Prandtl dilahirkan di Freising, Jerman.[2] Ia mempelajari tehnik mesin di Munich.[2] Untuk tesis doktoralnya, ia mengambil topik mengenai masalah elastisitas di bawah bimbingan August Föppl, yang merupakan salah satu pelopor penyatuan konsep tehnik terapan dan teoretis.[2] Pada akhirnya, Prandtl menikah dengan putri Foppl, hal ini sesuai dengan tradisi akademis Jerman saat itu.[2] Kemudian, oleh matematikawan ternama Felix Klein, Prandtl diundang untuk mengajar di Universitas Göttingen.[2] Prandtl mengajar di Göttingen dari tahun 1904 hingga 1953.[2] Prandtl meninggal di Göttingen pada tahun 1953.[2]
Pada tahun 1904, Prandtl menerbitkan ide mengenai lapisan batas (boundary layer).[2] Dalam teorinya, ia menunjukkan bahwa efek gesekan dalam fluida yang sedikit kental dibatasi oleh lapisan tipis yang ada di dekat permukaan benda.[2] Lebih jauh lagi, ia menyusun beberapa teori yang melibatkan topik mekanika fluida.[2]
Referensi
^(Indonesia)Hassan Shadily & Redaksi Ensiklopedi Indonesia (Red & Peny)., Ensiklopedi Indonesia Jilid 2 (CES-HAM). Jakarta: Ichtiar Baru-van Hoeve