Misi |
: |
- menjadi pusat pendidikan dan pelatihan dokter spesialis anestesiologi dan terapi intensif yang memenuhi baku nasional maupun global yang terpadu dengan pelayanan anestesia dan terapi intensif, paripurna, bermutu, inovatif dan memberikan pengalaman tak terbatas.
- menghasilkan dokter spesialis anestesiologi dan terapi intensif yang memiliki kompetensi lebih, berlandaskan ilmu pengetahuan dengan pendekatan empati dan sosiobudaya serta berorientasi pada keselamatan pasien.
- menjadikan ilmu kedokteran berbasis bukti sebagai penunjang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat sebagai dasar peningkatan pelayanan anestesiologi dan terapi intensif.
- mewujudkan tata kelola organisasi dan menajemen yang menunjang kondisi pendidikan yang nyaman serta telaksananya serta terlaksananya sistem pendidikan yang baik, kredibel dan akuntabel.
|
Kompetensi |
: |
- mamu memahami prinsip kerja alat atau mesin anestesia, alat-alat pemantauan invasif dan non-invasif, ekg, pulse oxymetri, kapnograf, stimulator saraf, bis, usg, x-ray imaging, c-arm dll.
- mampu memahami/menafsirkan hasil pemeriksaan laboratorium, foto toraks, scan kepala, ekg, ekokardiografi dan lain-lain yang diperlukan.
- mampu memahami cara mengatur posisi pasien yang aman selama operasi dan mengetahui akaibat buruknya.
- memahami kelaikan mesin anestesia dan ventilator serta peralatan pendukung lainnya.
- mengetahui pengetahuan tentang patofisiologi penyakit/komordib yang meyertai kondisi pasien dan dihubungkan dengan tindakan anestesia.
- mehami fisiologi dan patofisiologi penyakit dan komorbid pasien pediatri dan neonatus.
- memahami teori anestesia pada bedah, baik pasien dewasa maupun anak.
- memahami teori anestesia regional yang meliputi saraf-saraf tebi subarakhnoid dan epidural.
- memahami teori peremedikasi, induksi, pemeliharaan anestesia induksi, pemeliharaan anestesia/bedah.
- memahami problema kekhususan anestesia pada bedah umum, bedah tht, bedah mata serta bedah obsetri dan ginekologi.
- mehami tanda-tanda penyulit anestesia serta mampu dengan cepat mengatasi problem tersebut.
- memahami secara dini keadaan darurat yang mengancam nyawa, baik pada waktu iduksi, selama, maupun pasca-aneswesia dan dalam keadaan kritis serta mengetahui cara-cara mengatasinya.
- memahami teori tindakan resusitasi jantung paru otak (rjpo).
- memahami pengelolaan pasien trauma dalam kegawatan yang mengancam nyawa dan/atau cacat.
- memahami teori nyeri akut dan nyeri kronik.
|