Para prajurit pemberontak Timur Leste menyatroni rumah Presiden dan Perdana MenteriTimor Leste pada 11 Februari 2008, dengan membuat penembakan dan luka serius pada Presiden José Ramos-Horta, menembak mobil Perdana Menteri Xanana Gusmão, dan penembakan fatal pemimpin pemberontakan Alfredo Reinado. Serangan tersebut diinterpretasikan sebagai upaya pembunuhan, upaya penculikan dan upaya kudeta. Tujuan para pemberontak tersebut masih tidak diketahui.[1]
Setelah dirawat di Darwin, Australia selama lebih dari sebulan, Ramos-Horta keluar dari rumah sakit pada 19 Maret namun menetap di Darwin sampai bulan April untuk perawatan lanjutan.[2]
^Ansley, Greg (16 Februari 2008). "Young nation on knife-edge". New Zealand Herald. Diakses tanggal 16 Februari 2008. What the rebels' intention was remains unknown.