Sebelum dikenalnya pemerintahan kecamatan dalam sistem administrasi Indonesia di Rejang Lebong, baik masyarakat Rejang maupun Lembak selaku dua suku tuan rumah telah mengenai sistem pemerintahan marga yang mereka warisi dari Pemerintah Kolonial. Marga dipimpin oleh para pesirah.[5] Khususnya masyarakat Rejang yang berada di hulu Sungai Musi (Rejang Ulu Musi) yang oleh Belanda ditetapkan sebagai Onderafdeeling Rejang, terdiri dari tiga marga, yaitu marga Selupu, marga Bermani, dan Merigi. Nantinya setelah Indonesia merdeka, onderafdeeling yang dimaksud dibagi menjadi dua kecamatan, Curup dan Kepahiang. Marga Selupu dan Bermani di hulu Musi (Bermani Ulu) wilayahnya menjadi Kecamatan Curup, sedangkan marga Merigi dan Bermani di hilir Musi (Bermani Ilir) wilayahnya menjadi Kecamatan Kepahiang.[6]
Kondisi wilayah
Geografi
Wilayah Kecamatan Selupu Rejang umumnya berupa perbukitan dan dataran tinggi, dengan ketinggian rata-rata 964 mdpl. Kondisi wilayahnya ini memungkinkan Selupu Rejang menjadi sentra pertanian khas dataran tinggi, yang komoditas utamanya adalah sayur-sayuran.[7] Daerah dengan ketinggian wilayah terendah di Selupu Rejang adalah Cawang Lama dan Kayu Manis, masing-masing berada pada ketinggian 750 dan 798 mdpl. Ada pun daerah dengan ketinggian wilayah tertinggi adalah Sumber Urip (1.154 mdpl) dan Karang Jaya (1.108 mdpl).[8]
Bukit Kaba, salah satu puncak yang paling populer bagi kegiatan pendakian di Provinsi Bengkulu terletak di kecamatan ini, dengan Desa Sumber Urip sebagai desa terakhir sekaligus pos masuk pertama jalur resmi pendakian.[9] Pendaki yang menyambangi Bukit Kaba tidak hanya berasal dari Selupu Rejang saja, melainkan dari kecamatan-kecamatan lain di Rejang Lebong, kabupaten-kabupaten se-Provinsi Bengkulu, bahkan hingga kabupaten tetangga di Sumatera Selatan seperti Kota Lubuk Linggau dan Kabupaten Musi Rawas.[10]
Batas-batas
Kecamatan ini memiliki batas-batas administratif sebagai berikut.[3]
Pusat pemerintahan kecamatan terletak di Kelurahan Air Duku.[11][12]
Ekonomi
Selupu Rejang adalah kecamatan agraris. Pertanian merupakan soko guru kehidupan masyarakat di daerah ini. Dikarenakan lokasinya yang berada di perbukitan, dengan suhu udara yang relatif sejuk, curah hujan yang cukup, dan sumber air yang melimpah, kecamatan ini sejak lama fokus pada penanaman sayur-sayuran. Besarnya volume hasil produksi berbagai jenis sayur di Selupu Rejang telah menjadikan daerah ini sebagai salah satu lumbung sayur terbesar di Rejang Lebong, bahkan Provinsi Bengkulu.
Menurut salah satu catatan dari Ekspedisi Jelajah Musi, Selupu Rejang setiap hari mampu memasok hingga 40 ton sayuran segar,[13] yang dikirim hingga keluar Rejang Lebong, terutama ke Kota Bengkulu, serta provinsi-provinsi tetangga seperti Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, dan Bangka Belitung. Truk sayur dengan tujuan pengiriman ke Jambi, Lampung, dan Bangka Belitung umumnya berangkat dari Selupu Rejang pada pukul 17.00 atau 18.00. Sementara truk tujuan Sumatera Selatan umumnya berangkat pada pukul 12.00.[13]