Panzerkampfwagen VIII "Maus" (dalam bahasa Jerman berarti "Tikus") adalah tank kelas super-berat (super-heavy tank) buatan Jerman Nazi saat masa Perang Dunia II. Tank ini selesai dibuat pada tahun 1944, dan memiliki lapisan baja paling tebal diantara kendaraan tempur lapis baja Jerman Nazi lainnya. Tank ini awalnya dipesan sebanyak lima unit namun hanya 2 buah lambung tank, 1 kubah purwarupa tanpa meriam dan sebuah kubah meriam yang selesai sebelum tempat perakitannya berhasil dikuasai oleh Tentara Merah.
Hanya ada dua purwarupa dari Maus yang berhasil menjalani ujicoba pada akhir 1944. Maus yang berhasil diselesaikan memiliki panjang 10,2 meter (30 ft 6 in), Lebar 3,71 meter (12 ft 2 in) dan tinggi 3,63 meter (11.9 ft). Maus memiliki berat 18,8 metrik ton. Persenjataan utama Maus adalah meriam 128 mm KwK 44 L/55 yang didesain oleh Krupp dari Artileri anti-tank 12.8 cm Pak 44 yang digunakan pada tank Jagdtiger. Dengan jarak tembak lebih dari 3,500 meter (2.2 mil), meriam 128 mm Maus cukup kuat untuk menghancurkan semua jenis kendaraan lapis baja milik Sekutu saat itu.
Pokok masalah dalam mendesain Maus adalah membuat mesin yang cukup kuat untuk menggerakkan tank dengan berat lebih dari 100 ton dan juga cukup kecil supaya muat didalam tank. Maus menggunakan mesin dengan "pembakaran dalam" sebagai generator listrik untuk mensuplai motor listriknya agar bisa berjalan, sama seperti generasi mesin pendahulunya yang didesain oleh Ferdinand Porsche untuk tank-tank seperti VK 3001 (P), VK 4501 (P) dan Elefant. Mesin Maus memiliki sistem drive train elektrik yang dirancang untuk mencapai kecepatan maksimal 20 km/jam (12 mph) dan kecepatan minimal 1,5 km/jam (0,93 mph). Namun saat ujicoba, kecepatan maksimal yang berhasil ditempuh (pada medan jalan raya) adalah 13 km/jam (8,1 mph) dengan medan kumparan penuh, dan dengan melemahkan medan kumparannya hingga minimal maka kecepatan maksimalnya mencapai 22 km/jam (14 mph). Karena bobotnya, Maus tidak dapat melewati sebagian besar jembatan pada masa itu. Sebagai gantinya, Maus didesain untuk dapat beroperasi di kedalaman 2 meter (6 ft 7 in), atau menggunakan snorkel khusus sehingga bisa beroperasi di kedalaman 8 meter (26 ft 3 in) saat menyeberangi sungai.
Tujuan tank ini di buat adalah untuk menerobos ke barisan pertahanan musuh sebagai "tank pendobrak", tanpa menerima kerusakan yang berarti pada komponennya.
Pengembangan
Desain awal yang diketahui adalah VK100.01 / Porsche Tipe 205 yang diajukan oleh Ferdinand Porsche kepada Adolf Hitler pada Juni 1942, yang kemudian disetujui. Purwarupa yang pertama selesai tahun 1943 dinamai "Mammut"(Mamut). Lalu pada Desember 1942 diganti menjadi "Mauschen" (Tikus kecil), dan menjadi "Maus" (Tikus) pada Februari 1943, yang kemudian menjadi sebutan umum untuk tank ini.
Dari awal Maus di rancang untuk menggunakan "transmisi elektrik" yang digunakan Ferdinand Porsche pada VK 4501 (P). Sumber tenaganya adalah mesin berbahan bakar bensin Daimler-Benz MB 509, dan kemudian digantikan mesin berbahan bakar diesel Daimler-Benz MB 517. Mesin ini menggerakkan generator listrik, panjang gabungan keduanya memenuhi 2/3 bagian dari tengah/belakang rangka Maus, dan memotong akses langsung dari pengemudi depan ke kubah meriam dari dalam tank. Setiap trek memiliki lebar 1.1 meter, dengan menggunakan desain awal "contact shoe" dan "connector link" seperti pada Tiger II, yang dapat bergerak dengan motor listrik yang dipasang di belakang bagian atas pada setiap sisi rangka. Setiap set trek mempunyai 24 Roda gigi tiap sisi, dalam 6 set bogie, yang tersebar di seluruh lebar trek.
