Beberapa senapan mesin dan artileri dilengkapi dengan pelat baja logam untuk melindungi penembak dari penembak jitu dan pecahan peluru dari ledakan. Pelat logam yang diselamatkan kadang-kadang bisa berfungsi sebagai perisai senjata improvisasi. Di Perang Vietnam, kru kendaraan tempur lapis baja dan kapal patroli akan menempelkan pelat logam pada senapan mesin.
Perisai senjata tidak lagi digunakan secara luas setelah perang Vietnam, tetapi mengalami kebangkitan popularitas selama 1990-an. Analis militer Israel mulai mendesak penggunaan perisai senjata, menunjuk pada risiko besar bagi tentara yang terkena tembakan dari senjata otomatis. Secara khusus, tercatat bahwa banyak korban terkena tembakan di daerah yang tidak dilindungi oleh pelindung tubuh atau helm, seperti leher atau wajah.
AS mulai menggunakan perisai senjata selama perang era 2000-an di Irak dan Afghanistan. Kelemahan utama dari perisai senjata adalah mereka membatasi visibilitas pengguna ke depan, meskipun desain baru seperti Transparent Armor Gun Shield (TAGS) akan meringankan masalah ini tanpa mengorbankan perlindungan pengguna.