PPI Australia adalah Perhimpunan Pelajar Indonesia yang menaungi pelajar Indonesia di Australia
Sejarah
Bertempat di kota Canberra, Australian Capital Territory (ACT), tanggal 13 Maret 1981, para pelajar Indonesia di Australia mendeklarasikan berdirinya organisasi pelajar Indonesia, yang bernama Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Australia,[1] dengan berasaskan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Daftar Periode Kepemimpinan
Periode |
Ketua/Sekjen (Presiden) |
Pengabadian di Indonesia hingga saat ini (Agustus 2006)
|
1985–1987 |
Dr. Umar Nimran |
Wakil Rektor Universitas Brawijaya, Malang
|
1987–1989 |
A.Hermanto Dardak[2] |
Wakil Menteri Pekerjaan Umum
|
1989–1991 |
Dwiwahju Sasongko |
Dekan, Fak.Teknologi Industri ITB, Ketua Majelis Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)
|
1991–1992 |
Rizaldi Boer Bambang Purwoko |
Kepala Laboratorium Klimatologi, FMIPA, IPB
Deputi Kerjasama Pusat Study Politik Lokal, UGM
|
1992–1993 |
H.R Manan |
|
1993–1994 |
Eko Ganis Sukoharsono |
Pengajar/Peneliti, STIE Malangkucecwara, Malang
|
1994–1996 |
Refyul R. Fatri |
|
1996–1999 |
Tunggul Brotopriyono |
Peneliti Batan
|
1999–2002 |
Affifuddin |
Pengajar, Universitas Nusa Cendana Kupang
|
2002–2004 |
Bima Arya Sugiarto[3] |
Wali Kota Bogor
|
2004–2006 |
Velix Vernando Wanggai[4] |
Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah
|
2006–2007 |
Della Temenggung |
Pengajar, Institut Teknologi Bandung
|
2007–2008 |
Duddy Abdullah |
|
2008–2009 |
Mohamad Fahmi |
Direktur Pendidikan dan Internasionalisasi, Universitas Padjadjaran
|
2009–2010 |
Miko Kamal[5] |
|
2010–2011 |
Mochamad Subhan Zein |
|
2011–2012 |
Nilam Andalia Kurniasari |
|
2012–2013 |
Bagus Nugroho |
|
2013–2014 |
Pan Mohamad Faiz |
|
2014–2015 |
Ahmad Almaududy Amri |
|
2015–2016 |
Mutiasari Mubyl Handaling |
|
2016–2017 |
M. Fathahillah Zuhri |
|
2017–2018 |
Brena Dwita Budiarti |
|
2018–2019 |
Hakam Nurramadhani Azza Junus |
|
2019–2020 |
Gregorius Bryan |
|
2020–2021 |
James Kenichi Wieguna |
|
2021–2022 |
Ibnurrais Nisfusyah Yani |
|
2022–2023 |
Yudhi Hartawan |
|
2023–sekarang |
Wildan Ali |
|
Struktur
Struktur organisasi PPI Australia terdiri dari 3 tingkatan, yakni PPI Australia Pusat, PPI Australia Cabang yang melingkup negara bagian, dan PPI Australia Ranting yang berada di setiap lembaga pendidikan di Australia, baik universitas, institut, maupun TAFE. Di tingkat pusat, pucuk pimpinan disebut dengan Sekretaris Jenderal, namun dalam Kongres XIII 2006 direkomendasikan untuk diubah menjadi Presiden. Sedangkan di tingkat Cabang, dikomandoi oleh Koordinator (juga diusulkan menjadi Ketua), dan di tingkat ranting, dipimpin oleh Ketua. Sementara itu, Kongres menjadi forum tertinggi pengambilan keputusan organisasi, dimana Kongres diselenggarakan setiap 2 tahun.
Sejak tahun 1981 PPI Australia telah berjalan bagai pasang surut gelombang. Hal ini terjadi di semua level organisasi PPIA, mulai dari ranting di tingkat universitas, cabang di tingkat negara bagian, dan pusat. Dalam warna yang kental dengan semangat "federatif", kegiatan-kegiatan PPIA di tingkat ranting dan cabang relatif berjalan penuh dinamika yang sejalan dengan gaya dan ciri khas dari masing-masing state di Australia. Dalam melaksanakan berbagai program, PPIA telah banyak membina dan mengembangkan kerjasama dan jaringan dengan berbagai pihak, mulai dari Pemerintah Indonesia, Pemerintah Australia, Kedutaan Republik Indonesia (KBRI), Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI), universitas-universitas di Australia dan Indonesia, organisasi kemasyarakatan di Indonesia dan Australia, maupun kalangan dunia usaha, baik di Indonesia dan Australia.
Kegiatan
Terdapat banyak kegiatan yang dilaksanakan oleh pelajar-pelajar yang tergabung pada PPI Australia baik ditingkat PPI Australia Cabang dan PPI Australia Ranting beberapa diantaranya sebagai berikut:
- Program bantuan sosial guna mendorong kemajuan pendidikan di kawasan Timur Indonesia. Program yang bertajuk “Improving Papua and East Nusa Tenggara’ Education” atau disingkat IMPACT ini, digagas sebagai bentuk kepedulian, upaya, serta partipasi aktif kalangan pelajar Indonesia di seluruh Australia. Melalui program ini, PPI Australia menyasar untuk turut serta dalam pengembangan sepuluh taman baca di beberapa lokasi di Papua dan Nusa Tenggara Timur.[6]
- Indonesian Student Discussion Forum (sering disingkat ISDF) merupakan forum diskusi bagi mahasiswa Indonesia dimana para mahasiswa Indonesia dapat berbagi ilmu, hasil riset dan proyek sosial yang tujuannya adalah untuk membangun Indonesia. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara PPI Australia - University of Melbourne,[7] Australia Awards Scholars Club[8] dan Penerima Beasiswa LPDP di negara bagian Victoria, Australia.[9] ISDF pertama kali diselenggarakan pada tahun 2018 di kota Melbourne, Australia, tepatnya di University of Melbourne.[10] Dalam ISDF, para peserta juga mendiskusikan terkait perkembangan ekonomi dan politik di Indonesia.[11]
Kepengurusan
Cukup banyak aktivis PPIA yang saat ini telah berkarya dan berkarier di berbagai lini dan sektor, baik di dunia bisnis, pemerintahan, politik, kemasyarakatan, maupun akademisi yang profesional. Mengikuti tradisi yang baik yaitu untuk tidak melupakan sejarah perjalanan kepengurusan, maka dibawah adalah data yang masih dapat ditelusuri:[12]
Pranala luar
Referensi