| Artikel atau sebagian dari artikel ini mungkin diterjemahkan dari Government of Vladimir Lenin di en.wikipedia.org. Isinya masih belum akurat, karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Jika Anda menguasai bahasa aslinya, harap pertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan.
(Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula: panduan penerjemahan artikel) |
Di bawah kepemimpinan revolusioner komunis Rusia Vladimir Lenin, Partai Bolshevik meraih kekuasaan di Republik Rusia pada sebuah kudeta yang dikenal sebagai Revolusi Oktober. Karena Pemerintahan Provinsional yang sebelumnya runtuh, Bolshevik mendirikan sebuah pemerintahan baru, Dewan Komisar Rakyat ("Sovnarkom"), dengan Lenin diklantik sebagai ketua pemerintahannya. Mengatur menurut dekrit, Sovnarkom yang dipimpin Lenin memperkenalkan merebaknya reformasi lahan untuk redistribusi kepada kaum petani, mengijinkan negara-negara non-Rusia untuk mendeklarasikan kemerdekaannya sendiri, memberikan hak buruh, dan meningkatkan akses pendidikan.
Partai tersebut berlanjut dengan pemilihan November 1917 yang sebelumnya dijadwalkan, namun saat pemilihan tersebut menyebabkan Majelis Konstituen didominasi oleh rival Partai Sosialis Revolusiner, Bolshevik mencapnya sebagai kontra-revolusioner dan menutupnya. Pemerintahan Bolshevik melarang sejumlah partai sentris dan sayap kanan, dan menolak aktivitas kelompok rival sosialis, namun memasukkan sebuah koalisi pemerintah dengan Partai Sosialis Revolusioner Sayap Kiri. Lenin telah menuntun negara tersebut pada pertengahan Perang Dunia Pertama, dimana pasukan Rusia menyerang Kekuatan Sentral Jerman dan Austria-Hungaria di Front Timur. Merasa konflik yang sedang terjadi mengancam pemerintahannya sendiri, Lenin menarik Rusia dari perang, menggunakan Dekrit Perdamaiannya untuk mendirikan gencatan senjata, dan setelah itu negosiasi yang dilakukan menghasilkan Traktat Brest-Litovsk. Hasil dari traktat tersebut – yang sangat tidak populer di Rusia – mendirikan penyerahan pertempuran namun memberikan sebagian wilayah kepada Jerman, yang yang mengambil kontrol wilayah besar dari bekas Kekaisaran tersebut.
Kekuasaan konsolidasi: 1917–18
Organisasi pemerintahan dan konstitusional
Pemerintahan Provisional sebelumnya telah menyepakati sebuah Majelis Konstituen untuk dipilih pada November 1917; setelah mengambil kekuasaan, Lenin – yang menyadari bahwa Bolshevik tampaknya tidak akan meraih suara mayoritas – ingin menyingkirkan pemilihan tersebut, namun Bolshevik lainnya tidak setuju, dan kemudian pemilihan tersebut diadakan sesuai dengan yang dijadwalkan. Dalam pemilihan Majelis Konstituen tersebut, Sosialis Revolusioner dipilih sebagai partai terbesar, dengan Bolshevik menempati urutan kedua dengan sekitar seperempat suara. Menurut biografer Lenin David Shub, ini adalah "pemilihan terbebas dalam sejarah [Rusia]" sampai masa itu. Pada pemungutan suara tersebut, Bolshevik telah meraih hasil terbaik mereka di kota-kota, kawasan-kawasan industrial, dan garisun-garisun militer di pusat Rusia, sementara pesan anti-perang mereka membuat mereka populer di kalangan prajurit dan pelaut. Lenin dan para pendukung lainnya menyatakan bahwa pemungutan suara tersebut bukanlah refleksi adil dari kehendak demokratik rakyat Rusia, meyakini bahwa penduduk tidak memiliki waktu untuk melibatkan diri mereka sendiri dengan program politik Bolshevik dan menyatakan bahwa daftar kandidatnya dibuat sebelum Sosialist-Revolusioner Sayap Kiri terpecah dari Sosialis-Revolusioner.
Referensi
Catatan kaki
Daftar pustaka