Jenis trek yang lebar dan tertutup sepenuhnya oleh panel pelindung sisi luar, dan bagian vertikal dinding dalam digunakan untuk memasang komponen sistem suspensi, sebuah "bak" panjang yang memanjang tetap berada di antara dinding-dinding lapis baja di dalam tank, di bawah dan di belakang dari kubah meriam menjadi tempat mesin dan generator dari sistem power train tank.
Bagian perisainya cukup besar: rangka depan memiliki ketebalan 220 milimeter (8.7), bagian samping dan belakang rangka hingga 190 milimeter (7.5). Bahkan perisai kubah meriam lebih tebal lagi, bagian depan kubah meriam memiliki ketebalan hingga 240 milimeter (9,4 in) bagian samping dan belakang 200 milimeter (7.9 in), bagian perisai meriam 250 milimeter (9,8 in), dan dikombinasikan dengan perisai kubah meriam bagian belakang, perlindungan bada bgian tersebut bahkan bisa lebih besar
Pada awalnya purwarupa Maus di rencakan untuk selesai pada pertengahan 1943, produksi bulanan direncanakan hingga sepuluh buah perbulan setelah pengiriman purwarupa. Pengerjaan Maus dibagi antara Krupp, yang bertanggung jawab atas sasis, persenjataan, dan kubah meriam, sedangkan Alkett bertanggung jawab untuk perakitan bagian final.
Awalnya tank Maus di desain dengan berat sekitar 100 ton dan di pasangi dengan meriam 128 mm dan senjata tambahan berupa senjata co-axial gun 75 mm. Persenjataan tambahan juga detailiti meliputi berbagai jenis meriam 128 mm, 150 mm, dan 170 mm. Pada Januari 1943 Hitler bersikeras bahwa persenjataanya adalah meriam 128 mm sebagai senjata utama dan senjata pembantunya adalah meriam co-axial 75 mm. Krupp mengadaptasi meriam anti-tank 128 mm PaK 44 untuk dipasang di Maus sebagai Kampfwagenkanone (KwK) 44, bersamaan dengan proyek Porsche, senjata anti-tank yang asli Panzerabwehrkanone sebagaibagian keluarga PaK 44 dipasang di tank Jagdtiger dengan gaya casemate
Pada Mei 1943 sebuah maket kayu dari konfigurasi final Maus diperlihatkan kepada Hitler, yang langsung menyetujui produksi massal Maus dengan pesanan pertama sebanyak 150 unit. Saat itu, perkiraan berat Maus adalah 188 ton. Namun, ada cerita bahwa Hitler menyebut persenjataan utama Maus terlihat seperti "mainan" jika dibandingkan dengan tank itu sendiri, karena hal tersebut meriam 128 mm diganti dengan meriam 150 mm.
On 1 May a wooden model of the "Maus", a tank project of Porsche and Krupp, was shown to Hitler. It was intended to mount a 150 mm gun. The total weight of the tank was supposed to reach 175 tons. It should be considered that after the design changes on Hitler's instructions the tank will weigh 200 tons. The model didn't have a single machine gun for close combat, and for this reason I had to reject it. It had the same design flaw that made the Elefant unsuitable for close combat. In the end, the tank will inevitably have to wage a close combat since it operates in cooperation with the infantry. An intense debate started, and except for me, all of the present found the "Maus" magnificent. It was promising to be exactly that, a "giant".[2]
Karena kekurangan persenjataan untuk pertempuran jarak dekat, sebuah nahverteidigungswaffe(senjata pertahanan jarak dekat) di pasang di atas kubah meriam, sebuah 7.92 mm (0.31) MG 34 machine gun dengan kapasitas 1,000 peluru dipasang secara koaksial dengan senjata utama di kubah meriam, dan tiga tempat pistol untuk senapan mesin ringan di samping dan belakang kubah meriam. Rencana selanjutnya adalah memasang sebuah Meriam 151/20 untuk pertahan anti-pesawat di atap kubah meriam.
V1
Purwarupa tanpa meriam yang pertama (V1) dirakit oleh Alkett pada bulan Desember 1943. Ujicoba dimulai pada bulan yang sama, dengan maket meriam yang beratnya disamakan dengan meriam yang asli. Juni 1944 produksi kubah meriam dengan persenjataan dimulai untuk ujicoba.
