Riza Marlon
Riza Marlon adalah seorang fotografer alam liar Indonesia. Pada tahun 1982 kuliah di Universitas Nasional Jakarta jurusan Biologi. Riza Marlon mulai tertarik fotografi alam liar sejak usia remaja.[1] Pengalamannya selama 20 tahun menjelajah alam liar telah menghasilkan buku pertama berjudul "Living Treasures of Indonesia" pada tahun 2010. Riza merasa prihatin akan minimnya literatur ular di Indonesia, negeri yang kaya akan jenis ular endemik, maka pada tahun 2014 Riza Marlon meluncurkan buku keduanya, "Panduan Visual dan Identifikasi Lapangan 107+ Ular Indonesia". Buku ketiga yang berjudul Wallace’s Living Legacy diterbitkan untuk mewakili keragaman satwa Indonesia di habitat alami mereka yang merupakan satwa endemik di kawasan Wallacea, diluncurkan pada tanggal 14 Maret 2018 di auditorium Perpustakaan Nasional.[2]
Riza Marlon juga menggelar pameran tunggal Keanekaragaman Hayati Indonesia pada bulan November 2010 di Grand Indonesia, Jakarta dengan tema Nature on Canvas, dan pada bulan Mei 2011 di Senayan City Jakarta dengan tema Hidden Treasures of Indonesia[3]
Pendidikan
Fakultas Biologi, Universitas Nasional, Jakarta (1982)
Organisasi
Ekspedisi
- Ekspedisi Loeweng Ombo, Jawa Timur; Mapala UI – Jakarta (Agustus 1982)
- Ekspedisi Pulau Panaitan, Taman Nasional Ujung Kulon, Jawa Barat; BScC – Jakarta Agustus 1984)
- Ekspedisi Pulau Seram, Maluku, Swaletrek-England (April & Agustus 1990; Juli – September 1991)
- Ekspedisi Pulau Sulawesi (Taman Nasional Lore Lindu, Cagar Alam Morowali, Taman Nasional Rawa Aopa, Cagar Alam Bantimarung, Pulau Sulawesi; TREKFORCE-England) (Juli – September 1992)
- Ekspedisi Kapuas-Mahakam (Pulau Kalimantan), Gramedia Mapala Universitas Indonesia (Juni-Juli 1994)
- Ekspedisi Sulawesi bersama National Geographic Indonesia & Sony (November 2008)
- Ekspedisi Foto Internasional (iLCP “Tripods in the Mud”), Tompotika, Sulawesi; Alliance for Tompotika Conservation (November 2011)
Proyek
- Dokumentasi keanekaragaman hayati dan aktivitas sosial di Taman Nasional Kerinci Seblat untuk WWF-IP (WWF Indonesia Programme) di Sumatera pada bulan Agustus 1994 dan April 1995
- Dokumentasi keanekaragaman hayati dan aktivitas sosial di Taman Nasional Bukit Tiga Puluh untuk WWF-IP (WWF Indonesia Programme) di Sumatera pada bulan September 1995
- Survei Foto Studi Potensial Taman Nasional di Taman Nasional Kerinci Seblat untuk WWF-IP (WWF Indonesia Programme) di Sumatera pada bulan Mei 1996
- Dokumentasi keanekaragaman hayati dan aktivitas sosial Orangutan dan habitat di Taman Nasional Gunung Leuser untuk WWF-IP (WWF Indonesia Programme) di Sumatera pada bulan September 1996
- Dokumentasi keanekaragaman hayati dan aktivitas sosial di Taman Nasional Wasur, Cagar Alam Gunung Arfak, Taman Nasional Lorentz, dan Biak untuk WWF-IP (WWF Indonesia Programme) di Irian Jaya pada bulan November sampai Desember 1997
- Dokumentasi keanekaragaman hayati dan aktivitas sosial Tempat Perlindungan Jamursba Medi di Sorong dan Cagar Alam Gunung Arfak untuk WWF-IP (WWF Indonesia Programme) di bagian timur Indonesia pada bulan September sampai Oktober 1998
- Dokumentasi keanekaragaman hayati dan aktivitas sosial di Taman Nasional Bukit Tigapuluh dan Taman Nasional Bukit Duabelas untuk WARSI (Warung Informasi Konservasi) di Jambi pada bulan Desember 1998 sampai Januari 1999
- Dokumentasi keanekaragaman hayati dan aktivitas sosial di Cagar Alam Tangkoko di Sulawesi Utara dan Taman Nasional Lore Lindu di Sulawesi Tengah untuk The Nature Conservancy Indonesia pada bulan Oktober sampai November 2001
- Dokumentasi keanekaragaman hayati dan aktivitas sosial di Pulau Sulawesi dan Sumatera (Taman Nasional Bukit Barisan Selatan) untuk Wildlife Conservation Society Indonesia pada bulan Agustus sampai September 2003
- Dokumentasi keanekaragaman hayati dan aktivitas sosial di Kalimantan (Taman Nasional Tanjung Puting), Sumatera (Pulau Siberut), dan Jawa (Taman Nasional Ujung Kulon dan Taman Nasional Gede Pangrango) untuk UNESCO pada bulan Februari sampai Maret 2004
- Dokumentasi keanekaragaman hayati dan aktivitas sosial di Kalimantan Timur (Berau) untuk The Nature Conservancy Indonesia pada bulan Oktober 2005
- Dokumentasi keanekaragaman hayati di Halmahera, Mollucas Utara untur Birdlife Indonesia pada bulan Maret 2007
- Dokumentasi keanekaragaman hayati di Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur untuk Birdlife Indonesia pada bulan November 2010
- Dokumentasi keanekaragaman hayati di Pulau Halmahera untuk PT Weda Bay Nickel pada bulan Mei sampai Juni 2011
- Dokumentasi keanekaragaman hayati di Pulau Halmahera untuk PT Weda Bay Nickel pada bulan September sampai Oktober 2011
- Pelatihan fotografi dan dokumentasi keanekaragaman hayati di Kepulauan Kofiau dan Misool, Raja Ampat, Papua Barat untuk The Nature Conservancy pada bulan Maret 2016
- Dokumentasi keanekaragaman hayati di Kepulauan Togean, Palu, Pulau Peleng, Sulawesi untuk Burung Indonesia pada bulan Desember 2016 sampai Maret 2017
- Dokumentasi keanekaragaman hayati di Bukit Lawang, Taman Nasional Gunung Leuser untuk KLHK pada bulan Oktober 2018
- Dokumentasi keanekaragaman hayati di Taman Nasional Wasur, Merauke untuk KLKH pada bulan November 2018
Buku
- Buku coffee table Living Treasures of Indonesia, terbit pada tanggal 5 November 2010 [1]
- Buku Panduan Visual dan Identifikasi Lapangan 107+Ular Indonesia, terbit pada tanggal 22 Februari 2014[1]
- Buku Wallace’s Living Legacy, terbit pada tanggal 14 Maret 2018 [4]
Catatan kaki
|
|