Ketika pasukan Britania mendarat pada akhir Oktober 1945, Surabaya digambarkan sebagai "benteng bersatu yang kuat [di bawah Pemuda]".[5] Pertempuran pecah pada 30 Oktober setelah komandan pasukan Britania, Brigadir A. W. S. Mallaby tewas dalam baku tembak.[5] Britania melakukan serangan balasan punitif pada 10 November dengan bantuan pesawat tempur. Pasukan kolonial merebut sebagian besar kota dalam tiga hari, pasukan Republik yang minim senjata melawan selama tiga minggu, dan ribuan orang meninggal dunia ketika penduduk kota mengungsi ke pedesaan.
Meskipun kalah dan kehilangan anggota dan persenjataan, pertempuran yang dilancarkan pasukan Republik membangkitkan semangat bangsa Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaannya dan menarik perhatian internasional. Belanda tidak lagi memandang Republik sebagai kumpulan pengacau tanpa dukungan rakyat. Pertempuran ini juga meyakinkan Britania untuk mengambil sikap netral dalam revolusi nasional Indonesia; beberapa tahun kemudian, Britania mendukung perjuangan Indonesia di PBB.[2]
Setelah kekalahan pihak Jepang, rakyat dan pejuang Indonesia berupaya melucuti senjata para tentara Jepang. Maka timbullah pertempuran-pertempuran yang memakan korban di banyak daerah. Ketika gerakan untuk melucuti pasukan Jepang sedang berkobar, tanggal 15 September1945, pasukan Britania mendarat di Jakarta, kemudian mendarat di Surabaya pada tanggal 25 Oktober1945. Tentara Britania datang ke Indonesia tergabung dalam AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) atas keputusan dan atas nama Blok Sekutu, dengan tugas untuk melucuti senjata tentara Jepang, membebaskan para tawanan perang yang ditahan Jepang, serta memulangkan tentara kekaisaran Jepang ke negerinya. Namun selain itu tentara Britania yang datang juga membawa misi mengembalikan Indonesia kepada administrasi pemerintahan sipil Hindia Belanda sebagai negeri jajahan kolonial Belanda yang disebut NICA (Netherlands Indies Civil Administration).
Setelah munculnya maklumat pemerintah Indonesia tanggal 31 Agustus1945 yang menetapkan bahwa mulai 1 September1945 bendera nasional Sang Saka Merah Putih dikibarkan terus di seluruh wilayah Indonesia, gerakan pengibaran bendera tersebut makin meluas ke segenap pelosok kota Surabaya. Klimaks gerakan pengibaran bendera di Surabaya terjadi pada insiden perobekan bendera di Yamato Hoteru / Hotel Yamato (bernama Oranje Hotel atau Hotel Oranye pada zaman kolonial, sekarang bernama Hotel Majapahit) di Jalan Tunjungan no. 65 Surabaya.
Sekelompok orang Belanda di bawah pimpinan Mr. W.V.Ch. Ploegman pada malam hari tanggal 18 September1945, tepatnya pukul 21.00, mengibarkan bendera Belanda (Merah-Putih-Biru), tanpa persetujuan Pemerintah RI Daerah Surabaya, di tiang pada tingkat teratas Hotel Yamato, sisi sebelah utara. Keesokan harinya para pemuda Surabaya melihatnya dan menjadi marah karena mereka menganggap Belanda telah menghina kedaulatan Indonesia, hendak mengembalikan kekuasaan kembali di Indonesia, dan melecehkan gerakan pengibaran bendera Merah Putih yang sedang berlangsung di Surabaya.
Tak lama setelah mengumpulnya massa di Hotel Yamato, Residen Soedirman, pejuang dan diplomat yang saat itu menjabat sebagai Wakil Residen (Fuku Syuco Gunseikan) yang masih diakui pemerintah Dai Nippon Surabaya Syu, sekaligus sebagai Residen Daerah Surabaya Pemerintah RI, datang melewati kerumunan massa lalu masuk ke Hotel Yamato dikawal Sidik dan Hariyono. Sebagai perwakilan RI dia berunding dengan Mr. Ploegman beserta kawan-kawannya dan meminta agar bendera Belanda segera diturunkan dari gedung Hotel Yamato. Dalam perundingan ini Ploegman menolak untuk menurunkan bendera Belanda. Perundingan berlangsung memanas, Ploegman mengeluarkan pistol, dan terjadilah perkelahian dalam ruang perundingan. Ploegman tewas dicekik oleh Sidik, yang kemudian juga tewas oleh tentara Belanda yang berjaga-jaga dan mendengar letusan pistol Ploegman, sementara Soedirman dan Hariyono melarikan diri ke luar Hotel Yamato. Sebagian pemuda berebut naik ke atas hotel untuk menurunkan bendera Belanda. Hariyono yang semula bersama Soedirman kembali ke dalam hotel dan terlibat dalam pemanjatan tiang bendera dan bersama Koesno Wibowo berhasil menurunkan bendera Belanda, merobek bagian birunya, dan mengereknya ke puncak tiang bendera kembali sebagai bendera Merah Putih.
Setelah insiden di Hotel Yamato tersebut, pada tanggal 27 Oktober1945 meletuslah pertempuran pertama antara Indonesia melawan tentara Inggris . Serangan-serangan kecil tersebut di kemudian hari berubah menjadi serangan umum yang banyak memakan korban jiwa di kedua belah pihak Indonesia dan Inggris, sebelum akhirnya Jenderal D.C. Hawthorn meminta bantuan Presiden Soekarno untuk meredakan situasi.
Setelah gencatan senjata antara pihak Indonesia dan pihak tentara Inggris ditandatangani pada tanggal 29 Oktober1945, keadaan berangsur-angsur mereda. Walaupun begitu tetap saja terjadi bentrokan-bentrokan bersenjata antara rakyat dan tentara Inggris di Surabaya. Bentrokan-bentrokan bersenjata di Surabaya tersebut memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, (pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur), pada 30 Oktober1945 sekitar pukul 20.30. Mobil Buick yang ditumpangi Brigadir Jenderal Mallaby berpapasan dengan sekelompok milisi Indonesia ketika akan melewati Jembatan Merah. Kesalahpahaman menyebabkan terjadinya tembak menembak yang berakhir dengan tewasnya Brigadir Jenderal Mallaby oleh tembakan pistol seorang pemuda Indonesia yang sampai sekarang tak diketahui identitasnya, dan terbakarnya mobil tersebut terkena ledakan granat yang menyebabkan jenazah Mallaby sulit dikenali. Kematian Mallaby ini menyebabkan pihak Inggris marah kepada pihak Indonesia dan berakibat pada keputusan pengganti Mallaby, Mayor JenderalEric Carden Robert Mansergh untuk mengeluarkan ultimatum 10 November1945 untuk meminta pihak Indonesia menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan pada tentara Inggris.
Perdebatan tentang pihak penyebab baku tembak
Tom Driberg, seorang Anggota Parlemen Inggris dari Partai Buruh Inggris (Labour Party). Pada 20 Februari1946, dalam perdebatan di Parlemen Inggris (House of Commons) meragukan bahwa baku tembak ini dimulai oleh pasukan pihak Indonesia. Dia menyampaikan bahwa peristiwa baku tembak ini disinyalir kuat timbul karena kesalahpahaman 20 anggota pasukan India pimpinan Mallaby yang memulai baku tembak tersebut tidak mengetahui bahwa gencatan senjata sedang berlaku karena mereka terputus dari kontak dan telekomunikasi. Berikut kutipan dari Tom Driberg:
"... Sekitar 20 orang (serdadu) India (milik Inggris), di sebuah bangunan di sisi lain alun-alun, telah terputus dari komunikasi lewat telepon dan tidak tahu tentang gencatan senjata. Mereka menembak secara sporadis pada massa (Indonesia). Brigadir Mallaby keluar dari diskusi (gencatan senjata), berjalan lurus ke arah kerumunan, dengan keberanian besar, dan berteriak kepada serdadu India untuk menghentikan tembakan. Mereka patuh kepadanya. Mungkin setengah jam kemudian, massa di alun-alun menjadi bergolak lagi. Brigadir Mallaby, pada titik tertentu dalam diskusi, memerintahkan serdadu India untuk menembak lagi. Mereka melepaskan tembakan dengan dua senapan Bren dan massa bubar dan lari untuk berlindung; kemudian pecah pertempuran lagi dengan sungguh gencar. Jelas bahwa ketika Brigadir Mallaby memberi perintah untuk membuka tembakan lagi, perundingan gencatan senjata sebenarnya telah pecah, setidaknya secara lokal. Dua puluh menit sampai setengah jam setelah itu, ia (Mallaby) sayangnya tewas dalam mobilnya-meskipun (kita) tidak benar-benar yakin apakah ia dibunuh oleh orang Indonesia yang mendekati mobilnya; yang meledak bersamaan dengan serangan terhadap dirinya (Mallaby).
Saya pikir ini tidak dapat dituduh sebagai pembunuhan licik... karena informasi saya dapat secepatnya dari saksi mata, yaitu seorang perwira Inggris yang benar-benar ada di tempat kejadian pada saat itu, yang niat jujurnya saya tak punya alasan untuk pertanyakan ..."[6]
Semboyan Merdeka Atau Mati
Ultimatum-ultimatum yang disebarkan melalui pamflet udara oleh tentara Inggris membuat rakyat Surabaya sangat marah. Nyaris seluruh sudut kota Surabaya dipenuhi pemuda dan kelompok bersenjata. Dalam ingatan Suhario alias Hario Kecik (Wakil Komandan Tentara Polisi Keamanan Rakyat), di sekitarnya berkumpul ratusan pemuda, semuanya membawa senjata dan pistol otomatis. Hario Kecik mengatakan bahwa mereka yang disebut tidak lengkap, membawa granat.[7] Pertemuan pemuda dan kelompok bersenjata di Surabaya memutuskan mengangkat Sungkono sebagai Komandan Pertahanan Kota Surabaya dan mengangkat Surachman sebagai Komandan Pertempuran. Dari sini, muncul semboyan "Merdeka atau Mati" dan Sumpah Pejuang Surabaya sebagai berikut.[8]
Tetap Merdeka!
Kedaulatan Negara dan Bangsa Indonesia yang diproklamirkan pada 17 Agustus 1945 akan kami pertahankan dengan sungguh-sungguh, penuh tanggungjawab bersama, bersatu, ikhlas berkorban dengan tekad: Merdeka atau Mati!
Sekali Merdeka tetap Merdeka!
— Surabaya, 9 November 1945, jam 18:46
Pertempuran
Setelah terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, penggantinya, Mayor Jenderal Robert Mansergh mengeluarkan ultimatum yang menyebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas ultimatum adalah jam 6.00 pagi pada tanggal 10 November 1945.
Ultimatum tersebut kemudian dianggap sebagai penghinaan bagi para pejuang dan rakyat yang telah membentuk banyak badan-badan perjuangan / milisi. Ultimatum tersebut ditolak oleh pihak Indonesia dengan alasan bahwa Republik Indonesia waktu itu sudah berdiri, dan TKR (Tentara Keamanan Rakyat) juga telah dibentuk sebagai pasukan negara. Selain itu, banyak organisasi perjuangan bersenjata yang telah dibentuk masyarakat, termasuk di kalangan pemuda, mahasiswa dan pelajar yang menentang masuknya kembali pemerintahan Belanda yang memboncengi kehadiran tentara Inggris di Indonesia.
Pada 10 November pagi, tentara Inggris mulai melancarkan serangan. Pasukan sekutu mendapatkan perlawanan dari pasukan dan milisi Indonesia.
Selain Bung Tomo terdapat pula tokoh-tokoh berpengaruh lain dalam menggerakkan rakyat Surabaya pada masa itu, beberapa datang dari latar belakang agama seperti KH. Hasyim Asy'ari, KH. Wahab Hasbullah, KH. Abdul Karim serta kyai-kyai pesantren lainnya juga mengerahkan santri-santri mereka dan masyarakat sipil sebagai milisi perlawanan (pada waktu itu masyarakat tidak begitu patuh kepada pemerintahan tetapi mereka lebih patuh dan taat kepada para kyai/ulama) sehingga perlawanan pihak Indonesia berlangsung alot, dari hari ke hari, hingga dari minggu ke minggu lainnya. Perlawanan rakyat yang pada awalnya dilakukan secara spontan dan tidak terkoordinasi, makin hari makin teratur. Pertempuran ini mencapai waktu sekitar tiga minggu.
Akibat
Perkiraan kematian di Indonesia berkisar antara 6.300 sampai 15.000, dan perkiraan kurang lebih 200.000 orang melarikan diri dari kota yang hancur tersebut.[2][3] Korban warga British Indian berjumlah 295 orang tewas dan hilang.[10] Pertempuran berdarah di Surabaya yang memakan ribuan korban jiwa tersebut telah menggerakkan perlawanan rakyat di seluruh Indonesia untuk melakukan perlawanan. Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat sipil yang menjadi korban pada hari 10 November ini kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan oleh Republik Indonesia hingga sekarang.
^Batara R. Hutagalung: "10 November '45. Mengapa Inggris Membom Surabaya?" Penerbit Millenium, Jakarta Oktober 2001, cetakan xvi, 472 halaman
^Padmowirio, Suhario (2001), Memoar Hario Kecik, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, hlm. 209
^Evita, Andi Lili (2017). Paeni, Mukhlis; Sastrodinomo, Kasijanto, ed. Gubernur Pertama Di Indonesia. Jakarta: Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. hlm. 146–147. ISBN978-602-1289-72-3.Parameter |First5= yang tidak diketahui mengabaikan (|first5= yang disarankan) (bantuan); Parameter |Last3= yang tidak diketahui mengabaikan (|last3= yang disarankan) (bantuan); Parameter |Last8= yang tidak diketahui mengabaikan (|last8= yang disarankan) (bantuan); Parameter |First8= yang tidak diketahui mengabaikan (|first8= yang disarankan) (bantuan); Parameter |Last7= yang tidak diketahui mengabaikan (|last7= yang disarankan) (bantuan); Parameter |First7= yang tidak diketahui mengabaikan (|first7= yang disarankan) (bantuan); Parameter |First4= yang tidak diketahui mengabaikan (|first4= yang disarankan) (bantuan); Parameter |Last6= yang tidak diketahui mengabaikan (|last6= yang disarankan) (bantuan); Parameter |First2= yang tidak diketahui mengabaikan (|first2= yang disarankan) (bantuan); Parameter |Last4= yang tidak diketahui mengabaikan (|last4= yang disarankan) (bantuan); Parameter |First6= yang tidak diketahui mengabaikan (|first6= yang disarankan) (bantuan); Parameter |Last5= yang tidak diketahui mengabaikan (|last5= yang disarankan) (bantuan); Parameter |First3= yang tidak diketahui mengabaikan (|first3= yang disarankan) (bantuan)
^Frederick, William H. (April 1982). "In Memoriam: Sutomo"([pranala nonaktif]). Indonesia. Cornell University outheast Asia Program. 33: 127–128. seap.indo/1107016901.
English footballer Miller in action for Doncaster Rovers At Boston United c 1955 South Bank Casuals c 1936.jpg Dave MillerPersonal informationDate of birth (1921-01-21)21 January 1921Place of birth Middlesbrough, EnglandDate of death 1989 (aged 67–68)Position(s) Wing halfYouth career1935−1936 South Bank CasualsSenior career*Years Team Apps (Gls)1938−1945 Middlesbrough 0 (0)1946−1947 Wolverhampton Wanderers 3 (0)1947−1948 Derby County 1 (0)1948−1953 Doncaster Rovers 146 (4...
فندق السعادةمعلومات عامةتاريخ الصدور 1 يناير 1972مدة العرض 95 دقيقةاللغة الأصلية العربية مأخوذ عن Come September (en) البلد لبنانسوريا الطاقمالمخرج فطين عبد الوهاب الكاتب فاروق صبريالسيناريو فاروق صبري البطولة القائمة ... نادية الجندي شمس البارودي عبد المنعم إبراهيم أحمد رمزي شوش
Jowai Localidad Jowai Ubicación de Jowai en Megalaya. Jowai Localización de Jowai en MegalayaCoordenadas 25°26′31″N 92°11′49″E / 25.442, 92.1969Entidad Localidad • País India • Estado Meghalaya • Distrito Jaintia HillsAltitud • Media 1380 m s. n. m.Población (Est.2010[1]) • Total 29 105 hab.Huso horario IST UTC +5:30Código postal 793150[2]Código de área 3652[editar datos e...
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini.Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala.Tag ini diberikan pada Februari 2023. 2015 penembakan polisi DallasLokasi tempatLokasiCedars, Dallas, Texas.Koordinat32°46′05″N 96°47′40″W / 32.767983°N 96.794479°W / 32.767983; -96.794479Koordinat: 32°46′05″N 96°47′40″W / 32.7...
У Вікіпедії є статті про інші значення цього терміна: Церква Успіння Пресвятої Богородиці. Церква Успіння Пресвятої Богородиці (Винятинці) Тип церкваКраїна Україна : ISO3166-1 alpha-3:UKR; ISO3166-1 цифровий:804; Розташування ВинятинціКонфесія Православна церква УкраїниЄпа
Artikel ini bagian dariseri tentangDonald Trump Presiden Amerika Serikat Kepresidenan Transisi Pelantikan Garis waktu Keputusan eksekutif proklamasi pengampunan Perjalanan 2017 2018 2019 internasional KTT Riyadh Singapura Helsinki Hanoi DMZ Penutupan Jan 2018 2018–2019 Jajak pendapat Unjuk rasa Foto di St. John Pandemi COVID-19 di Gedung Putih Proses pemakzulan Upaya pemakzulan Kontroversi Trump–Ukraina Pengangkatan pejabat Kabinet susunan Duta Besar Hakim federal Gorsuch Kavanaugh Calon ...
Faularan Faularan (Osttimor) Faularan Koordinaten 8° 32′ S, 125° 32′ O-8.540763125.537426Koordinaten: 8° 32′ S, 125° 32′ O Karte des Sucos Bebonuk Basisdaten Staat Osttimor Gemeinde Dili Verwaltungsamt Dom Aleixo ISO 3166-2 TL-DI Suco Bebonuk Aldeia Metin I Höhe 5 m Strand bei FaularanStrand bei Faularan Faularan (Fau Laran) ist ein Stadtteil der osttimoresischen Landeshauptstadt Dili. Er liegt im Suco Bebonuk (Verwaltungsamt Dom Aleix...
British dairy products company Saputo Dairy UKFormerlyDairy Crest plcTypeLimited CompanyIndustryDairy ProductsFounded1981HeadquartersWeybridge, Surrey, United KingdomKey peopleTom Atherton(President And COO)ProductsCathedral City (cheese)CloverPetits FilousRevenue£456.8 million (2018)[1]Operating income£71.4 million (2018)[1]Net income£149.5 million (2018)[1]OwnerSaputo Inc.Number of employees1,097 (2018)[1]Websiteuk.saputo.com Dairy Crest Limited trading as...
This article includes a list of general references, but it lacks sufficient corresponding inline citations. Please help to improve this article by introducing more precise citations. (May 2017) (Learn how and when to remove this template message) Battle of Delaware BayPart of the American Revolutionary WarThe Hyder Ally engaging HMS General MonkDateApril 8, 1782Locationoff Cape May, New Jersey, Cape May, Delaware Bay, Atlantic OceanResult U.S. victoryBelligerents United States Gre...
حسونة المصباحي معلومات شخصية الميلاد سنة 1950 (العمر 72–73 سنة) تونس مواطنة الحماية الفرنسية في تونس (–20 مارس 1956) تونس (20 مارس 1956–) الحياة العملية المدرسة الأم جامعة تونس المهنة كاتب، وناقد أدبي، وصحفي الجوائز جائزة “محمد زفزاف” للرواية العربية 201...
Freight terminal in Kitakyushu, Japan This article relies largely or entirely on a single source. Relevant discussion may be found on the talk page. Please help improve this article by introducing citations to additional sources.Find sources: Higashi-Kokura Freight Terminal – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (October 2021) Higashi-Kokura railway Higashi-Kokura Freight Terminal (東小倉駅, Higashi-Kokura-eki) is a freight terminal on the K...
هذه المقالة يتيمة إذ تصل إليها مقالات أخرى قليلة جدًا. فضلًا، ساعد بإضافة وصلة إليها في مقالات متعلقة بها. (مايو 2021) خوسيه دانيال فالا روبلزالمناصب مطران (2) 29 يونيو 2016 – → Daniel Caro Borda (en) الأبرشية: Roman Catholic Diocese of Soacha (en) — أسقف مساعد 15 أبريل 2009 – الأبرشية: Roman Catholic Archdioces...
В Википедии есть статьи о других людях с такой фамилией, см. Советкин. Дмитрий Константинович Советкин Дата рождения 29 апреля (11 мая) 1838 Место рождения Москва, Российская империя Дата смерти 21 ноября (4 декабря) 1912 (74 года) Место смерти Владимир, Российская империя Стра...
This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Freebird Live – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (October 2015) (Learn how and when to remove this template message) Freebird LiveFormer namesFreebird Cafe (1999-2005)Address200 1st St NJacksonville Beach, FL 32250LocationDowntown Jacksonville BeachC...
2000 television film biopic directed by Steven Robman The Audrey Hepburn StoryDVD coverGenre Biography Drama Written byMarsha NormanDirected bySteven RobmanStarring Jennifer Love Hewitt Frances Fisher Eric McCormack ComposerLawrence ShraggeCountry of originUnited StatesOriginal languageEnglishProductionExecutive producers Robert Greenwald Kimberly Rubin Producers Steven Robman Kay Hoffman Production locationMontréalCinematographyPierre LetarteEditorPeter B. EllisRunning time96 minutesProduct...
TV series or program RatzCreated byRichard Zielenkiewicz(as Monsieur Z)Directed byFrançois ReczulskiStarringFrench:Éric JudorRamzy BédiaEmmanuel GarijoSylvia BergéMax AndréEnglish:Terrence ScammellRick JonesTony RobinowSonja BallArthur HoldenComposerHervé LavandierCountry of originFranceCanadaNo. of episodes52ProductionExecutive producerMarc du PontaviceProducerMarc du PontaviceRunning timeapprox. 22 mins. (11 mins. per episode)Production companiesTooncanXilamOriginal releaseNetwo...