Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Kanal Raja Abdullah

Kanal Raja Abdullah.

Kanal Raja Abdullah adalah sebuah kanal berbahan beton yang dibangun di Lembah Yordania, Yordania. Pembangunan Kanal Raja Abdullah telah dimulai sejak tahun 1957 dengan panjang mencapai 65 km pada tahun 1961. Kanal Raja Abdullah diperpanjang lagi hingga mencapai 110 km pada periode 1969–1977. Pemanfaatan utama dari Kanal Raja Abdullah untuk penyediaan air minum bagi Kota Amman dan irigasi pertanian di Lembah Yordania. Air dari Kanal Raja Abdullah pernah mengalami kegagalan pengolahan menjadi air minum pada tahun 1987–1998.

Lokasi

Titik koordinat Kanal Raja Abdullah dengan menggunakan Jaringan Palestina adalah 175–230 Lintang Utara dan sekitar 205–207.000 Bujur Timur. Sedangkan dalam sistem koordinat UTM, titik koordinat Kanal Raja Abdullah adalah 32°10′3.53″–32°39′48.70″ Lintang Utara dan 35°34′49.70″–35°36′13.72″ Bujur Timur.[1]

Pembangunan

Kanal Raja Abdullah dibangun sebagai kanal terbuka. Bahan bangunan yang digunakan untuk membangunnya adalah beton.[2] Pembangunan Kanal Raja Abdullah dimulai pada sisi timur Lembah Yordania pada tahun 1957.[3] Kanal Raja Abdullah selesai dibangun sebagai saluran air buatan pada tahun 1961 dengan panjang 65 km.[1] Pada tahun 1966, Kanal Raja Abdullah diperpanjang hingga menjadi 70 km. Pada tahun 1969 hingga 1987, Kanal Raja Abdullah kembali diperpanjang hingga mencapai panjang 110 km. Penambahan panjang dilakukan setelah Bendungan Raja Talal di Sungai Zarqa selesai dibangun.[3] Pada Kanal Raja Abdullah terdapat 37 pintu pemeriksaan air.[2]

Pemanfaatan

Pasokan air minum

Pengelolaan air dari Kanal Raja Abdullah untuk dijadikan air minum dimulai sejak awal tahun 1980-an. Sasaran pengelolaan ini untuk menyediakan air minum di Kota Amman yang merupakan ibu kota Yordania. Pabrik pengolahan air dari Kanal Raja Abdullah bernama Pabrik Pengolahan Zai. Lokasinya di tempat pengambilan air di Yordania di Deir Alla dan Amman. Pada tahun 2004, pasokan air minum yang dapat disediakan oleh Pabrik Pengolahan Zai sebanyak 45×106 m3. Pada tahun 2010, jumlah pasokan air minum telah meningkat menjadi sekitar 60×106 – 70×106 m3.[4]

Irigasi pertanian

Kanal Raja Abdullah dibangun untuk menyediakan air bagi kawasan perkotaan dan pertanian di Yordania.[4] Sasaran irigasi dari Kanal Raja Abdullah untuk wilayah Lembah Yordan.[1] Pada tahun 1957, Kanal Raja Abdullah mulai dibangun di sisi timur Lembah Yordan. Kemudian pada tahun 1969 hingga 1987, Kanal Raja Abdullah diperpanjang hingga mencapai panjang 110 km untuk irigasi di sisi selatan Lembah Yordan setelah Bendungan Raja Talal di Sungai Zarqa selesai dibangun pada tahun 1977.[3] Lahan pertanian yang dialiri oleh Kanal Raja Abdullah seluas 23.000 ha. Derah yang dialiri dimulai dari pantai utara hingga pantai selatan Laut Mati.[4]

Kualitas dan kuantitas air

Kualitas dan kuantitas air di Kanal Raja Abdullah ditentukan oleh sumber air dari luar wilayah Yordania seperi Suriah dan Israel, maupun dari dalalm wilayah Yordania.[4] Kanal Raja Abdullah menampung limpasan air dari sungai Yarmuk, Sumur Mukheibeh dan beberapa wadi. Sumber air di Kanal Raja Abdullah juga berasal dari air limbah hasil olahan Bendungan Raja Talal yang terdiri dari campuran air tawar dari Sungai Zarqa dan Instalasi Pengolahan Air Limbah Samra yang memproses lebih dari 75% air limbah domestik Yordania. Saluran masuk pada Kanal Raja Abdullah dapat menampung 20 m3/detik atau 630 juta m3/tahun. Pada ujung bagian selatan kanal, debit airnya mencapai 2,3 m3/detik.[3]

Permasalahan terhadap kualitas air di Kanal Raja Abdullah pernah terjadi pada tahun 1987–1998. Pada periode tersebut, terjadi perubahan rasa dan bau pada air dan Pabrik Pengolahan Zai gagal memperbaiki kualitas airnya.[4] Air minum di wilayah Amman masih memiliki bau yang tidak sedap pada tahun 1998.[5] Penyebabnya diketahui ialah pertumbuhan alga secara berlebihan di Kanal Raja Abdullah akibat tingkat nutrisi yang tinggi pada air. Perubahan rasa dan bau membuat pasokan air di Kanal Raja Abdullah tidak dapat dijadikan sebagai air minum pada masa tersebut.[4]

Referensi

Catatan kaki

  1. ^ a b c Alkhoury, dkk. 2010, hlm. 855.
  2. ^ a b Tetra Tech (Juni 2018). Water Management Initiative (WMI): Report on the Determination of KAC Water Losses and Recommended Solutions for Improvements; Situational Assessment (PDF) (dalam bahasa Inggris). Washington, D.C.: United States Agency for International Development. hlm. 4. 
  3. ^ a b c d UN-ESCWA dan BGR 2013, hlm. 201.
  4. ^ a b c d e f Alkhoury, dkk. 2010, hlm. 856.
  5. ^ UN-ESCWA dan BGR 2013, hlm. 207.

Daftar pustaka

Kembali kehalaman sebelumnya