Menara Burana adalah minaret besar di Lembah Chuy yang berada di utara Kirgistan. Lokasi Menara Burana terletak sekitar 80 km di sebelah timur ibu kota negara Bishkek, dekat kota Tokmok. Menara, bersama dengan penanda kuburan, beberapa gundukan tanah dan reruntuhan benteng serta tiga monumen makam, merupakan bagian sisa-sisa kota kuno Balasagun, yang didirikan oleh Kekhanan Kara-Khanid pada akhir abad ke-9. Terdapat tangga di luar menara serta tangga yang curam dan berkelok-kelok di dalam menara yang memungkinkan pengunjung untuk naik menuju ke puncak menara.[1]
Tinggi menara pada awalnya adalah 45 meter (148 kaki). Namun, selama berabad-abad sejumlah gempa bumi menyebabkan kerusakan yang signifikan pada struktur menara. Gempa bumi besar yang terjadi pada abad ke-15 menghancurkan setengah bagian dari puncak menara, sehingga mengurangi ketinggian menara menjadi hanya 25 m (82 kaki). Pada awal 1900-an, imigran rusia di daerah sekitar menara menggunakan beberapa batu bata dari menara untuk proyek pembangunan gedung baru. Pekerjaan renovasi terhadap Menara Burana dilakukan pada tahun 1970-an untuk mengembalikan kekuatan pondasi dan memperbaiki sisi menara yang menghadap ke arah barat, yang pada saat itu berada dalam kondisi membahayakan dan hampir rubuh.[2]
Keseluruhan situs, termasuk monumen makam, pondasi benteng dan penanda kuburan, saat ini berfungsi sebagai museum. Selain itu terdapat pula sebuah bangunan kecil di dalam situs tersebut yang berisi informasi sejarah serta artefak yang ditemukan di kawasan sekitar.
Legenda
Legenda yang terkait dengan menara menyebutkan bahwa pada zaman dahulu seorang penyihir perempuan pernah memberikan kutukan dan mengatakan kepada raja bahwa putrinya yang baru lahir akan mati setelah dia mencapai usia delapan belas tahun. Untuk melindungi sang putri, raja memerintahkan untuk membangun sebuah menara tinggi sebagai tempat di mana putrinya dikurung sampai berusia lebih dari delapan belas tahun. Tidak ada yang boleh memasuki menara, kecuali pelayan sang putri yang bertugas membawakan makanan. Putri tumbuh dewasa dalam kesendirian hingga menjadi seorang wanita muda yang cantik. Namun, pada suatu hari, seekor laba-laba beracun menyusup ke dalam menara dengan bersembunyi di dalam makanan yang dibawa oleh pelayan. Laba-laba kemudian menggigit sang putri, sehingga sang putri meninggal di dalam menara, tepat pada usia delapan belas tahun.[3]