Maus terlalu berat untuk melewati jembatan, sebagai gantinya sebuah cara aternatif dikembangkan, dimana Maus akan mengarungi sungai yang harus di seberangi. Karena ukurannya yang besar, Maus dapat mengarungi sungai yang relatif dalam, dan jika sungainya cukup dalam, Maus dapat menyelam dengan syarat harus ada dua unit tank, Sebuah Maus akan memberikan suplai tenaga listrik melalui sebuah kabel hingga sampai ke seberang sungai. Kru tank akan mendapatkan udara melalui sebuah snorkel yang besar dan cukup panjang untuk menyelam hingga kedalamanan 7.9 m (26ft).
V2
Pada Maret 1944, purwarupa Maus yang kedua (V2), telah dikirimkan. V2 memiliki banyak detail yang berbeda dari purwarupa V1. pada pertengahan 1944, purwarupa V2 dipasangi mesin dan kubah meriam Maus yang pertama di produksi. persenjataan ini dilengkapi dengan meriam 128 mm KwK 44 L/55 dan MG 34 7.92 mm. Purwarupa yang pertama (V1) sebenarnya direncakan untuk dipasang dengan kubah meriam yang kedua, tetapi tidak pernah di laksanakan[butuh rujukan]
Pada Juli 1944, Krupp sedang memproduksi empat rangka Maus, tapi mereka memerintahkan untuk menghentikan produksi dan membongkar sisanya. Krupp menghentikan semua pekerjaan pada bulan Agustus 1944. Sementara, Ujicoba purwarupa V2 dimulai pada bulan September 1944, dengan mesin diesel Daimler-Benz MB 517, kemudi elektrik yang baru dan trek yang didesain oleh Skoda Works.
Ada sebuah gerbong kereta api khusus yang dibuat untuk mengangkut purwarupa Maus. Gerbong ini adalah Schwertransportwagen für Gerät 205 yang memiliki 14 bogie.[4]
Pengerjaan
Pengerjaan Maus masih berlangsung di Kummersdorf setelah menjalani ujicoba di Boblingen. Maus V2 diperintahkan menuju Wynsdorf untuk melindungi OKH, mungkin V1 juga diperintahkan ke sana, sebagai pembantu untuk V2 melewati lumpur atau menyelam melewati sungai (untuk menjadi unit generator bagi V2) V2 berakhir di Hindenburgplatz, di depan bunker Maybach I, yang mana dihancurkan dengan memasang peledak pada mesin dan persenjataannya. Karena Amunisi disimpan dibawah kubah meriam, kerusakan yang ditimbulkan lebih parah dibandingkan dengan V1 yang kubah meriamnya relatif masih utuh. Maus V1 tidak mencapai area ini.[butuh rujukan][butuh rujukan]
Setelah Perang, Komandan pasukan bersenjata lapis baja Soviet memerintahkan rangka V1 digabungkan dengan kubah meriam V2. Soviet menggunakan Sd. Kfz 9 buatan FAMO (kendaraan half-track buatan terbesar buatan Jerman) untuk menarik kubah meriam seberat 55 ton dari rangka yang hacur. Penggabungan rangka V1 dan kubah meriam V2 diselesaikan di Jerman dan dikirimkan kembai ke USSR untuk ujicoba lebih lanjut, dan tiba pada tanggal 4 Maret 1946. Ketika ujicoba telah selesai Maus di bawa ke Museum Tank Kubinka untuk disimpan dan di pamerkan sampai sekarang.[butuh rujukan]
^ abcdefghijkJentz, Thomas; Doyle, Hilary (2008). Panzer Tracts No. 6-3 Schwere-Panzerkampfwagen Maus and E 100 1942 to 1945. Panzer Tracts. hlm. 47. ISBN978-0981538235.
Sergeev, A.; I. Geltov, M & I Pavlov (1997). German Super Heavy Tank Maus. Model Art Special #482. Coordinated by Hirohisa Takada, models/dioramas by Takuji Yamada and Hideki Shimawaki. Japan: Model Art.
Arndt, Robert Dale, Jr. (2006). Strange Vehicles of Pre-War Germany and the Third Reich (1928–1945). IRP Publication.
Jentz, Thomas (2008). Panzer Tracts No.6-3 Schwere Panzerkampfwagen Maus and E 100 Development and Production from 1942 to 1945. Darlington Publications.
Forty, George (1987). German Tanks of World War Two in Action. Blandford Press.