Penyakit Bali (bahasa Belanda: Balische ziekte) adalah penyakit tidak menular pada banteng dan banteng domestik (sapi bali) yang disebabkan oleh reaksi alergi akibat konsumsi tumbuhan tahi ayam (Lantana camara). Tanda klinis yang dapat diamati yaitu kerusakan kulit di bagian yang jarang ditumbuhi rambut, seperti bagian wajah, telinga, punggung, perut, paha bagian dalam, skrotum, dan cermin pantat. Pada awalnya, luka akan bersifat simetris atau muncul bersamaan di sisi kanan dan kiri tubuh hewan, tetapi akan semakin meluas.[1] Penyakit ini pertama kali dilaporkan oleh Lubberink pada tahun 1925 sebagai Balische ziekte.[2]
Referensi