Jadwal KedelapanKonstitusi India mendaftarkan bahasa-bahasa resmi Republik India. Pada waktu Konstitusi diterapkan, pencantuman dalam daftar tersebut menandakan bahwa bahasa tersebut terwakili pada Komisi Bahasa-Bahasa Nasional,[1] dan bahwa bahasa tersebut akan menjadi salah satu basis yang akan memperkaya Hindi, bahasa resmi negara tersebut.[2] Namun, daftar tersebut telah mengakuisisi signifikansi lebih lanjut. Pemerintah India saat ini di bawah sebuah obligasi mengambil ukuran untuk pengembangan bahasa-bahasa resmi, seperti bahwa "bahasa-bahasa tersebut bertumbuh cepat dalam kekayaan dan menjadi alat efektif dari pengetahuan komunikasi modern."[3]
Menurut Artikel 344(1) dan 351 Konstitusi India, jadwal kedelapan meliputi pengakuan 22 bahasa berikut ini:[4]
Inggris menjadi bahasa resmi dari bahasa-bahasa tersebut, awalnya ada 14 bahasa yang dimasukkan dalam Konstitusi tersebut. Bahasa Sindhi ditambahkan pada 1967. Setelah itu, tiga bahasa lainnya yakni Konkani, Manipuri dan Nepali dimasukkan pada 1992. Kemudian, bahasa Bodo, Dogri, Maithili dan Santhali ditambahkan pada 2003.[5]
Tuntutan bahasa-bahasa lainnya untuk dimasukkan dalam Jadwal Kedelapan
Pada saat ini, menurut Kementerian Urusan Dalam Negeri,[6] terdapat tuntutan agar 38 bahasa lainnya dimasukkan dalam Jadwal Kedelapan Konstitusi. Bahasa-bahasa tersebut adalah: