Xbox Series X dan Series S (nama gabungannya adalah Xbox Series X/S[a]) adalah konsol permainan video mendatang yang dikembangkan oleh Microsoft. Kedua konsol dirilis pada 10 November 2020 sebagai generasi keempat dari konsol Xbox, sebagai penerus dari Xbox One.
Rumor mengenai konsol ini pertama kali muncul pada awal 2019, dengan barisan produk tersebut diberi kode nama "Scarlett", dan terdiri dari model kelas atas dan model kelas bawah dengan kode nama "Anaconda" dan "Lockhart". Model kelas atas ini pertama kali ditunjukkan saat acara E3 2019 dengan nama "Project Scarlett", sedangkan nama dan desainnya sebagai Xbox Series X diresmikan saat The Game Awards pada bulan Desember tahun itu. Pada September 2020, Microsoft mengungkapkan nama model kelas bawah sebagai Xbox Series S.
Microsoft memprioritaskan kinerja perangkat keras, termasuk dukungan untuk frame rate dan resolusi tampilan yang lebih tinggi (hingga resolusi 8K), ray tracing waktu-nyata, dan penggunaan solid-state drive kecepatan tinggi untuk mengurangi waktu pemuatan di Xbox Series X. Sedangkan Xbox Series S menggunakan CPU yang sama tetapi GPU, memori, dan penyimpanan internal yang lebih rendah dan tidak memiliki drive optik.
Sejarah
Pengungkapan
Rumor tentang perangkat keras Xbox baru telah muncul sejak awal Juni 2018, dengan Phil Spencer dari Microsoft mengonfirmasi bahwa mereka sedang merancang konsol Xbox berikutnya pada waktu itu. Perangkat keras tersebut diyakini sebagai sekeluarga perangkat dengan kode nama "Scarlett", juga termasuk versi dengan harga yang lebih rendah, dengan penekanan utama pada streaming game dan kompatibilitas balik.[1][2] Pada Maret 2019, rumor yang berlanjut telah menyebabkan spekulasi dua konsol di bawah keluarga Scarlett dengan kode nama "Anaconda" dan versi "Lockhart" yang lebih murah.[3]
Microsoft mengonfirmasi Project Scarlett pada konferensi pers mereka di acara E3 2019.[4] Microsoft mengatakan mereka menginginkan transisi yang "pelan" dari Xbox One ke Scarlett, dengan Scarlett mendukung kompatibilitas mundur dengan semua game dan sebagian besar perangkat keras yang didukung di Xbox One.[5] Saat presentasi di The Game Awards 2019, Microsoft secara resmi mengungkapkan desain Scarlett dan nama mereknya, "Xbox Series X", serta tanggal rilis untuk akhir tahun 2020.[6][7] Setelah acara tersebut, juru bicara Microsoft menyatakan bahwa Xbox Series X merupakan entri dalam perangkat keras Xbox generasi keempat, yang akan diberi nama merek "Xbox" saja tanpa subjudul.[8]
Microsoft berencana untuk memberi rincian spesifikasi hardware dan game-game peluncuran untuk Series X di Game Developers Conference dan E3 2020, tetapi kedua acara tersebut dibatalkan karena pandemi COVID-19. Sebagai ganti, Microsoft menjadwalkan presentasi online pada Maret 2020,[9] sedangkan untuk perencanaan presentasi E3 akan dijadwalkan di lain waktu.[10] Spesifikasi terperinci dipersembahkan oleh Microsoft, Digital Foundry dan Austin Evans dari Overclock Media pada tanggal 16 Maret 2020.[11][12][13] Mulai bulan Mei hingga waktu peluncuran, Microsoft berencana mengadakan acara digital tambahan seputar Xbox Series X dan game-gamenya sebagai bagian dari seri "Xbox 20/20".[14] Salah satunya acara Xbox Games Showcase pada tanggal 23 Juli 2020, yang menampilkan game-game dari pihak pertama Xbox Game Studios.[15]
Pada 16 Juli 2020, Microsoft mengumumkan bahwa mereka telah menghentikan produksi Xbox One X dan versi digital dari Xbox One S sebagai persiapan untuk produk-produk baru mereka.[16]
