Pesantren (atau pesantrian) adalah sebuah lembaga pendidikan Islam tradisional yang para siswanya tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan kyai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap santri. Santri tersebut berada dalam kompleks yang juga menyediakan masjid untuk beribadah, ruang untuk belajar, dan kegiatan keagamaan lainnya. Kompleks ini biasanya dikelilingi oleh tembok untuk dapat mengawasi keluar masuknya para santri sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pesantren juga dapat dipahami sebagai lembaga pendidikan dan pengajaran agama, umumnya dengan cara nonklasikal, di mana seorang kiyai mengajarkan ilmu agama Islam kepada santri-santri berdasarkan kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa Arab oleh Ulama Abad pertengahan, dan para santrinya biasanya tinggal di pondok (asrama) dalam pesantren tersebut.[1]
Sejarah umum
Umumnya, suatu pondok pesantren berawal dari adanya seorang kiai di suatu tempat, kemudian datang santri yang ingin belajar agama kepadanya.[2] Setelah semakin hari semakin banyak santri yang datang, timbullah inisiatif untuk mendirikan pondok atau asrama di samping rumah kiai. Pada zaman dahulu kiai tidak merencanakan bagaimana membangun pondoknya itu, namun yang terpikir hanyalah bagaimana mengajarkan ilmu agama supaya dapat dipahami dan dimengerti oleh santri. Kiai saat itu belum memberikan perhatian terhadap tempat-tempat yang didiami oleh para santri, yang umumnya sangat kecil dan sederhana. Mereka menempati sebuah gedung atau rumah kecil yang mereka dirikan sendiri di sekitar rumah kiai. Semakin banyak jumlah santri, semakin bertambah pula gubuk yang didirikan. Para santri selanjutnya memopulerkan keberadaan pondok pesantren tersebut, sehingga menjadi terkenal ke mana-mana, contohnya seperti pada pondok-pondok yang timbul pada zaman Wali Songo.[3]
Pondok pesantren di Indonesia memiliki peran yang sangat besar, baik bagi kemajuan Islam itu sendiri maupun bagi bangsa Indonesia secara keseluruhan. Berdasarkan catatan yang ada, kegiatan pendidikan agama di Nusantara telah dimulai sejak tahun 1596. Kegiatan agama inilah yang kemudian dikenal dengan nama pondok pesantren. Bahkan dalam catatan Howard M. Federspiel- salah seorang pengkaji keislaman di Indonesia, menjelang abad ke-12 pusat-pusat studi di Aceh (pesantren disebut dengan nama dayah di Aceh) dan Palembang (Sumatra), di Jawa Timur dan di Gowa (Sulawesi) telah menghasilkan tulisan-tulisan penting dan telah menarik santri untuk belajar.[4]
Definisi pesantren
Etimologi
Istilah pesantren berasal dari kata pe-santri-an dan, di mana kata "santri" (Jw: cantrik) berarti murid padepokan, atau murid orang pandai dalam Bahasa Jawa.[butuh rujukan] Istilah pondok berasal dari Bahasa Arabfunduuq (فندوق) yang berarti penginapan.[butuh rujukan] Khusus di Aceh, pesantren disebut juga dengan nama dayah. Biasanya pesantren dipimpin oleh seorang kiai.[butuh rujukan] Untuk mengatur kehidupan pondok pesantren, kiai menunjuk seorang santri senior untuk mengatur adik-adik kelasnya, mereka biasanya disebut lurah pondok.[butuh rujukan] Tujuan para santri dipisahkan dari orang tua dan keluarga mereka adalah agar mereka belajar hidup mandiri dan sekaligus dapat meningkatkan hubungan dengan kiai dan juga Tuhan.[butuh rujukan]
Pendapat lainnya, pesantren berasal dari kata santri yang dapat diartikan tempat santri.[butuh rujukan] Kata santri berasal dari kata Cantrik (bahasa Sansakerta, atau mungkin Jawa) yang berarti orang yang selalu mengikuti guru, yang kemudian dikembangkan oleh Perguruan Taman Siswa dalam sistem asrama yang disebut Pawiyatan.[butuh rujukan] Istilah santri juga dalam ada dalam bahasa Tamil, yang berarti guru mengaji, sedang C. C Berg berpendapat bahwa istilah tersebut berasal dari istilah shastri, yang dalam bahasa India berarti orang yang tahu buku-buku suci agama Hindu atau seorang sarjana ahli kitab suci agama Hindu.[butuh rujukan] Terkadang juga dianggap sebagai gabungan kata saint (manusia baik) dengan suku kata tra (suka menolong), sehingga kata pesantren dapat berarti tempat pendidikan manusia baik-baik.[5]
Elemen dasar pesantren
Pondok
Sebuah pondok pada dasarnya merupakan sebuah asrama pendidikan Islam tradisional di mana para siswanya (santri) tinggal bersama di bawah bimbingan seorang atau lebih guru yang lebih dikenal dengan kiai [6] Dengan istilah pondok pesantren dimaksudkan sebagai suatu bentuk pendidikan keislaman yang melembaga di Indonesia.
