Yeremia 42 (disingkat Yer 42; Penomoran Septuaginta: Yeremia 49) adalah bagian dari Kitab Yeremia dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Berisi perkataan nabi Yeremia bin Hilkia, tentang Yehuda dan Yerusalem, yang hidup pada zaman raja Yosia, Yoahas, Yoyakim, Yoyakhin dan Zedekia dari Kerajaan Yehuda sekitar abad ke-7 SM.[1][2]
Teks
Naskah sumber utama
Struktur
Latar belakang
Setelah Gedalya, gubernur Yudea yang diangkat oleh Kerajaan Babel, mati dibunuh, penduduk takut pembalasan dari Babel, karena itu mereka mencari kehendak Allah melalui Yeremia; akan tetapi, karena mereka sudah memutuskan untuk lari ke Mesir, mereka sebenarnya hanya ingin mendengar firman Allah, apakah itu mendukung keputusan mereka. Jawabab Allah ialah "tinggal tetap di negeri ini" (ayat Yeremia 42:10). Para pemimpin menolak firman Allah dan tetap melarikan diri ke Mesir, sambil membawa Yeremia yang tidak bersedia ikut (Yeremia 43:1-7).[6]
Ayat 1
- Kemudian datanglah semua perwira tentara, di antaranya Yohanan bin Kareah dan Azarya bin Hosaya, beserta seluruh rakyat, dari yang kecil sampai kepada yang besar.[7]
Yohanan bin Kareah adalah pemimpin dari kelompok panglima tentara yang setia kepada Gedalya bin Ahikam dan bersama-sama dia di Mizpa.Yeremia 40:13 Setelah Gedalya dibunuh, Yohanan bin Kareah serta semua perwira tentara yang bersama-sama dengan dia mengumpulkan seluruh sisa-sisa rakyat dan memutuskan hendak pergi ke Mesir untuk mengelakkan orang-orang Kasdim, yang ditakuti mereka, oleh karena Ismael bin Netanya telah memukul mati Gedalya yang telah diangkat raja Babel atas negeri itu.[8]
Ayat 7
- Sesudah sepuluh hari datanglah firman TUHAN kepada Yeremia.[9]
Ayat 10
- Jika kamu tinggal tetap di negeri ini, maka Aku akan membangun dan tidak akan meruntuhkan kamu, akan membuat kamu tumbuh dan tidak akan mencabut kamu; sebab Aku menyesal telah mendatangkan malapetaka kepadamu.[10]
Referensi
Pustaka
Pranala luar