Pembantaian Tsuyama adalah sebuah pembunuhan massal yang dilakukan oleh Mutsuo Toi di desa kecil Kamocho Kurami yang sekarang bernama kota Tsuyama, Perfektur Okayama, Jepang pada 21 Mei 1938. Ia membunuh puluhan orang, termasuk neneknya sendiri yang tinggal berdua bersamanya, dengan kapak, senapan, dan katana.
Peristiwa
Pertama-tama, Mutsuo memadamkan listrik di seluruh desanya pada 20 Mei malam. Hal tersebut ia lakukan untuk memuluskan aksinya. Pada 21 Mei dini hari, tepatnya pukul 01.30, pembantaian pun dimulai. Mutsuo Toi mengawali aksinya dengan membunuh neneknya yang berusia 76 tahun. Kepala sang nenek dengan sadis dipenggal dengan kapak ketika sedang tertidur lelap.
Berbekal senjata tajam yang telah dimodifikasi olehnya, Mutsuo mengikat dua senter di kepalanya dan berkeliaran memasuki rumah-rumah tetangganya. Dia menyerang 29 tetangganya. Dari jumlah tersebut, 27 orang meninggal di tempat sementara dua lainnya terluka parah namun akhirnya meninggal. Mutsuo melancarkan aksinya hanya dalam kurun waktu sekitar satu setengah jam. Ia hampir membantai setengah dari penduduk desa tersebut. Populasi desa pada saat pembantaian terjadi terdiri dari 111 orang.
Saat fajar tiba, Mutsuo kemudian melakukan bunuh diri menggunakan senapan. Ia bahkan sempat meninggalkan catatan bunuh diri yang berisi alasan dirinya melakukan pembantaian tersebut. Mutsuo melakukan hal tersebut karena rasa sakit hatinya. Ia sakit hati karena merasa rayuannya ditolak oleh wanita-wanita di desanya lantaran mengidap penyakit tuberkolosis. Ia juga tega membunuh neneknya karena ia tidak ingin meninggalkan neneknya seorang diri dengan menerima stigma dari penduduk sekitar sebagai 'nenek seorang pembunuh'.[1]