PT Kilang Pertamina Internasional adalah anak usaha Pertamina yang bergerak di bidang pengolahan minyak bumi. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, perusahaan ini mengoperasikan enam kilang minyak (refinery unit), yakni di Dumai, Plaju, Cilacap, Balikpapan, Balongan, dan Kasim, dengan total kapasitas pengolahan mencapai 1,033 milyar barel minyak per hari.[2][3]
Sejarah
Perusahaan ini didirikan oleh Pertamina pada tahun 2017 untuk menjalankan, mengendalikan, dan mengelola investasi dan usahanya yang terkait dengan proyek pengembangan kilang minyak dan petrokimia. Pada bulan November 2017, perusahaan ini mendirikan PT Pertamina Rosneft Pengolahan & Petrokimia untuk mengelola proyek New Grass Root Refinery (NGRR) di Tuban, yang merupakan kerja sama antara Pertamina dan Rosneft. Pada bulan Mei 2019, perusahaan ini mendirikan PT Kilang Pertamina Balikpapan untuk mengelola proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) di RU V Balikpapan. Perusahaan tersebut juga disiapkan sebagai wahana kerja sama antara Pertamina dengan
mitra.
Pada tahun 2021, Pertamina resmi menunjuk perusahaan ini sebagai induk subholding di internal Pertamina yang bergerak di bidang pengolahan dan petrokimia, yang beranggotakan PT Tuban Petrochemical Industries. Pertamina juga menyerahkan enam kilang minyaknya ke perusahaan ini.[2][3] Sepanjang kuartal pertama tahun 2022, perusahaan ini berhasil mengekspor minyak bakar rendah sulfur V-1250 sebanyak sekitar 992 ribu barel ke Hong Kong, Malaysia, dan Singapura.[4]
Referensi
^ ab"Komisaris & Direksi". PT Kilang Pertamina Internasional. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-25. Diakses tanggal 25 September 2022.