Les Misérables (pengucapan bahasa Prancis: [lemizeʁabl(ə)]), adalah sebuah novel sejarahPrancis yang dikarang oleh Victor Hugo, diterbitkan pertama kali pada tahun 1862, dan secara umum dianggap sebagai salah satu novel terbesar pada abad kesembilan belas. Judul novel ini bisa diterjemahkan dari bahasa Prancis dalam berbagai makna, seperti Orang-Orang yang Malang, "Orang-Orang Celaka", atau Korban, namun di negara-negara yang berbahasa Inggris, novel ini umumnya diterbitkan sesuai dengan judul aslinya dalam bahasa Prancis. Dimulai pada tahun 1815 dan memuncak dalam Pemberontakan Juni 1832, novel ini mengisahkan tentang kehidupan dan interaksi dari beberapa karakter, yang berfokus pada pengalaman dan perjuangan mantan narapidana Jean Valjean.[1]
Bertemakan hukum dan cinta, novel ini menguraikan tentang sejarah Prancis, desain dan arsitektur perkotaan Paris, politik, filsafat moral, antimonarkisme, keadilan, agama, serta jenis dan sifat cinta romantis dan cinta keluarga. Les Misérables telah dipopulerkan dalam berbagai adaptasi seni dan fiksi, termasuk sebuah musikal (1980-1985), sebuah film tahun 2012, dan beberapa film lainnya.
Sinopsis
Les Misérables berkisah tentang kehidupan Jean Valjean, seorang narapidana yang dihukum 19 tahun di atas kapal kerja paksa hanya karena mencuri sebongkah roti. Setelah bebas, ia dilanda rasa dendam atas ketidakadilan masa lalunya. Beruntung ia bertemu dengan seorang uskup, Monseigneur Bienvenu, yang menyadarkannya akan arti kebaikan dan kejujuran. Di sebuah kota kecil, Jean mengubah namanya menjadi Monsieur Madeleine dan berhasil menjadi orang terkaya dan terpandang di kota itu, sampai-sampai ia diangkat menjadi wali kota. Dengan status barunya, ia banyak melakukan kebaikan kepada warga kota. Ia mendirikan bengkel-bengkel kerja, sekolah-sekolah, rumah sakit, dan fasilitas kota lainnya. Suatu ketika, seseorang yang bernama Champmathieu disangka oleh pengadilan sebagai Jean Valjean, seorang buronan polisi. Mengetahui hal ini, Monsieur Medeleine dilanda kebingungan yang sangat, apakah ia harus mengaku siapa sebenarnya kepada pengadilan untuk menyelamatkan Champmathieu ataukah ia tetap bersembunyi di balik kebesaran dan kebaikan nama Monsieur Madeleine.
Bersamaan dengan itu, ia mengetahui tentang Fantine, seorang perempuan yang sangat menderita setelah dipecat dari sebuah bengkel kerja tanpa sepengetahuannya. Fantine mempunyai anak perempuan yang bernama Cossete yang dititipkannya kepada keluarga licik Thenardier. Ketiadaan pekerjaan, membuat Fantine tidak bisa mengirimkan uang kepada Thenardier untuk perawatan Cossete, sementara Thenardier terus mengirimkan surat yang isinya dibuat-buat agar Fantine segera mengirimkan uang untuk Cossete. Demi Cossete, Fantine rela untuk melakukan apapun, bahkan sampai ia terpaksa menjadi pelacur. Monsieur Madeleine begitu tersentuh dengan kisah Fantine dan ia merasa bersalah. Untuk itu ia bermaksud menyelamatkan Fantine dari kemalangan nasibnya. Karena pengakuan Monsieur Madeleine di persidangan, Jean kembali harus menjalani hukuman. Beruntung akhirnya ia dapat meloloskan diri untuk menjemput Cossete. Keduanya akhirnya tinggal bersama, berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain untuk menghindari kejaran seorang inspektur polisi bernama Javert.
Waktu demi waktu membuat Cossete tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik. Kecantikannya memikat Marius, seorang aktivis Revolusi Prancis. Kembali Jean Valjean dihadapkan pada dua pilihan, apakah ia harus berbuat jujur atau berbuat baik. Jika ia berbuat baik, dengan membiarkan Cossete dan Marius saling mencintai, cepat atau lambat ia akan kehilangan Cossete, satu-satunya perempuan dalam hidupnya yang ia cintai dan sayangi. Jika ia berbuat jujur dengan mengatakan ketakutan dan kekhawatirannya dan menghalang-halangi cinta Cossete kepada Marius, ia akan menyakiti hati Cossete yang telah dianggapnya sebagai anaknya sendiri, yang apapun akan ia lakukan demi kebahagiaannya.
Karakter
Utama
Jean Valjean (juga dikenal sebagai Monsieur Madeleine, Ultime Fauchelevent, Monsieur Leblanc, dan Urbain Fabre)