Pondok atau asrama merupakan tempat yang sudah disediakan untuk kegiatan bagi para santri. Adanya pondok ini banyak menunjang segala kegiatan yang ada. Hal ini didasarkan jarak pondok dengan sarana pondok yang lain biasanya berdekatan sehingga memudahkan untuk komunikasi antara kiai dan santri, dan antara satu santri dengan santri yang lain.
Dengan demikian akan tercipta situasi yang komunikatif di samping adanya hubungan timbal balik antara kiai dan santri, dan antara santri dengan santri. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Zamakhsyari Dhofier, bahwa adanya sikap timbal balik antara kiai dan santri di mana para santri menganggap kiai seolah-olah menjadi bapaknya sendiri, sedangkan santri dianggap kiai sebagai titipan Tuhan yang harus senantiasa dilindungi [6]
Sikap timbal balik tersebut menimbulkan rasa kekeluargaan dan saling menyayangi satu sama lain, sehingga mudah bagi kiai dan ustaz untuk membimbing dan mengawasi anak didiknya atau santri. Segala sesuatu yang dihadapi oleh santri dapat dimonitor langsung oleh kiai dan ustaz, sehingga dapat membantu memberikan pemecahan ataupun pengarahan yang cepat terhadap santri, mengurai masalah yang dihadapi para santri.
Keadaan pondok pada masa kolonial sangat berbeda dengan keberadaan pondok sekarang. Hurgronje menggambarkan keadaan pondok pada masa kolonial (dalam bukunya Imron Arifin, Kepemimpinan kiai) yaitu: “Pondok terdiri dari sebuah gedung berbentuk persegi, biasanya dibangun dari bambu, tetapi di desa-desa yang agak makmur tiangnya terdiri dari kayu dan batangnya juga terbuat dari kayu. Tangga pondok dihubungkan ke sumur oleh sederet batu-batu titian, sehingga santri yang kebanyakan tidak bersepatu itu dapat mencuci kakinya sebelum naik ke pondoknya.
Pondok yang sederhana hanya terdiri dari ruangan yang besar yang didiami bersama. Terdapat juga pondok yang agaknya sempurna di mana didapati sebuah gang (lorong) yang dihubungkan oleh pintu-pintu. Di sebelah kiri kanan gang terdapat kamar kecil-kecil dengan pintunya yang sempit, sehingga sewaktu memasuki kamar itu orang-orang terpaksa harus membungkuk, jendelanya kecil-kecil dan memakai terali. Perabot di dalamnya sangat sederhana. Di depan jendela yang kecil itu terdapat tikar pandan atau rotan dan sebuah meja pendek dari bambu atau dari kayu, di atasnya terletak beberapa buah kitab”[7]
Dewasa ini keberadaan pondok pesantren sudah mengalami perkembangan sedemikian rupa sehingga komponen-komponen yang dimaksudkan makin lama makin bertambah dan dilengkapi sarana dan prasarananya.
Dalam sejarah pertumbuhannya, pondok pesantren telah mengalami beberapa fase perkembangan, termasuk dibukanya pondok khusus perempuan. Dengan perkembangan tersebut, terdapat pondok perempuan dan pondok laki-laki. Sehingga pesantren yang tergolong besar dapat menerima santri laki-laki dan santri perempuan, dengan memilahkan pondok-pondok berdasarkan jenis kelamin dengan peraturan yang ketat.
Masjid
Masjid merupakan elemen yang tak dapat dipisahkan dengan pesantren dan dianggap sebagai tempat yang paling tepat untuk mendidik para santri, terutama dalam praktik ibadah lima waktu, khotbah dan salat Jumat dan pengajaran kitab-kitab Islam klasik. Sebagaimana pula Zamakhsyari Dhofier berpendapat bahwa: “Kedudukan masjid sebagai sebagai pusat pendidikan dalam tradisi pesantren merupakan manifestasi universalisme dari sistem pendidikan Islam tradisional. Dengan kata lain kesinambungan sistem pendidikan Islam yang berpusat di masjid sejak masjid Quba’ didirikan di dekat Madinah pada masa Nabi Muhammad SAW tetap terpancar dalam sistem pesantren. Sejak zaman Nabi, masjid telah menjadi pusat pendidikan Islam” [8]
Lembaga-lembaga pesantren di Jawa memelihara terus tradisi tersebut, bahkan pada zaman sekarang di daerah umat Islam begitu terpengaruh oleh kehidupan Barat, masih ditemui beberapa ulama dengan penuh pengabdian mengajar kepada para santri di masjid-masjid serta memberi wejangan dan anjuran kepada murid-muridnya.
