterior dan interior M30 berbeda jauh dengan Q45.
Infiniti tidak menawarkan sedan mewah menengah untuk menyusul sedan mewah Jepang pertama yang diperkenalkan ke Amerika Utara, yakni Acura Legend, yang lalu disusul oleh Lexus GS. Produk Infiniti pertama untuk segmen mewah bawah adalah Infiniti J30, yang harus berkompetisi dengan Lexus ES revisi tahun 1992, dan akhirnya kurang laku, karena interiornya yang kecil dan gayanya yang kurang umum. J30 lalu digantikan oleh Infiniti I yang diperkenalkan pada bulan April 1995 dan mulai dijual pada tahun 1996. Infiniti I diambil dari Nissan Maxima dan pada tahun 2002, digantikan oleh Infiniti G35.
Menurut perusahaan ini, logo Infiniti memiliki dua arti, yakni sebagai representasi dari jalan yang mengarah ke horizon, serta representasi dari Gunung Fuji.[10]
1990-an
Pada bulan September 1990, Infiniti memperkenalkan model ketiga, yakni Infiniti G20, yang diturunkan dari Nissan Primera.
Penjualan Infiniti berjalan cukup lambat. Kampanye awal perusahaan ini bertujuan untuk meningkatkan eksposur merek Infiniti dengan menampilkan lokasi yang terpengaruh oleh Zen, dengan fokus pada alam dan ketenangan, tanpa menunjukkan mobil buatannya sama sekali.[11][12] Perancang interior mobil Infiniti memutuskan untuk tidak melengkapi interior mobil Infiniti dengan aksen kayu dan krom, dan lebih memilih tampilan monokrom, organik, dan membulat, dengan fokus pada kulit dan vinil. Sejumlah pembeli mobil Infiniti bahkan menambahkan sendiri aksen kayu tiruan pada sekitaran konsol tengah dan sekitaran pegangan pintu. Satu-satunya benda yang memiliki penampilan cerah pada interior mobil Infiniti adalah jam analog yang dipasang di tengah.
Pada pertengahan dekade 1990-an, volume penjualan Infiniti masih berada di belakang Lexus dan Acura. Q45 makin jauh dari citranya sebagai sedan mewah sport, dan menjadi menjadi sedan yang sangat berbeda, hingga dijuluki sebagai "Lincoln-nya Jepang". Pada musim panas tahun 1998, Infiniti menghidupkan kembali G20, dengan didasarkan pada Nissan Primera JDM, sebuah sedan sport kompak. Generasi kedua G20 dipasarkan sebagai kompetitor dari sedan sport murah buatan Eropa, namun G20 generasi kedua lebih berat daripada G20 generasi pertama. Karena Infiniti melanjutkan penggunaan mesin empat silinder SR20DE dan ukuran kompak, G20 generasi kedua pun tidak berhasil terjual sesuai perkiraan. G20 terutama juga dipasarkan ke demografi yang salah, yakni wanita profesional muda, padahal G20 tidak sepopuler Acura Integra yang dijual dengan harga serupa.
Pada akhir tahun 1996, Infiniti meluncurkan QX4, yang merupakan hasil modifikasi dari Nissan Pathfinder, sehingga Infiniti menjadi salah satu produsen mobil mewah pertama yang menawarkan SUV premium berukuran sedang.
Infiniti lalu menggantikan J30 dengan Nissan Cefiro JDM generasi kedua, dan memberinya nama "I30" di Amerika Utara pada tahun 1996. I30 menawarkan satu opsi mesin, yakni VQ30DE 193 PS (142 kW; 190 hp) dengan penggerak roda depan, yang juga dipakai untuk Maxima. Pada tahun 2000, I30 dirancang ulang, dengan keluaran tenaganya ditingkatkan menjadi 231 PS (170 kW; 227 hp). Pada pertengahan 2001, Infiniti mengubah tampilan dan performa I30, dengan mengubah mesinnya menjadi VQ35DE 259 PS (190 kW; 255 hp), yang juga menginspirasi perubahan nama dari I30 menjadi I35. Namun, penjualannya tidak terlalu memuaskan.
