SDL (Simple DirectMedia Layer) adalah library pemrograman untuk membuat aplikasi multimedia di berbagai sistem operasi. Dengan menggunakan SDL, programmer dapat mengakses layar, suara, papan ketik, joystick, hardware 3D dan 2D framebuffer dengan menggunakan cara yang sama di berbagai sistem operasi. Kelebihan lain dari SDL adalah dapat digunakan dengan berbagai bahasa pemrograman.
Desain
Sesuai namanya, SDL di desain sebagai pustaka pemrograman grafik yang sederhana.
Pustaka inti SDL hanya menyediakan antarmuka pemrograman aplikasi
(API, application programming interface) untuk:
Manipulasi pixel
Operasi warna
Suara
Penanganan kejadian (event)
Pewaktuan (timing)
Multithreading
Akses file
Pustaka tersebut dibuat multi-platform dengan membungkus API asli pada
sistem operasi.
Selanjutnya di atas SDL, ada pustaka-pustaka tambahan seperti:
SDL_image : untuk menangani berbagai format image.
SDL_mixer : menyediakan operasi suara.
SDL_ttf : menyediakan operasi menulis teks dengan true type font.
SDL_rtf : memanipulasi dokumen rich text format
Sprig : untuk menggambar bentuk-bentuk dasar dan transformasi image.
Sejarah
SDL pertama kali ditulis oleh Sam Lantinga pada tahun 1998. Sam menulis SDL karena dia hendak membuat permainan komputer yang dapat berjalan di Windows dan Macintosh. Setelah beberapa game dibuat oleh Sam, Sam kemudian menulis SDL untuk sistem operasi lain seperti BeOS dan Linux. Hal ini disebabkan Sam ingin menjalankan permainan komputer Doom di berbagai macam sistem operasi.
Setelah itu SDL menjadi populer terutama di kalangan programmer Linux. Saat ini SDL adalah salah satu modul utama dalam distribusi Linux.