Wahyudi Anggoro Hadi, S.Farm., Apt. (lahir di Bantul, Yogyakarta, 24 Juli 1979) adalah seorang pemimpin desa dan profesional di bidang farmasi asal Indonesia. Ia menjabat sebagai Lurah Desa Panggungharjo. Wahyudi juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Nasional serta Tenaga Ahli Ketahanan Ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sejak tahun 2022.[butuh rujukan] Ia adalah salah satu calon Wakil Bupati Bantul berpasangan dengan Untoro Hariadi 2024 - 2029.[1]
Latar Belakang dan Pendidikan
Wahyudi menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 2007 dan melanjutkan ke Program Profesi Apoteker di UGM, lulus pada tahun 2008. Selain itu, ia sempat melanjutkan pendidikan di Program Pascasarjana Ilmu Pemerintahan di Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (STPMD) APMD
Karier
Wahyudi memulai kariernya di sektor swasta sebagai Manager Marketing di PT. Tunas Lestari Nusantara (2001–2003), sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pertanian dan kehutanan. Ia kemudian menjabat sebagai Plant Manager di PT. Castorindo Jakarta (2003–2005), perusahaan yang berfokus pada pengelolaan perkebunan Ricinus communis. Pada tahun 2009 hingga 2012, Wahyudi bekerja sebagai Apoteker Pengelola di Apotek Japisfi Yogyakarta.
Sebagai Lurah Desa Panggungharjo, Wahyudi memimpin program pengelolaan sampah berbasis partisipasi warga. Di bawah kepemimpinannya, Panggungharjo mendapatkan pengakuan sebagai desa percontohan di Indonesia dalam berbagai bidang, termasuk pengelolaan sampah dan tata kelola pemerintahan yang transparan. Selain itu, sebagai Sekretaris Jenderal BKAD Nasional, Wahyudi memfasilitasi kerjasama antar desa di Indonesia, dengan tujuan memfasilitasi kerjasama antar desa melalui program, yang berfokus pada peningkatan ekonomi lokal dan pengembangan desa. Sejak tahun 2022, Wahyudi menjabat sebagai Tenaga Ahli Ketahanan Ekonomi DIY, di mana berfokus pada pengembangan ekonomi lokal melalui program inovatif.
Wahyudi terlibat dalam berbagai organisasi keagamaan dan sosial. Ia menjabat sebagai Wakil Sekretaris Lembaga Pelayanan dan Kesehatan Nahdlatul Ulama (LPKNU) di Kabupaten Bantul (2009–2014) dan menjadi Staf Bidang Pendidikan, Riset, dan Teknologi di PB Gerakan Pemuda Ansor (2011–2016). Aktivitasnya di bidang sosial dan kemasyarakatan mendorong pelestarian budaya lokal serta inovasi dalam pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.
Inisiatif Sosial
Wahyudi mendirikan Komunitas Pojok Budaya Yogyakarta pada tahun 2006, didirikan untuk menyelenggarakan acara budaya tahunan serta pelatihan seni tradisional bagi warga desa. Pada tahun 2011, ia mendirikan Sekolah 'Amongsiwi' Yogyakarta, sebuah sekolah alternatif yang menggunakan program daur ulang sampah sebagai bagian dari kurikulumnya. Pada tahun 2020, ia mendirikan Yayasan Sanggar Inovasi Desa, yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat desa melalui inovasi sosial dan ekonomi.
Penghargaan
Penghargaan yang pernah diterima Wahyudi atas kontribusinya dalam pengelolaan desa dan inovasi sosial, antara lain:
Juara I Lomba Desa Tingkat Nasional (2014), yang diberikan atas prestasi Desa Panggungharjo dalam tata kelola desa.[2]
Desa Inspiratif oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (2018).[3]
Desa Anti Korupsi Pertama di Indonesia oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tahun 2021.[4]
Penghargaan kategori Tokoh Pengabdian kepada Masyarakat Inspiratif - UGM 2019.[5]
KAGAMA AWARD Bidang Kebudayaan 2016.
Penghargaan Internasional
Di tingkat internasional, Wahyudi menerima 4th ASEAN Leadership Award on Rural Development and Poverty Eradication pada tahun 2019[6]. Ia juga terpilih sebagai delegasi Indonesia dalam New Rural Agenda Summit di Kassel, Jerman, pada tahun 2022, yang membahas agenda baru untuk pengembangan pedesaan di dunia.[7]