2000-an
Pada tahun 2000, perusahaan-perusahaan besar asal Jepang terdampak oleh penggelembungan harga aset di Jepang. Infiniti pun memutuskan untuk fokus mengembangkan mobil mewah sport yang bertenaga dan dinamis. Keputusan tersebut bersamaan dengan keputusan Nissan untuk menjalin aliansi dengan Renault di bawah arahan dari Carlos Ghosn dan Rencana Kebangkitan Nissan. Car and Driver lalu memberitakan bahwa pimpinan Infiniti mengundang pers dan menyatakan bahwa mereka "bersumpah tidak akan berhenti melihat BMW."[butuh rujukan] Pada tahun 2001, Infiniti merancang ulang Q45, namun justru G35 lah yang cukup laku pada tahun 2003. Di Jepang, sedan premium buatan Nissan memiliki reputasi yang baik, setelah Nissan mengakuisisi Prince Motor Company, lalu mengintegrasikan Nissan Skyline, Nissan Laurel, dan Nissan Gloria, yang awalnya merupakan kendaraan buatan Prince. Suksesor G20 (yang didasarkan pada Nissan Primera), yakni Infiniti G35 (yang didasarkan pada Nissan Skyline), cukup sukses setelah terpilih sebagai Motor Trend Car of the Year pada tahun 2003.
Pada tahun 2003 juga, Infiniti meluncurkan crossoverFX35/45 untuk memanfaatkan momentum kesuksesan G35. FX menggunakan komponen yang sama dengan G35 dan dirancang sesuai selera masyarakat Amerika. FX mengkombinasikan performa dan kendali yang baik dengan versatilitas seperti station wagon dan kapabilitas segala cuaca. Pada tahun 2004, Infiniti meluncurkan versi penggerak empat roda dari G35 agar dapat bersaing dengan sedan sport serupa buatan Audi dan BMW. Infiniti juga memperkenalkan SUV yang lebih besar, yakni Infiniti QX56 yang didasarkan pada Nissan Armada yang dijual di Amerika Serikat, agar dapat bersaing dengan Toyota Land Cruiser/Lexus LX470.
Presiden dan CEO Nissan Motors, Carlos Ghosn, lalu mengembangkan sebuah strategi bisnis untuk memisahkan Infiniti dari Nissan. Infiniti seri G pun membantu mendefinisikan ulang Infiniti sebagai "BMW-nya Jepang", karena seri G memang ditujukan untuk bersaing langsung dengan BMW seri 3.[1] M35/M45 pun mendapat sejumlah pengakuan dari pers otomotif, dengan memenangkan uji perbandingan antara delapan mobil di Car and Driver, dan model tersebut disebut sebagai sedan mewah terbaik oleh Consumer Reports.[butuh rujukan] M45 dilengkapi mesin yang sama dengan Q45, dan M45 pun menjadi model unggulan setelah Q45 tidak lagi diproduksi. Infiniti M (2002–2005) dan Infiniti G (mulai tahun 2002) dikenal di Jepang sebagai Nissan Gloria dan Nissan Skyline.
Pada bulan November 2006, Infiniti meluncurkan hasil perancangan ulang dari G35, yang lalu disusul pada bulan Agustus 2007, dengan peluncuran G37. G37 pertama kali diperkenalkan di New York International Auto Show pada bulan April 2007. Pada bulan Desember 2007, Infiniti meluncurkan Infiniti EX35, yang merupakan produk pertama Infiniti di segmen crossover mewah kompak. EX memakai mesin yang sama dengan G35, yakni mesin V6 3,5 liter, 306 hp (228 kW).
Carlos Ghosn lalu mengumumkan ekspansi Infiniti ke Eropa pada Geneva Motor Show 2008.[13] Infiniti resmi menjual produknya di Eropa mulai akhir tahun 2008, dan dalam waktu dua tahun, Infiniti telah menjual produknya di 21 negara di Eropa. Empat model ditawarkan di Eropa, yakni SUV Infiniti FX37 dan Infiniti FX50, Infiniti G37, coupe Infiniti G37, dan crossover Infiniti EX37. Kantor pusat Infiniti untuk Eropa terletak di Rolle, Swiss.[14]
2010-an
Carlos Ghosn memperkenalkan Infiniti M di sebuah hotel di Los Angeles. Model tersebut memakai mesin yang sama dengan Infiniti G dan Nissan 370Z, yakni VQ37VHR. Hal yang baru adalah rangkaian tenaga, yakni V8 5,6 L (VK56VD) dengan VVEL dan injeksi langsung bensin; Nissan-Renault V9X V6 Turbo Diesel (hanya untuk Eropa); dan hibrida yang baru dikembangkan, yang meliputi satu motor listrik dan dua kopling untuk memungkinkan mesin gas dan motor listrik menggerakkan roda belakang secara bersamaan. Paket baterai litium-ion yang digunakan Infiniti M pertama kali ditampilkan pada mobil konsep Essence.
^Fontanelle, Anthony (26 March 2008). "Infiniti Parks In Rolle". www.amazines.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-07. Diakses tanggal 15 August 2010.