Sebagai seorang aktivis mahasiswa, Li bergabung dengan komunis pada tahun 1937 selama Perang Saudara Tiongkok. Pada tahun 1958, ia telah menjadi wakil menteri di Kementerian Sumber Daya Air. Penolakannya terhadap rencana pembangunan Bendungan Tiga Ngarai kemudian menarik perhatian Ketua PKT, Mao Zedong. Li membuat Mao terkesan, sehingga Mao kemudian menjadikan Li sebagai sekretaris pribadinya untuk urusan industri. Namun, Li dikenal berkat kebebasan berpikirnya, dan menentang Mao pada Konferensi Lushan tahun 1959. Li lalu dikeluarkan dari PKT dan dikirim ke sebuah kamp penjara. Di sana, ia kemudian menghabiskan hampir dua puluh tahun hidupnya. Dikecam oleh keluarganya karena melakukan kegiatan anti-Mao selama Lompatan Jauh ke Depan dan Revolusi Kebudayaan, ia pun menghabiskan delapan tahun di sel isolasi di Penjara Qincheng.
Setelah Kematian Mao, keanggotaan Li di PKT dipulihkan. Ia kembali menduduki jabatan berpengaruh di PKT, tetapi beberapa tahun kemudian, ia dipaksa mengundurkan diri karena ia enggan memberikan preferensi kepada anak-anak dari anggota PKT yang berpengaruh. Sejak pertengahan dekade 1980-an, setelah tidak lagi memegang jabatan formal, Li lebih banyak menulis dan berkomentar, menyerukan kebebasan berbicara, kebebasan pers, dan demokrasi dalam kerangka sosialis. Ia juga menulis lima buku tentang Mao dan sejarah awal PKT. Li tetap menjadi anggota PKT hingga meninggal. Ia dihormati, tetapi diasingkan. Pandangannya dikecam secara formal dan ia disensor oleh pers Tiongkok. Li akhirnya meninggal pada tahun 2019 dalam usia 101 tahun. Pada tahun 2005, ia dideskripsikan oleh The Guardian sebagai orang yang menjalani kehidupan "yang diisi dengan pemberontakan, kerap dengan pengorbanan diri yang besar, melawan orang-orang yang menyalahgunakan kekuasaan mereka."[1]
Li diam-diam bergabung ke Partai Komunis Tiongkok pada bulan Februari 1937.[2][6] Sebagai seorang aktivis yang berdedikasi, Li pun sempat ditahan oleh pemerintahan KuomintangRepublik Tiongkok akibat kegiatan komunisnya.[6] Pada akhir dekade 1930-an, Li berjalan kaki ke markas Komunis di Yan'an yang berjarak sekitar 1.000 kilometer. Sebelum berangkat, ibunya berkata kepadanya: "Komunis itu baik, tetapi kamu mungkin akan terbunuh."[6]
Mulai bulan Desember 1939, Li memimpin cabang propaganda dari Komite Pekerjaan Pemuda Pusat dari PKT. Li dan istri pertamanya, Fan Yuanzhen (范元甄), juga menikah pada bulan yang sama.[7] Li menjadi editor dari komentar domestik untuk Jiefang Daily (解放日报) pada bulan September 1941 dan kemudian menjadi kepala biro editorial dari surat kabar tersebut untuk wilayah yang berada di bawah kekuasaan Komunis.[2][6] Li juga menjadi sekretaris untuk Chen Yun, yang kelak menjadi arsitek reformasi ekonomi Tiongkok di bawah Deng Xiaoping.[8] Li pun menjadi salah satu pendiri dari surat kabar lainnya, yakni Qingqidui (轻骑队), yang menyindir kepemimpinan Komunis, sehingga ia ditahan mulai tahun 1943 hingga 1944 karena diduga menjadi mata-mata selama kampanye rektifikasi.[4][6] Saat ditahan, Li dan istrinya sempat bercerai, yakni pada bulan Juni 1944, tetapi kemudian kembali rujuk pada bulan Juni 1945. Mereka dianugerahi dua anak perempuan dan satu anak laki-laki. Anak sulung mereka lahir pada tahun 1946.[3][9]
Pada tahun 1945, Li diangkat menjadi sekretaris untuk Gao Gang, kepala biro timur laut dari PKT. Ia pun mengemban jabatan tersebut hingga tahun 1947.[5] Pada bulan Oktober 1952, setelah Komunis menang dalam Perang Saudara Tiongkok, Li bergabung ke Kementerian Sumber Daya Air.[2] Pada tahun 1958, Li telah menjadi wakil menteri di kementerian tersebut, sehingga menjadikannya wakil menteri termuda di Tiongkok.[3][6] Li kemudian menarik perhatian dari pemimpin Tiongkok, Mao Zedong, karena Li sangat menentang usulan pembangunan Bendungan Tiga Ngarai di Sungai Yangtze. Mao lalu mengundang Li ke Beijing untuk membahas hal tersebut, dan Mao pun terpukau dengan semangat dan kecerdasan Li.[3] Beberapa tahun kemudian, Li dikatakan memiliki kepribadian yang "terus terang, berani, dan cekatan" dalam obituarium New York Times.[3] Meskipun Li lebih mendukung pengoperasian PLTA daripada PLTU, ia memperingatkan bahwa bendungan besar di Yangtze akan menyebabkan pembengkakan biaya dan keruwetan organisasional. Li melaporkan kepada Mao bahwa bendungan tersebut hanya akan mengurangi sedikit banjir di daerah hilir, karena masih ada sejumlah anak sungai besar yang bergabung ke Yangtze di hilir dari bendungan tersebut. Li pun berhasil membujuk Mao untuk menunda pembangunan bendungan tersebut.[4][10]
