Sultan Mahmud Syah adalah raja kedelapan dan terakhir dari Kesultanan Melaka. Dia dipilih sebagai raja menggantikan ayahnya, Ala'uddin Riayat Syah dari Malaka, melangkahi saudaranya yang lebih tua, Munawar Syah.
Pemerintahan Sultan Mahmud Syah atas Malaka berakhir dengan serangan Portugis yang menaklukkan Melaka pada 1511. Mahmud Syah kemudian memindahkan ibu kotanya ke Bintan. Setelah ibu kota di Bintan dibumihanguskan Portugis, dia kemudian mengundurkan diri ke Kampar, tempat dia wafat pada tahun 1528.