Kampung Alor (Jawi: كامڤوڠ الور) adalah sebuah pemukiman yang terletak di Timor Leste. Kampung ini termasuk kedalam pos administratif Dom Aleixo, Kota Dili. Pada tahun 2015, total populasinya sekitar 3.531 jiwa.[1] Serta memiliki luas area 0,49 km².[2]
Kampung Alor كامڤوڠ الور
|
|
Luas area
|
0,49 km²[2]
|
Populasi
|
3.531 (Sensus 2015)[1]
|
Kepala daerah
|
Afonso Soares (Pemilu 2009)[3]
|
|
Kampung Alor terdiri dari beberapa kawasan; Anin Fuic (Atarac Laran/Ai-Tarak Laran/Aitarak Laran), Hamahon, dan Rai Lacan.[4]
Sejarah
Kampung Alor merupakan bagian dari sejarah perkembangan Islam di Timor Leste. Pada tahun 1512, Abdullah Afif, seorang pedagang arab tiba dan menetap di Dili; kemudian disusul Habib Umar Muhdlar tahun 1678. Awal abad ke-19 pedagang Islam Hindia Belanda (Indonesia) tinggal dan menetap di Dili. Mereka berasal dari Kupang, Solor, Adonara, Alor, Bima, Maluku, Makassar, dan Buton.[5]
Muslim asal Indonesia hidup berkelompok dan berdampingan di perkampungan Arab di Desa Lecidere (sekarang Jalan Dr. Antonio de Carvalho). Muslim Indonesia yang kebanyakan berasal dari Pulau Alor sebagian tinggal di Kampung Karaketu Farul. Perluasan Kota Dili tahun 1955 merelokasi penduduk Kampung Karaketu Farul ke Bairo Morros atau Morro Alor yang artinya Kampung Alor. Di tahun yang sama, H. Hasan bin Abdullah Balafif, kepala daerah Morro Allor merencanakan pendirian masjid An-Nur.[5]
Demografi
Penduduk Kampung Alor sebagian besar merupakan penduduk asli Timor Leste dengan jumlah pendatang asal Indonesia dan Keturunan Arab yang signifikan. Islam merupakan agama sebagian besar penduduk Kampung Alor, kemudian Katolik yang dianut oleh penduduk asli Timor Leste.[6]
Penduduk Kampung Alor mayoritas multibahasa atau mampu berbicara dengan dua bahasa atau lebih.[7] Bahasa yang digunakan oleh penduduk adalah bahasa Tetun yang merupakan bahasa nasional Timor Leste, bahasa Portugis, bahasa Melayu Dili, dan bahasa Indonesia.[8] Bahasa Indonesia bahkan juga digunakan dalam khotbah Shalat Jumat di Masjid An-Nur.[9]
Penduduk terkenal
Referensi