Sekretaris untuk Mao, kamp buruh, dan pengasingan
Mao mengangkat Li menjadi sekretaris pribadinya untuk urusan industrial pada tahun 1958,[6] tetapi kritik Li terhadap Lompatan Jauh ke Depan dan dukungan Li terhadap Peng Dehuai kemudian menimbulkan masalah.[11] Pada sebuah pertemuan pada tahun 1959 di Lushan, Li bersikeras menentang pandangan Mao.[3] Li kemudian menyatakan bahwa Mao mengabaikan penderitaan yang disebabkan oleh kebijakan-kebijakannya: "Cara Mao berpikir dan memerintah itu mengerikan. Ia tidak menghargai nyawa manusia. Kematian orang lain tidak berarti apa-apa baginya."[1]
Li lalu dikecam sebagai konspirator anti-Mao dan dikirim ke sebuah kamp tahanan di Heilongjiang dekat perbatasan dengan Uni Soviet.[4] Li kemudian hampir mati kelaparan, tetapi akhirnya berhasil bertahan hidup karena dipindah ke kamp yang lebih layak oleh teman-temannya di luar kamp.[3] Tidak lagi menjadi anggota PKT, Li sempat diberi tawaran untuk dibebaskan lebih awal jika ia berkenan untuk menarik kritiknya terhadap Mao, tetapi Li enggan untuk melakukannya. Setelah dibebaskan pada tahun 1961, Li kembali ke Beijing.[3] Setelah menikah selama hampir 22 tahun, istrinya, Fan, kembali menceraikannya.[3][9] Li kemudian dikirim untuk mengajar di sebuah sekolah kecil di pegunungan, sehingga mengasingkannya dari proses politik.[3] Salah satu anaknya, Li Nanyang (李南央), juga menjadi jauh darinya setelah melaporkan pernyataan anti-Mao yang ia buat secara pribadi.[3]
Pada tahun 1966, Mao memulai Revolusi Kebudayaan, dan Li diminta untuk mengecam para kolega lamanya di antara para sekretaris pribadi Mao. Karena enggan untuk melakukannya, Li lalu ditahan di sel isolasi di Penjara Qincheng.[3][8] Li menjaga kewarasannya di dalam penjara dengan menulis puisi di bagian tepi dari buku-buku Komunis dengan menggunakan iodin yang ia curi dari fasilitas kesehatan di penjara.[3] Li kemudian dibebaskan pada tahun 1975 dan dikirim kembali ke pengasingannya di dalam negeri, yakni mengajar di sekolah yang sama di pegunungan.[3]
Kembali meraih pengaruh
Setelah Mao meninggal pada tahun 1976 dan Deng Xiaoping mulai berkuasa, Li kembali menjadi anggota PKT.[3] Pada tahun 1979, ia menjadi wakil menteri di Kementerian Industri Ketenagalistrikan dan menjabat selama tiga tahun.[2][4] Pada tahun yang sama, Li menikahi Zhang Yuzhen (张玉珍).[12][13] Pada tahun 1982, ia terpilih menjadi anggota Komite Pusat dan menjabat selama lima tahun. Pada bulan April tahun yang sama, ia menjadi wakil direktur di Departemen Organisasi PKT, sebuah jabatan berpengaruh yang fokus pada promosi, demosi, dan perekrutan pejabat tinggi.[2][8][14] Pada tahun 1983, di bawah kepemimpinan Song Renqiong dan Xi Zhongxun, Li membantu memimpin penyelidikan resmi kedua terhadap Pembantaian Guangxi.[15] Pada tahun 1984, ia dipaksa untuk mengundurkan diri dari jabatannya di Departemen Organisasi karena, menurut New York Times, ia enggan untuk "memberikan preferensi khusus kepada keturunan dari pejabat tinggi".[3][14]
Sepanjang dekade 1980-an, Li tetap menolak pembangunan Bendungan Tiga Ngarai melalui kerja sama dengan pemerhati lingkungan hidup Dai Qing.[3] Walaupun begitu, upaya mereka gagal dan pembangunan bendungan tersebut akhirnya disetujui pada tahun 1992. Pembangunan bendungan tersebut pun selesai pada tahun 2006.[10][16] Pada tahun 1989, Li secara pribadi menyaksikan pertikaian di Muxidi, Beijing pada unjuk rasa Lapangan Tiananmen, sehingga memperkuat perlawanannya terhadap sayap otoritarian dari PKT.[1][17][18] Ia adalah sekutu dari reformis berpengaruh seperti Zhao Ziyang dan Hu Yaobang.[8]
Tetua partai, sejarawan, dan pembelot
Saat terjadi konflik antara partai dan kemanusiaan, aku berpihak pada kemanusiaan.