Keberadaan Xbox Series S telah dispekulasi sebelum pengumuman di E3 2019 berdasarkan adanya "Project Lockhart" yang menyertai Scarlett, konsol kelas bawah kedua.[17][18] Penamaan Xbox Series S terkonfirmasi melalui aksesoris perangkat keras Xbox yang telah tersedia untuk dibeli oleh beberapa orang.[19][20] Microsoft secara resmi mengumumkan konsol Series S pada 8 September 2020, mengungkapkan bahwa konsol itu juga akan dirilis bersamaan dengan Series X pada November 2020.[21] Microsoft juga mengungkapkan bahwa Series S telah ditempatkan secara diam-diam di latar belakang video-video pengumuman Xbox sebelumnya pada Juli 2020.[22]
Perangkat keras
Ketika tim Xbox Microsoft mulai mengerjakan penerus konsol Xbox One sekitar tahun 2016, mereka telah memiliki ide untuk memiliki dua versi konsol yang mirip dengan model Xbox One X dan Xbox One S untuk memenuhi kebutuhan pasar yang berbeda. Dengan mengembangkan kedua unit secara bersamaan, mereka dapat memastikan bahwa game yang dikembangkan dapat dimainkan di kedua sistem tanpa terkecuali. Seperti kebiasaan dalam proyek Xbox sebelumnya, kedua konsol diberi kode nama berdasarkan nama-nama kota.[23] Xbox Series S diberi kode nama Project Lockhart, berdasarkan kota Lockhart, Texas, yang menurut Alan Greenberg dikenal sebagai "kota kecil dengan hati yang besar".[24]
Untuk target kelas atasnya, Xbox Series X, tujuan utama mereka adalah setidaknya meningkatkan kinerja grafis Xbox One X hingga dua kali lipat, yang diukur dengan floating point operations per second (FLOPS), dan meningkatkan kinerja CPU hingga empat kali lipat dibandingkan dengan Xbox One X sambil mempertahankan kinerja akustik yang sama dari konsol Xbox One.[25] Saat para pengembang teknis mengumpulkan kebutuhan daya untuk memenuhi spesifikasi ini, mereka memperkirakan bagian-bagian ini akan menyedot sejumlah besar daya internal (kira-kira 315 W) dan akan menghasilkan panas yang tinggi.[25]
Karena hal itu, dibuat keputusan untuk membagi komponen menjadi dua papan sirkuit terpisah; satu untuk tempat CPU/GPU, memori, dan regulator daya, dan papan kedua bertindak sebagai papan Southbridge untuk fungsi input/output yang lebih lambat. Kedua papan yang dipasang di sisi berlawanan dari sasis aluminium membantu menciptakan saluran udara untuk pendinginan. Komponen-komponen lainnya - pembuang panas, pelindung listrik, pencatu daya, drive optik, dan kipas pendingin kemudian "disusun seperti Tetris", menurut desainer utama Chris Kujawski, untuk mencapai faktor bentuk yang rapat, sehingga menghasilkan struktur seperti menara.[25] Untuk memenuhi faktor akustik, sistemnya menyertakan banyak sensor untuk mengontrol kecepatan kipas, dan bagian atas yang terbuka lebar diperlukan untuk memastikan aliran udara yang baik melewati sistem.[25] Meskipun elemen-elemen tertentu seperti drive optik, pemenuhan aliran udara, dan ukuran heat sink menetapkan dimensi tertentu dalam faktor bentuk, para tim puas karena dapat menghasilkan bentuk persegi untuk unit tersebut.[25]
Xbox Series X
Kepala tim Xbox Phil Spencer menyatakan bahwa Microsoft lebih memprioritaskan frame rate yang tinggi dan waktu muat yang lebih cepat daripada resolusi tinggi, yang dapat dicapai oleh Series X melalui kemampuan CPU dan GPU yang lebih cocok.[26] Target kinerja Xbox Series X adalah merender game pada resolusi 4K dalam 60 frame per detik, dan konsol tersebut dianggap empat kali lebih kuat dari Xbox One X. Series X dapat menghasilkan tampilan hingga 120 frame per detik, dan dapat merender hingga resolusi 8K.[12]
