Stasiun Karanggandul (KGD) adalah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Babakan, Karanglewas, Banyumas. Stasiun yang terletak pada ketinggian +142 m ini termasuk dalam Daerah Operasi V Purwokerto. Stasiun ini memiliki tiga jalur dengan jalur 1 dan 2 sebagai sepur lurus. Saat ini tidak ada kereta api yang berhenti di stasiun ini, kecuali jika terjadi penyusulan antarkereta api.
Awalnya, stasiun ini memiliki dua jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus. Sejak pengoperasian jalur ganda segmen pertama Purwokerto–Patuguran per 9 September 2009,[3][4] jalurnya bertambah menjadi tiga, dengan jalur 1 eksisting merupakan sepur lurus arah Prupuk, sedangkan jalur 2 merupakan sepur lurus arah Purwokerto. Jalur 3 baru dijadikan sebagai sepur belok. Terdapat dua sepur badug, satu di luar emplasemen sisi utara serta satu terhubung dengan jalur 3 stasiun. Dengan selesainya jalur ganda ini, tidak ada kereta api yang berhenti di stasiun ini, kecuali jika terjadi penyusulan antarkereta api.
Pada masa lalu, sebelum jalur rel ganda dibangun melewati jalur ini, stasiun ini sering menjadi tempat persilangan, penyusulan, atau pemberhentian kereta api menanti giliran masuk Stasiun Purwokerto. Melewati wilayah bergunung-gunung, jalur antara stasiun ini dengan Karangsari termasuk rawan kecelakaan, terutama di sekitar kilometer 330-an.
Insiden
- Pada tanggal 25 Oktober 2004, pukul 08.10, sebuah kereta api barang angkutan pupuk urea yang ditarik CC201 79R terguling di km 344+¾ menjelang emplasemen Stasiun Karanggandul. Akibatnya, tiga dari lima gerbong tersebut lepas dari rangkaian, kemudian terbalik, serta menyebabkan kerusakan rel. Tidak ada korban jiwa, namun dua orang pelayan rem merasa syok setelah peristiwa tersebut. Muatan pupuk juga tidak tumpah.[5]
- Pada tanggal 10 Juli 2005, pukul 14.11, kereta api angkutan ketel Maos-Tegal yang ditarik CC201 47 dan 51 terguling di km 344+4/5 setelah meninggalkan Stasiun Karanggandul. Akibatnya, gerbong ketel berisi premium memalang di jalur kereta api serta menyebabkan perjalanan kereta api Purwojaya tertahan di Stasiun Karanggandul. Sementara Sawunggalih tertahan di Karangsari.[6]
Galeri
-
Lok
CC 201 47 dengan kereta derek, usai membantu penanganan KLB tergulingnya kereta ketel di St. Karanggandul (Juli 2005).
-
Stasiun Karanggandul dengan latar perbukitan dari gunung Slamet di sebelah Utara diambil dari KA Ekonomi (K3) AC Bengawan (07-08-2013)
-
Jalur di antara Stasiun Karangsari dan Stasiun Karanggandul yang terletak di tengah-tengah Rangkaian Pegunungan Seribu (07-08-2013)
-
Stasiun Karanggandul dari sudut pandang kabin masinis/gerbong terakhir, Februari 2020
Referensi