Li Rui, diwawancara oleh BBC dalam usia 100 tahun pada tahun 2017[19]
Setelah resmi pensiun pada bulan Juli 1995 dalam usia 78 tahun,[2] Li dikenal sebagai tetua partai dan sejarawan Mao, dengan menulis lima karya mengenai kehidupan Mao.[3][6] Melalui karyanya, ia tidak ragu untuk mengkritik Mao maupun para pemimpin partai sezamannya. Dianggap sebagai "anggota liberal veteran" dari PKT, menurut The Economist, Li mendorong kebebasan berbicara, kebebasan pers, dan demokrasi dalam tatanan sosialis.[6][20] Pada bulan November 2004, Departemen Propaganda dari PKT melarang pers untuk mempublikasikan Li.[21] Buku-buku karya Li mengenai Mao pun disensor dan dilarang di Tiongkok daratan.[6] Dipandang sebagai duri oleh para pemimpin otokratik PKT (nama pribadi Li, Rui 锐, berarti tajam dalam bahasa Tionghoa), pandangan Li juga resmi dikecam secara diam-diam karena dianggap subversif pada tahun 2013.[6][8]
Sebelum tiap kongres PKT yang diadakan lima tahun sekali, Li menulis kepada sesama anggota senior untuk mengadvokasi reformasi politik.[8] Dalam Kongres PKT ke-16 pada tahun 2002, Li memperkenalkan sebuah proposal yang ditujukan kepada sekretaris umum PKTHu Jintao yang baru terpilih mengenai reformasi politik dari PKT. Li berpendapat bahwa konstitusionalisme dan demokratisasi akan menjauhkan PKT dari kecelakaan politik seperti Gerakan Anti-Golongan Kanan, Lompatan Jauh ke Depan, dan Revolusi Kebudayaan.[22][23] Pada tahun 2006, Li menjadi penanda tangan utama dari sebuah surat terbuka yang ditulis untuk mengecam penutupan surat kabar investigatif Freezing Point (冰点) oleh negara.[24] Menjelang kongres PKT ke-17 pada tahun 2007, Li dan pensiunan akademisi Xie Tao menerbitkan artikel-artikel yang menyerukan agar PKT menjadi partai sosialis bergaya Eropa. Artikel-artikel tersebut pun dikecam oleh aparat propaganda dari PKT.[25] Pada bulan Oktober 2010, Li menjadi penanda tangan utama dari sebuah surat terbuka yang ditulis kepada Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional untuk menyerukan kebebasan pers yang lebih besar.[26] Pada tahun 2017, Li gagal menghadiri Kongres PKT ke-19, dan dipandang sebagai pembangkangan terhadap pengangkatan Sekretaris Jenderal Xi Jinping di atas kepemimpinan kolektif.[8] Karena telah mencurahkan hidupnya untuk PKT, Li pun tidak pernah dianggap meninggalkan PKT.[3] Saat diterima kembali sebagai anggota PKT pada dekade 1970-an, Li berharap bahwa PKT telah berubah, tetapi ternyata tidak, sehingga ia kemudian menulis mengenai "arogansi, pengabaian, kelancangan, dan keliaran" dari PKT.[6]
Kematian dan pemakaman
Walaupun makin tua, Li masih dapat mempertahankan ketajaman mentalnya. Terlepas dari pandangan politiknya, Li juga tetap diizinkan untuk mendapat keistimewaan sebagai anggota PKT senior, seperti pelayanan kesehatan yang lebih baik dan tinggal di "Wisma Menteri", sebuah gedung yang sengaja disiapkan sebagai tempat tinggal para pensiunan PKT yang dihormati.[1][27]
Li akhirnya meninggal akibat kegagalan organ di Beijing pada tanggal 16 Februari 2019, dalam usia 101 tahun.[3][28] Sebagai anggota awal dan senior PKT, Li mendapat pemakaman kenegaraan dan dikebumikan di Pemakaman Revolusioner Babaoshan, walaupun sebenarnya ia ingin dikebumikan bersama orang tuanya di Hunan, kampung halamannya.[6] Kabar kematian Li dibatasi oleh penyensoran resmi, dan menurut South China Morning Post, upacara pemakamannya "dilakukan dengan kerahasiaan dan keamanan".[13] Meskipun dibatasi, pemakamannya dihadiri oleh ratusan pelayat, mulai dari warga Tiongkok biasa hingga para kolega lama dan tokoh revolusioner sejawatnya yang masih hidup.[12] Meskipun Li menentang kebijakan mereka, dua pemimpin Tiongkok, Sekretaris Jenderal Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Keqiang, mengirim rangkaian bunga.[12]
