Pembantaian Shakee terjadi pada 23 Juni 1925 dan mengakibatkan lebih dari dua ratus korban karena tembakan senjata api oleh pasukan pasukan Inggris, Prancis dan Portuhos di Shaji (disebut Shake dalam bahasa Kanton), Guangzhou, Tiongkok.[1] Pada 21 Juni 2915, para tenaga kerja di Hong Kong dan Kanton berunjuk rasa dalam mendukung Gerakan Tiga Puluh Mei di Shanghai.