Seoul Munmyo adalah Munmyo pertama yang didirikan pada masa Dinasti Joseon.[4] Munmyo (Hanzi:文廟/孔廟 Wen Miao atau Kong Miao dalam Bahasa Tionghoa) merupakan kuil yang didirikan para penganut Konfusianisme sebagai penghormatan bagi Konfusius dan para pengikutnya.[5] Setelah pendirian Seoul Munmyo, berbagai Munmyo lain didirikan di penjuru Korea untuk menyebarluaskan pengajaran dan pendidikan tentang Konfusianisme.[6]
Pembangunan Kuil Seoul Munmyo mulai direncanakan pada tahun 1304 atas prakarsa ilmuwan An Hyang (1243 – 1306) dan selesai dibangun pada tahun 1398 pada tahun ke-7 masa pemerintahan Raja Taejo, setelah beberapa bangunan utama lain selesai dikonstruksikan seperti Istana Gyeongbok, Kuil Jongmyo dan Altar Sajik.[7]
Kuil Seoul Munmyo mengalami beberapa kali musibah kebakaran, yang pertama terjadi tak lama setelah selesai pembangunannya, yakni pada tahun ke-2 masa pemerintahan Raja Jeongjong (tahun 1402).[8] Setelah itu diperbaiki lagi pada tahun 1407, tahun ke-7 Raja Taejong bertahta.[8] Tempat ini mengalami penistaan saat Raja Yeonsangun yang lalim berkuasa.[7] Ia menjadikan kuil ini sebagai kandang hewan dan tempat hiburan.[7] Pada pemerintahan yang berikutnya, saat baru saja Raja Jungjong mengembalikan fungsi kuil ini seperti sediakala, namun kembali mengalami kehancuran parah dikarenakan peristiwa Perang Imjin pada tahun 1592.[2] Pada saat itu, tidak hanya Munmyo yang mengalami kerusakan berat, namun hampir semua bangunan utama seisi ibu kota seperti Istana Gyeongbok dan Kuil Jongmyo musnah dilalap api. Barulah pada tahun 1606, pada tahun ke-39 masa pemerintahan Raja Seonjo, Munmyo dan berbagai bangunan utama lain direstorasi kembali seperti sediakala.[7] Restorasi besar-besaran terhadap arsitektur Kuil Seoul Munmyo dilakukan pada tahun 1869 pada tahun ke-6 pemerintahan Raja Gojong.
Arsitektur
Kuil Munmyo dibangun dengan arsitekturkayu dan atap genting tanah liat dan didekasikan untuk penghormatan bagi Konfusius serta para pengikutnya yang dianggap suci seperti Lao Zi, Meng Zi, dan tokoh-tokoh Korea yang berjasa dalam mengembangkan Konfusianisme seperti Yi Hwang dan Yi I.[9][4]
Bangunan-bangunan utama kompleks kuil adalah Daeseongjeon (大成殿 ;"Aula Agung Utama"), Dongmu (東廡) dan Seomu (西廡) (Aula Timur dan Aula Barat yang terletak di sisi Daeseongjeon), Samshinmun (三神門:"Gerbang Tiga Jiwa").[4] Aula Utama Daeseongjeon merupakan tempat yang ditujukan untuk Konfusius dan para orang suci dan juga tempat dilaksanakannya ritual dan upacara-upacara persembahan Seokjeon daeje (석전대제).[9]
Karena berada dalam kompleks Universitas Seonggyungwan, kuil ini disebut pula Seonggyungwan Munmyo.[4] Sebelumnya, nama akademi ini berganti-ganti seiring naiknya penguasa Joseon, mulai dari Gukjagam, Gukhak, Teahak, serta Bangung.[8] Seonggyungwan merupakan institut pendidikan tertinggi pada zaman Dinasti Joseon yang khusus dibangun untuk mendidik mahasiswa dan ilmuwan yang dipersiapkan bekerja di istana.[10] Universitas Seonggyungwan sampai sekarang menjadi universitas tertua di Korea dan masih mengajarkan pendidikan berbasis Konfusianisme.[6] Kompleks Universitas Seonggyungwan terdiri dari bangunan utama Myeongryundang (明倫堂), asrama mahasiswa Seojae (西齋) dan Dongjae (東齋), serta bangunan perpustakaan Jongyeonggak (尊經閣).[8] Semenjak Korea dijajah Jepang pada tahun 1910, segala aspek budaya dan pendidikan mengenai Konfusianisme mengalami tekanan, termasuk Seonggyungwan dan Munmyo.[11] Pada tahun berikutnya Seonggyungwan diganti namanya oleh pemerintahan kolonial Jepang menjadi Gyeonghakwon.[3] Setelah Korea merdeka, barulah Gyeonghakwon berubah menjadi Universitas Seonggyungwan.[3] Bersama Kuil Munmyo, universitas ini merayakan hari jadinya yang ke-600 tahun pada tahun 1998.[3]
Munmyo Jerye (文廟祭禮; Upacara Munmyo) adalah upacara yang dilaksanakan di Kuil Munmyo untuk memberikan penghormatan bagi Konfusius dan para pengikutnya.[9] Nama lain upacara ini adalah Seokjeonje (석전제) atau Seokjeon Daeje (석전대제).[12] Ritual upacara ini diselenggarakan dua kali setahun setiap musim semi di bulan April dan musim gugur di bulan September.[9]
Pada upacara ini dipentaskan tarian baris (Ilmu) oleh para siswa Seonggyungwan dengan permainan musik aak (musik agung) yang lambat dan khidmat dengan alat-alat musik tradisional Korea.[13] Musik Munmyo Jerye dinamakan Munmyo Jerye-ak.[13] Musik ini bertempo lambat dan menjadi referensi musik tertua di Asia Timur yang masih bertahan sebab musik yang sejenis tak lagi dimainkan di Cina.[14] Munmyo Jerye-ak awalnya diperkenalkan dari Dinasti Song tahun 1111 kepada Dinasti Goryeo dan bertahan sampai sekarang.[13][15] Permainan musik ritual ini mendapatkan perhatian khusus pada masa pemerintahan Raja Sejong Yang Agung (bertahta 1418 - 1450).[15] Atas bantuan ahli musik Park Yeon, Munmyo Jerye-ak dimurnikan kembali seperti musik zaman Zhou yang asli, yang didasarkan rekonstruksi daripada kitab Cina, yakni Jurye (周禮), Tongjeon (通典), dan Yullyeosinseo (律呂新書).[14]