Li menulis buku harian mulai tahun 1935 hingga 2018. Bersama makalah Li yang lain, buku harian tersebut kemudian menjadi subyek gugatan hukum pada tahun 2019. Janda Li, Zhang, dan putrinya, Li Nanyang, sama-sama mengklaim kepemilikan atas buku harian tersebut. Gugatan tersebut lalu dimenangkan oleh Li Nanyang, yang kemudian menyumbangkan buku harian tersebut ke Hoover Institution di California.[17][29]
Publikasi pilihan
(1989) Lushan Huiyi Shilu, (庐山 会议 实录) terjemahan judul Inggris: Records of the Lushan Conference, ISBN 7506901994
(1998), Li Rui Ri Ji, Chu Fang Juan (李锐日记. 出访卷) terjemahan judul Inggris: The Diary of Li Rui, Visiting Papers, ISBN 7506314975
(1998), Zhi Yan: Li Rui Liu Shi Nian Di You Yu Si, (直言: 李锐六十年的忧与思) terjemahan judul Inggris: To Put It Bluntly: Li Rui's Sixty Years of Worries and Thoughts, ISBN 9787507209440
(1998), Li Rui Shi Wen Zi Xuan Ji, (李锐诗文自选集) terjemahan judul Inggris: Collection of Poems, ISBN 7505931369
(1999) Li Rui Wen Ji. Juan 1, Lushan Hui Yi Zhen Mian Mu, (李锐文集. 卷一, 庐山会议真面目) terjemahan judul Inggris: The Collected Works of Li Rui, Volume One: The True Faces of the Lushan Conference, ISBN 7806096736
(1999) Li Rui Wen Ji. Juan 2, Mao Zedong Di Wan Nian Bei Ju, (李锐文集. 卷二, 毛泽东的晚年悲剧) terjemahan judul Inggris: The Collected Works of Li Rui, Volume Two: The Tragedy of Mao Zedong's Later Years, ISBN 7806096736
(1999) Li Rui Wen Ji. Juan 3, "Da Yue Jin" Qin Li Ji, (李锐文集. 卷三, 《大跃进》亲历记) terjemahan judul Inggris: The Collected Works of Li Rui, Volume Three: My Experience of "The Great Leap Forward", ISBN 7806096736
(2005) Li Rui Tan Mao Ze Dong, (李锐谈毛泽东) terjemahan judul Inggris: Li Rui on Mao Zedong, ISBN 988-98282-2-7
(2009) San Shi Sui Yi Qian De Mao Ze Dong, (三十岁以前的毛泽东) terjemahan judul Inggris: Mao Zedong Before The Age of Thirty, ISBN 9787218015767
(2013) Li Rui Koushu Wangshi (李銳口述往事) terjemahan judul Inggris: Li Rui's Dictations of the Past, ISBN 9789881609793
(2014) Mao Zedong: Zheng Rong Sui Yue (1893–1923), (毛泽东 : 峥嵘岁月(1893–1923)) terjemahan judul Inggris: Mao Zedong: Prosperous Years (1893–1923), ISBN 7550220581
(2015) Mao Ze Dong Zao Nian Du Shu Sheng Huo, (毛泽东早年读书生活) terjemahan judul Inggris: Mao Zedong's Early Reading Life, ISBN 7547033822
^ abSong, Yuwu (2013). Biographical Dictionary of the People's Republic of China. Jefferson, North Carolina: McFarland. hlm. 180. ISBN978-1-4766-0298-1.
^"記六四鎮壓 十里長街槍聲近 李銳日記:事已做絕,何以對天下" [Li Rui's diary recalling the June 4th crackdown: gunshots along Lichang Street]. Ming Pao (dalam bahasa Tionghoa). 2019-05-27. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 30, 2021. Diakses tanggal 16 October 2019.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Volland, Nicolai (May 16, 2014). "Fifty Influential Public Intellectuals". Heidelberg University. Diarsipkan dari versi asli tanggal February 16, 2019. Diakses tanggal February 16, 2019.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Party elders attack China censors". BBC News (dalam bahasa Inggris). 14 Februari 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal December 16, 2018. Diakses tanggal February 16, 2019.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)