Bentuk konsol Xbox Series X dirancang agar nyaman dan minimalis. Konsol ini memiliki ukuran alas 151 cm × 151 cm (59 in × 59 in) dengan tinggi 301 cm (119 in) dan berat 445 kg (981 pon);[13] walaupun dikonfigurasikan dalam orientasi vertikal, konsol ini juga dapat diletakkan secara menyamping. Bagian depannya hanya menampilkan tombol daya utama dan drive Ultra HD Blu-ray.[12] Di bagian atas unit terpasang kipas tunggal yang berdaya tinggi. Spencer menyatakan bahwa konsol ini tidak akan bising.[27] Series X menyertakan output HDMI 2.1, slot ekspansi penyimpanan, tiga port USB 3.1, dan satu port ethernet.[12][28] Konsol ini tidak menyertakan blaster inframerah atau pass-through HDMI seperti lini produk Xbox One, diganti oleh dukungan HDMI-CEC. Bocoran awal menunjukkan adanya port TOSLINK untuk audio digital, tapi ini dihilangkan pada desain akhir konsol.[13][29]
Xbox Series S
Perangkat keras Xbox Series S sebanding dengan Xbox Series X, tetapi memiliki daya pemrosesan yang lebih rendah. Meskipun menjalankan CPU yang sama dengan frekuensi clock yang sedikit lebih lambat, Series S menggunakan GPU yang lebih lambat daripada Series X. Unit ini disertai dengan RAM 10 GB dan unit penyimpanan SSD 512 GB dengan jumlah input/output sebesar 2.4GB per detik,[30] tetapi tidak dilengkapi dengan penyimpanan disk optik, sehingga mengharuskan pengguna untuk mendapatkan semua software dari distribusi digital. Unit ini ditujukan untuk merender game secara nominal pada 1440p, dengan dukungan skala 4K, dalam 60 frame per detik, meskipun dapat mencapai hingga 120 frame per detik pada resolusi ini. Selain itu, konsol ini memiliki fungsi yang sama dengan Xbox Series X, termasuk dukungan port, paket ekspansi, dan game.[21][31]
Microsoft telah merancang Series S agar mudah dimasukkan ke dalam tas kecil atau ransel agar portabel dan mudah dibawa.[32] Unit Series S memiliki volume sekitar 60% lebih kecil daripada Series X, berukuran 275 x 151 x 63,5 milimeter (10,83 in × 5,94 in × 2,50 in) dalam posisi vertikalnya. Dalam posisi ini, sisi sampingnya yang besar dilengkapi dengan exhaust port untuk pendinginan udara, mirip dengan permukaan sisi atas unit Series X; ventilasi tambahan kemudian ditempatkan di bagian atas Series S. Bagian depan dilengkapi satu koneksi USB dan colokan headphone. Di bagian belakang konsol terdapat penghubung daya, satu port HDMI, dua port USB tambahan, dan satu port Ethernet. Seperti unit Series X, Series S juga dapat diletakkan secara horizontal dengan exhaust port menghadap ke atas untuk mempertahankan aliran udara. Series S akan diluncurkan dalam casing berwarna putih matte bersama dengan kontroler yang seragam, berbeda dari warna hitam matte yang akan digunakan Series X.[33]
Perbandingan
Berikut adalah tabel perbandingan komponen-komponen utama dari dua konsol Xbox generasi keempat.[34]
301 mm × 151 mm × 151 mm (12 in × 5,9 in × 5,9 in)
275 mm × 151 mm × 65 mm (11 in × 5,9 in × 2,6 in)
Berat
9,8 pon (4,4 kg)
4,25 pon (1,93 kg)
Harga
$499/€499/£449
$299/€299/£249
Fitur dan perangkat lunak sistem
Kedua konsol ini memiliki fitur antarmuka pengguna (UI) yang mirip dengan Xbox One, tetapi penggunaan memori telah dikurangi hingga 40% untuk meningkatkan kecepatannya. Menurut tim pengembangan UI, bagian Beranda termuat dua kali lebih cepat daripada Xbox One. Perubahan lainnya termasuk menambahkan elemen-elemen UI yang lebih rapi, teks dengan font yang lebih mudah dibaca, penataan ulang fitur-fitur tertentu yang selaras, dan peningkatan fungsi berbagi. Perubahan ini dibawa ke perangkat lunak sistem Xbox One, aplikasi Xbox Windows, dan aplikasi seluler Xbox sekitar September 2020.[37][38] Berdasarkan pratinjau sistem, sekitar 200 MB ruang telah dicadangkan di drive internal Xbox Series X untuk file-file sistem.[39]
