Jalur trem dioperasikan di Paris oleh otoritas transportasi umum RATP, yang juga mengoperasikan Métro de Paris dan berbagai operasi bus. Kota ini memiliki empat jalur dan berencana menambah satu.
Sejarah
Sejak 1855 hingga 1938, Paris dilayani oleh sebuah jaringan trem panjang, mendahului Metro setengah abad. Akhir dari rute trem generasi pertama, menuju Versailles, ditutup tahun 1957.
Bertenaga-kuda, trem Paris menggunakan uap, dan kemudian mesin pneumatik, dan listrik.
Rel kabel yang beroperasi di Belleville sejak 1891 hingga 1924 sering dianggap sebagai jalur trem.
Jalur T1 menghubungkan Saint-Denis dengan Noisy-le-Sec, paralel menuju batas utara kota Paris. Dibuka tahun 1992, dan perpanjangan menuju Noisy-le-Sec selesai bulan 2003. Perpanjangan barat menuju Asnières dan Gennevilliers dijadwalkan buka tahun 2010, dan lanjutan ke Nanterre direncanakan. Perpanjangan timur menuju Montreuil dan stasiun RER Val de Fontenay juga direncanakan.
Jalur T2 (Trans Val-de-Seine) menghubungkan La Défense dengan Issy-les-Moulineaux di barat Paris. Dibuka tahun 1997, kebanyakan pada jalan-ke-kanan SNCF.
Karena kesuksesan jalur ini (65.000 penumpang setiap hari) trem tersebut ditambah panjangnya tahun 2005, menambah kapasitas setiap trem menjadi 440 penumpang.
Dua proyek perpanjangan direncanakan selesai pada 2009: perpanjangan utara menuju Bezons, dan timur menuju Porte de Versailles, sebuah titik pindah ke dan dari Metro jalur 12 dan jalur T3.
Jalur bus Trans-Val-de-Marne, yang membentang pada lajur bus khusus dan ditujukan untuk menyediakan angkutan cepat tenggara Paris di départementVal-de-Marne, dioperasikan oleh RATP. Meskipun berawalan T, jalur ini bukanlah bagian dari jaringan trem.
Proyek masa depan
Jalur prospektif lainnya telah diajukan atau dalam pembangunan: