Dr. Drs. H. Indartato, M.M. (lahir 27 September 1954) adalah BupatiPacitan yang menjabat 2 periode yakni pada 2011-2016 dan 2016-2021.
Kehidupan awal
Indartato lahir di Slahung dari pasangan Sudarmanto dan istrinya Kasiati. Keluarganya lalu pindah ke Ngadirojo. Orang tuanya ini berprofesi sebagai wedana yang berpenghasilan pas-pasan. Maka dari itu, masa kecilnya sangat sederhana. Saat beranjak dewasa, ia memiliki cita-cita yang sederhana yakni ingin menjadi sopir. Ia menilai pada saat itu menjadi sopir adalah pekerjaan yang menjanjikan. Karena pada saat itu, disaat orang desa hanya dapat menikmati nasi tiwul (ketela pohon) sebagai menu sehari-hari, para sopir dapat makan nasi putih di warung. Setelah lulus SMA pada tahun 1975, ia lalu bekerja di Pemkab Pacitan sebagai sopir bupati Mohammad Kusnan.[1]
Karier di pemerintahan
Melalui bupati Kusnan, pada tahun 1978 Indartato mendapat kesempatan belajar ke Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (saat ini IPDN). Dan pada tahun 1984, ia mengawali karier sebagai camat Pringkuku. Setelah itu ia berpindah-pindah tempat kerja dan terkahir ia memangku jabatan sebagai Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan hingga pensiun pada tahun 2010.[1]
Menjadi bupati
Ia bersama pasangannya Prayitno berhasil memenangi pilkadaPacitan dengan meraih 186.590 suara atau 65, 48 persen. Pasangan ini mengalahkan pasangan Aziz Ahmadi-Mardiyanto yang diusung Partai Golkar dan PDI Perjuangan yang meraih 77.544 suara atau sekira 27,21 persen. Sementara, pasangan Nur Tjahjono-Masruri Abdul Ghoni yang diusung koalisi PNI Marhaenisme, PPKB, Partai Patriot, PDP, PAN, PBB, PBR dan Gerindra hanya meraih 20.833 suara atau 7,31 persen.[2]
Sedangkan di periode yang ke 2, Indartato menang dengan komposisi perolehan suara 77,90 persen berbanding 22,109 persen untuk pasangan kompetitornya, Drs. H. Bambang Susanto, S.Pd, SE, MM – Hj. Sri Retno Dhewanti, A. Md (Basudhewa).