Fitur Quick Resume pada konsol ini akan memungkinkan pengguna untuk menjeda dan melanjutkan lebih dari satu game sekaligus, dan juga melanjutkan game yang dijeda setelah konsol dimulai ulang.[40][41]
Konsol tersebut akan memanfaatkan layanan langganan Xbox Game Pass, memberikan pengguna akses tak terbatas ke ratusan game yang dapat diunduh dengan membayar biaya bulanan. Seperti halnya Xbox One, semua game dari pihak pertama (dan beberapa pilihan dari pihak ketiga) akan tersedia di platform tersebut saat rilis.[42] Sebagai bagian dari layanan, para pengguna akan dapat melakukan streaming game dari konsol mereka ke perangkat seluler yang didukung melalui platform streaming game xCloud mereka. Layanan ini akan tersedia tanpa biaya tambahan untuk pelanggan Game Pass Ultimate.[43]
Microsoft berencana memindahkan layanan xCloud dari server berbasis Xbox One S ke sistem berbasis Xbox Series X pada tahun 2021.[44]
Permainan
Logo "Dioptimalkan untuk Series X" dan "Smart Delivery"
Para pengembang dapat mengoptimalkan game Xbox One yang sudah ada dan yang baru dirilis untuk memanfaatkan teknologi Xbox Series X, dengan kualitas grafik dan frame rate yang lebih tinggi, ray tracing, dan kelebihan penyimpanan konsol. Game-game tersebut akan dipasarkan dengan logo "Optimized for Series X" (Dioptimalkan untuk Series X).[45][46][47] Microsoft menawarkan sistem distribusi yang disebut "Smart Delivery" yang secara otomatis akan mengunduh game Xbox One yang telah dioptimalkan untuk konsol ini jika tersedia; fitur ini ditujukan untuk penerbit yang berencana untuk merilis versi game untuk Series X setelah game tersebut dirilis di Xbox One, dan untuk pengguna yang berpindah dari Xbox One ke Series X.[48]
Microsoft tidak menahan para developer untuk merilis game yang eksklusif untuk Xbox Series X.[49] Microsoft lebih memilih transisi "pelan" yang lebih sejalan dengan permainan PC, di mana pengembang dapat menargetkan bermain secara optimal pada hardware kelas atas (seperti Series X), tetapi tetap membolehkan game untuk dimainkan dengan kualitas yang berkurang pada hardware kelas bawah (seperti konsol Xbox One yang lebih lama).[50][51] Kepala Xbox Game Studios Matt Booty menyatakan bahwa Microsoft ingin memastikan bahwa mereka yang membeli konsol Xbox One sebelum peluncuran Series X akan tetap "merasa bahwa mereka telah menggunakan uang mereka dengan baik" dan bahwa Microsoft tetap berkomitmen untuk memberi konten.[51] Spencer menjelaskan bahwa fokus mereka adalah mengutamakan pemain daripada konsolnya, dan tidak "memaksa" pengguna untuk berpindah konsol.[50] Menurut Spencer, salah satu alasan konsep ini dilakukan adalah karena banyak anak perusahaan Xbox Game Studios yang juga terbiasa melakukan pengembangan untuk komputer pribadi, di mana ada berbagai macam target perangkat keras yang harus dipenuhi. Cara yang sama dalam pengembangan game PC diambil untuk membuat game Xbox Series X yang dapat disesuaikan untuk bekerja dengan baik di konsol Xbox One sambil tetap memanfaatkan kemampuan hardware baru.[52]
