Tambang ini dimiliki dan dioperasikan oleh PT Freeport Indonesia, terdiri dari Freeport-McMoRan yang berbasis di AS (48,74%) serta Pemerintah Indonesia (51,23%). Biaya membangun tambang di atas gunung sebesar 3 miliar dolar AS. Pada 2004, tambang ini diperkirakan memiliki cadangan 46 juta ons emas. Pada 2006 produksinya adalah 610.800 ton tembaga; 58.474.392 gram emas; dan 174.458.971 gram perak.[1]
GeologisBelandaJean-Jacquez Dozy mengunjungi Indonesia pada 1936 untuk menskala glasierPegunungan Jayawijaya di provinsi Irian Jaya di Papua Barat. Dia membuat catatan di atas batu hitam yang aneh dengan warna kehijauan. Pada 1939, dia mengisi catatan tentang Ertsberg (bahasa Belanda untuk "gunung ore"). Namun, peristiwa Perang Dunia II menyebabkan laporan tersebut tidak diperhatikan. Dua puluh tahun kemudian, geologis Forbes Wilson, bekerja untuk perusahaan pertambangan Freeport, membaca laporan tersebut. Dia dalam tugas mencari cadangan nikel, tetapi kemudian melupakan hal tersebut setelah dia membaca laporan tersebut. Dia berhenti merokok dan melatih badannya untuk menyiapkan perjalanan untuk memeriksa Ertsberg. Ekspedisi yang dipimpin oleh Forbes Wilson dan Del Flint, menemukan deposit tembaga yang besar di Ertsberg pada 1960.
Penghasilan tembaga Grasberg meningkat dari 515.400 ton pada 2004 menjadi 793.000 ton pada 2005. Produksi emas meningkat dari 1,58 juta ons menjadi 3,55 juta ons.
Heat Road
Heat Road (Heavy Equipment Access Trails) atau sering disebut dengan Ilyas Road adalah akses jalan yang menghubungkan tambang terbuka Grasberg dengan area pengolahan bijih. Heat road merupakan salah satu jalan dengan medan tersulit di dunia yang pembuatan diarsiteki oleh putra asli Indonesia, Ilyas Hamid. Jalan ini dibangun dalam waktu 22 bulan (Oktober1990 hingga Juli1992) dan diresmikan pada tanggal 25 Mei2014.
Heat Road terletak mencapai ketinggian lebih dari 4000 m di atas permukaan laut. Terdapat jalan besar dan lebar yang bisa dilalui dua truk raksasa secara beriringan. Heat road yang diprakarsai oleh Ilyas Hamid ini merupakan sumbangan tunggal terbesar kepada pengembangan Grasberg. Peresmian Heat Road dilakukan pada kegiatan Perayaan 25 Tahun Tambang Terbuka Grasberg. Penambahan nama Ilyas Road pada Heat Road menjadi bentuk apresiasi atas karya Ilyas Hamid dalam kontribusinya untuk PT Freeport Indonesia. Selaras dengan tema Perayaan 25 Tahun Grasberg “Mahakarya tanah Papua untuk bangsa” maka Heat Road ini adalah mahakarya Ilyas Hamid untuk Grasberg.