Kota Tottori adalah ibu kota dari Prefektur Tottori, yang juga merupakan kota terbesar di wilayah prefektur ini. Kota-kota penting lainnya yang ada di prefektur ini yaitu Yonago, Kurayoshi, dan Sakaiminato.[2] Prefektur Tottori merupakan rumah bagi Guguk pasir Tottori, yang merupakan kenampakan guguk pasir terbesar di Jepang, dan Gunung Daisen, yang merupakan gunung tertinggi dari Pegunungan Chūgoku.
Prefektur Tottori memiliki garis pantai dengan Laut Jepang (Laut Timur) dan memiliki dataran tinggi di daerah pegunungan Chugoku.
Secara garis besar wilayah dibagi menjadi tiga bagian, daerah bagian barat dengan pusat di kota Yonago dan kota Sakaiminato, daerah bagian tengah dengan pusat di kota Kurayoshi, dan daerah bagian timur dengan pusat di kota Tottori.
Prefektur Tottori memiliki daerah pertanian yang luas di dataran rendah Tottori, dataran rendah Kurayoshi dan dataran rendah Yonago. Gunung Daisen (1.729 m) merupakan gunung tertinggi di Prefektur Tottori, diikuti Gunung Hyōnosen (1.509,6 m) dan Gunung Nagi (1.255 m).
Aliran sungai semuanya bermuara di Laut Jepang, kota Tottori dilewati sungai Sendai, kota Kurayoshi dilewati sungai Tenjin, dan kota Yonago dilewati sungai Hino.
Di sebelah barat daya kota Tottori terdapat Danau Koyamaike yang merupakan danau yang terbentuk dari genangan air laut yang terperangkap dan membentuk "kolam" (ike) sehingga dinamakan Koyamaike (kolam Koyama).
Totorinomiyatsuko dan Totoribe yang merupakan asal usul kata "Tottori" (鳥取code: ja is deprecated , tangkap burung) yang sudah digunakan dalam literatur klasik Kojiki dan Nihon Shoki.
Catatan sejarah Nihon Shoki mengenai tahun ke-23 bulan 9-bulan 11 era Kaisar Suinin mengisahkan Pangeran Homutsuwakenomiko yang sejak kecil mempunyai kesulitan berbicara. Ketika kaisar sedang sedih, tiba-tiba sang pangeran menunjuk ke arah burung angsa yang sedang terbang dan berkata "Lihat, itu burung apa!" Kaisar sangat gembira mengetahui pangeran bisa berbicara dan memerintahkan pengawalnya untuk menangkap burung angsa. Salah seorang pengawal yang bernama Amanoyukawatana harus mengejar-ngejar burung angsa ke berbagai tempat di seluruh negeri sebelum akhirnya berhasil ditangkap di tempat bernama Izumo. Berkat keberhasilannya menangkap angsa, kaisar menganugerahkan gelar Torinomiyatsuko kepada Amanoyukawatana.
Pembentukan prefektur
1871 - Prefektur Tottori dibentuk dari penggabungan 8 distrik bekas provinsi Inaba, 6 distrik bekas provinsi Hōki dan 3 distrik provinsi Harima sesuai dengan kebijakan penghapusan sistem han. Masih pada tahun yang sama, 3 distrik bekas provinsi Harima dilepas untuk bergabung menjadi Prefektur Himeji dan bekas wilayah provinsi Oki bergabung dengan Prefektur Shimane.
21 Agustus1876 - Prefektur Tottori digabung dengan prefektur Shimane.
12 September1881 - Prefektur Tottori melepaskan diri dari prefektur Shimane dan membentuk pemerintahan mandiri yang terdiri dari 8 distrik bekas provinsi Inaba dan 6 distrik bekas provinsi Hōki.
Produk pertanian kebanggaan Prefektur Tottori adalah buah pir Nijisseiki yang terkenal di seluruh Jepang karena rasanya yang sangat enak. Produk pertanian lain yang terkenal seperti buah pir jenis Kōsui, nagaimo, lokio, daun bawang dan semangka.
Transportasi
Bandar udara
Prefektur Tottori memiliki dua bandara domestik, Bandara Tottori di kota Tottori dan Bandara Miho (Bandara Yonago) di kota Yonago.
Bandara Tottori hanya melayani penerbangan berjadwal dengan Tokyo Haneda.