Awalnya, Spencer memberi kesan bahwa game-game dari studio pihak pertama mereka akan mendukung platform Xbox One dan Xbox Series X untuk "beberapa tahun kedepan",[50] tetapi para jurnalis mengamati bahwa beberapa game pihak pertama yang diperkenalkan di Xbox Game Showcase pada Juli 2020 tidak menyebutkan perilisan di Xbox One, dan situs web mereka kemudian diperbarui untuk menghilangkan penyebutan Xbox One. Meskipun game-game tersebut tidak diyakini sebagai judul-judul peluncuran, mereka diharapkan akan dirilis dalam waktu yang sama dengan yang diperkirakan Spencer sebelumnya. Hal ini membuat Aaron Greenberg, manajer umum Xbox Games Marketing, mengklarifikasi bahwa game-game ini dikembangkan untuk Xbox Series X terlebih dahulu, menyisakan pilihan untuk merilisnya di Xbox One untuk para studio pengembang.[53]
Microsoft belum menetapkan persyaratan serupa tentang transisi lunak pada para pengembang dan penerbit pihak ketiga, yang memungkinkan mereka menawarkan konten eksklusif Xbox Series X atau jalur lain untuk upgrade dari edisi Xbox One, meskipun Video Games Chronicle melaporkan bahwa Microsoft telah mendesak para penerbit untuk menggratiskan upgrade jika mereka mengambil pilihan itu.[50][54]CD Projekt RED dan Ubisoft telah berkomitmen untuk menggunakan Smart Delivery untuk rilisan mendatang mereka.[48]
Kompatibilitas dengan permainan di konsol sebelumnya
Microsoft telah menyatakan bahwa Xbox Series X dan Series S akan kompatibel dengan semua game yang dapat dimainkan di Xbox One (tidak termasuk game yang memerlukan sensor Kinect),[55] dan juga game Xbox 360 dan konsol Xbox pertama yang didukung melalui kompatibilitas balik pada Xbox One, sehingga memungkinkan konsol ini memainkan game dari empat generasi.[5][21] Untuk mencapai tingkat kompatibilitas ini, Microsoft mengumumkan bahwa mereka tidak akan lagi membawa game dari Xbox 360 atau Xbox pertama ke dalam program kompatibilitas balik Xbox One pada Juni 2019, dan sebagai gantinya mereka berusaha memastikan game-game lama ini dapat dimainkan di Xbox Series X.[56] Kompatibilitas balik direncanakan akan tersedia sebagai fitur peluncuran, dengan Microsoft menghabiskan lebih dari 200.000 jam kerja untuk memvalidasi ribuan game;[57] pada Desember 2019, Spencer mengatakan bahwa dia sendiri juga membantu menguji game-game kompatibilitas balik.[58] Saat mendekati waktu peluncuran, Microsoft meminta saran para pemain tentang permainan apa saja yang akan ditambahkan ke kompatibilitas balik, menyatakan "Membangkitkan game lama sering kali menimbulkan tantangan teknis dan masalah lisensi yang rumit, tetapi kami berkomitmen untuk melakukan semua yang kami bisa untuk melanjutkan dan mempertahankan warisan permainan kami."[59]
Rilis
Pada Maret 2020, Microsoft menyatakan bahwa terlepas dari pandemi COVID-19, mereka memperkirakan Xbox Series X akan siap dikirim pada akhir tahun 2020, namun mereka tetap memantau rantai pasokan dan keselamatan pekerjanya.[60] Spencer yakin bahwa walau konsolnya akan dikirim tepat waktu, game yang disiapkan untuk masa rilis Xbox Series X mungkin tertunda karena pandemi.[61] Pada Agustus 2020, di saat yang sama 343 Industries menyatakan akan menunda game peluncuran Halo Infinite hingga 2021 karena masalah pengembangan, Microsoft menegaskan untuk tetap mempertahankan jendela rilis November 2020 untuk Xbox Series X.[62] Microsoft juga menegaskan bahwa Xbox Series X dan Series S akan memiliki 31 game tersedia saat peluncuran, termasuk yang dari Xbox Game Studios dan dari penerbit pihak ketiga lainnya, selain itu juga dari kompatibilitasnya ke Xbox One.[63]
Kedua konsol Xbox Series X dan Series S rencananya akan diluncurkan pada 10 November 2020.[21] Microsoft mengkonfirmasi bahwa Series X akan dibandrol seharga US$499, GB£449, dan €499 sedangkan Series S seharga US$299, GB£249, dan €299.[64][65][66]