LibraryThing adalah aplikasi katalog sosial berbentuk aplikasi web yang bertujuan untuk menyimpan dan berbagi katalog buku dan berbagai jenis metadata buku yang digunakan oleh para penulis, perpustakaan, penerbit dan individu. LibraryThing dikembangkan oleh Tim Spalding yang berbasis di Portland, Maine[1] dan mulai ditayangkan sejak 29 Agustus 2005. Tercatat hingga bulan Februari 2021, LibraryThing memiliki 2.600.000 pengguna dan lebih 155 juta buku dalam katalog.[2]
Fitur
Fitur utama LibraryThing ("LT") adalah mengkatalogkan buku, film, musik, dan media-media lainnya dengan memasukkan data yang diambil dari perpustakaan-perpustakaan melalui koneksi Z39.50 (standar komunikasi jaringan dengan menggunakan protokol khusus yang umum digunakan oleh perpustakaan digital) dari enam toko Amazon.com. Sumber-sumber perpustakaan memasok kumpulan elemen metadata yang disebut dengan Dublin Core dan machine-readable cataloging (MARC) yakni standar katalog yang dapat dibaca oleh mesin ke sistem LT. Pengguna dapat mengimpor informasi lebih dari 2000 perpustakaan, termasuk di antaranya data dari Perpustakaan Inggris, Katalog Nasional Kanada, Perpustakaan Kongres, Perpustakaan Nasional Australia dan Universitas Yale.[3] Jika catatan tidak tersedia dari salah satu sumber tersebut, pengguna juga dapat memasukkan informasi buku secara manual melalui formulir.[4]
Setiap karya dapat mencakup edisi, terjemahan, cetakan, versi audio yang berbeda dan lain-lain. Para anggota didorong untuk menambahkan ulasan, deskripsi, pengetahuan umum dan informasi-informasi lain yang dapat dilihat publik tentang suatu karya, peringkat, koleksi dan membantu penandaan kategorisasi, juga berdiskusi dalam forum-forum.
Setiap item diklasifikasikan berdasarkan Klasifikasi Desimal Dewey edisi 1922 yang tidak memiliki hak cipta, menggunakan Sistem Desimal Melvil dengan modifikasi untuk ejaan pembagian nama (kebalikan dari nama asli, yang dieja sesuai dengan reformasi ejaan sesuai Dewey) dan terminologi yang dimodernisasi.[5]
Fitur sosial
Fitur sosial LibraryThing telah dibandingkan dengan pengelolaan marka buku Del.icio.us[6] dan layanan musik kolaboratif Last.fm.[7] Situs katalog buku lain yang serupa termasuk aNobii, BookLikes, Goodreads, Libib, Shelfari (kini bergabung dengan Goodreads] dan weRead.[8]
TinyCat
Tahun 2016 LibraryThing meluncurkan TinyCat, sebuah Katalog akses daring perpustakaan (OPAC) yang dirancang untuk mengkatalogkan dan sirkulasi pustaka hingga 20.000 item.[9] TinyCat dipasarkan ke perpustakaan mandiri skala kecil, seperti sekolah, pusat-pusat komunitas, lembaga keagamaan, departemen akademik, serta individu.[10]
Kepemilikan
LibraryThing mayoritas dimiliki oleh pendiri Tim Spalding.[11] Penjual buku daring AbeBooks membeli 40% saham LibraryThing pada Mei 2006 dengan jumlah yang tidak diungkapkan ke publik. AbeBooks menjadi anak perusahaan Amazon pada 2008.[12] Kemudian pada Januari 2009, Cambridge Information Group mengakuisisi saham minoritas di LibraryThing dan anak perusahaan mereka Bowker menjadi distributor resmi perpustakaan.[11]
Publisitas
Akhir Juni 2006, LibraryThing terkena efek Slashdot dari artikel Wall Street Journal.[13] Pengembang situs lalu menambahkan server-server untuk mengimbangi arus peningkatan lalu lintas data. Pada bulan Desember tahun yang sama, situs tersebut menerima lebih banyak perhatian dari Slashdot atas fitur UnSuggester-nya, yang mengambil petunjuk dari buku-buku yang kemungkinan kecil akan muncul di katalog yang sama, dengan buku tertentu.[14]
Lihat pula
Referensi
Pustaka lanjutan
Pranala luar
|
---|
Tokoh | |
---|
Produk dan jasa | Situs web | |
---|
Layanan web | |
---|
Digital | |
---|
Teknologi | |
---|
Penerbitan | |
---|
Investasi | |
---|
|
---|
Lainnya | |
---|
- Laba tahunan US$48 miliar (2011)
- Karyawan 56.200 (2012)
- Simbol saham Nasdaq: AMZN
- Situs web Amazon.com
|