Isyarat V adalah sebuah gestur di mana jari telunjuk serta jari tengah saling berpisah dan terangkat, sementara jari-jari lainnya mengepal. Isyarat ini memiliki makna beragam, tergantung dari budaya dan adat setempat.
Ketika isyarat ini ditunjukkan dengan telapak tangan menghadap ke arah pemberi isyarat, maka hal tersebut dapat berarti penghinaan terhadap orang yang dituju. Sekitar tahun 1940-an, selama Perang Dunia Kedua, para pasukan dari Blok Barat menggunakan isyarat ini (U+270C✌victory hand[1] dalam Unicode) sebagai simbol dari kemenangan. Selama Perang Vietnam pada tahun 1960-an, isyarat ini digunakan sebagai simbol perdamaian. Di Jepang, isyarat ini digunakan sebagai bentuk ekspresi dalam berfoto.
Penggunaan
Arti dari isyarat V dapat beragam, tergantung dari posisi tangan pemberi isyarat:
Jika telapak tangan menghadap ke arah pemberi isyarat (telapak tangan menghadap ke belakang), dapat berarti:
Jika telapak tangan menghadap ke arah penerima isyarat (telapak tangan menghadap ke depan), dapat berarti:
Angka '2'
Kemenangan – dalam suasana perang atau kompetisi. Pertama kali dipopulerkan pada Januari 1941 oleh Victor de Laveleye, politisi Belgia yang berada di pengasingan.[5]
Perdamaian atau persahabatan – digunakan di seluruh dunia. Dipopulerkan di Amerika pada tahun 1960-an. Isyarat ini juga berarti "akhir dari perang" yang berlaku pada tahun 1940-an.[6]
Peregangan jari, telapak tangan, maupun kedua tangan.[8]
"Ajakan untuk melihat" dalam berbagai bahasa isyarat di seluruh dunia. Ketika kedua jari diarahkan ke kedua mata pemberi isyarat, dapat diartikan "saya sedang melihat Anda."[9]
Armstrong, Nancy; Wagner, Melissa (2003). "The 'V'". Field Guide to Gestures: How to Identify and Interpret Virtually Every Gesture Known to Man. Philadelphia: Quirk Books. hlm. 227–30. ISBN978-1-931686-20-4.
Lefevre, Romana (2011). "V". Rude Hand Gestures of the World: A Guide to Offending Without Words. San Francisco: Chronicle Books. hlm. 122–3. ISBN978-0-8118-7807-4.
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Isyarat V.