Di Jawa biasanya seorang kiai yang mengembangkan sebuah pesantren pertama-tama dengan mendirikan masjid di dekat rumahnya. Langkah ini pun biasanya diambil atas perintah kiainya yang telah menilai bahwa ia sanggup memimpin sebuah pesantren. Selanjutnya kiai tersebut akan mengajar murid-muridnya (para santri) di masjid, sehingga masjid merupakan elemen yang sangat penting dari pesantren.
Pengajaran kitab-kitab klasik
Sejak tumbuhnya pesantren, pengajaran kitab-kitab klasik diberikan sebagai upaya untuk meneruskan tujuan utama pesantren yaitu mendidik calon-calon ulama yang setia terhadap paham Islam tradisional. Karena itu kitab-kitab Islam klasik merupakan bagian integral dari nilai dan paham pesantren yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
Penyebutan kitab-kitab Islam klasik di dunia pesantren lebih populer dengan sebutan “kitab kuning”, tetapi asal usul istilah ini belum diketahui secara pasti. Mungkin penyebutan istilah tersebut guna membatasi dengan tahun karangan atau disebabkan warna kertas dari kitab tersebut berwarna kuning, tetapi argumentasi ini kurang tepat sebab pada saat ini kitab-kitab Islam klasik sudah banyak dicetak dengan kertas putih.
Pengajaran kitab-kitab Islam klasik oleh pengasuh pondok (kiai) atau ustaz biasanya dengan menggunakan sistem sorogan, wetonan, dan bandongan. Adapun kitab-kitab Islam klasik yang diajarkan di pesantren menurut Zamakhsyari Dhofir dapat digolongkan ke dalam 8 kelompok, yaitu: (1) Nahwu (gramatika Bahasa Arab) dan Sharaf (morfologi), (2) Fiqih (hukum), (3) Ushul Fiqh (yurispundensi), (4) Hadits, (5) Tafsir, (6) Tauhid (teologi Islam), (7) Tasawuf dan Etika, (8) cabang-cabang lain seperti Tarikh (sejarah) dan Balaghah (retorika).[9]
Kitab-kitab Islam klasik adalah kepustakaan dan pegangan para kiai di pesantren. Keberadaannya tidaklah dapat dipisahkan dengan kiai di pesantren. Kitab-kitab Islam klasik merupakan modifikasi nilai-nilai ajaran Islam, sedangkan kiai merupakan personifikasi dari nilai-nilai itu. Di sisi lain keharusan kiai di samping tumbuh disebabkan kekuatan-kekuatan mistik yang juga karena kemampuannya menguasai kitab-kitab Islam klasik.
Sehubungan dengan hal ini, Moh. Hasyim Munif mengatakan bahwa: “Ajaran-ajaran yang terkandung dalam kitab kuning tetap merupakan pedoman hidup dan kehidupan yang sah dan relevan. Sah artinya ajaran itu diyakini bersumber pada kitab Allah Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah (Al-Hadits), dan relevan artinya ajaran-ajaran itu masih tetap cocok dan berguna kini atau nanti” [10]
Dengan demikian, pengajaran kitab-kitab Islam klasik merupakan hal utama di pesantren guna mencetak alumnus yang menguasai pengetahuan tentang Islam bahkan diharapkan di antaranya dapat menjadi kiai.
Santri
Santri merupakan sebutan bagi para siswa yang belajar mendalami agama di pesantren. Biasanya para santri ini tinggal di pondok atau asrama pesantren yang telah disediakan. Ada pula santri yang tidak tinggal di tempat yang telah disediakan tersebut yang biasa disebut dengan santri kalong sebagaimana yang telah penulis kemukakan pada pembahasan di depan.
Menurut Zamakhsyari Dhofir berpendapat bahwa: “Santri yaitu murid-murid yang tinggal di dalam pesantren untuk mengikuti pelajaran kitab-kitab kuning atau kitab-kitab Islam klasik yang pada umumnya terdiri dari dua kelompok santri yaitu:
- Santri mukim yaitu santri atau murid-murid yang berasal dari jauh yang tinggal atau menetap di lingkungan pesantren.
- Santri kalong yaitu santri yang berasal dari desa-desa sekitar pesantren yang mereka tidak menetap di lingkungan kompleks peantren tetapi setelah mengikuti pelajaran mereka pulang [11]
Dalam menjalani kehidupan di pesantren, pada umumnya mereka mengurus sendiri keperluan sehari-hari dan mereka mendapat fasilitas yang sama antara santri yang satu dengan lainnya. Santri diwajibkan menaati peraturan yang ditetapkan di dalam pesantren tersebut dan apabila ada pelanggaran akan dikenakan sanksi sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.
Kiai
Istilah kiai bukan berasal dari bahasa Arab, melainkan dari bahasa Jawa [12] Kata kiai mempunyai makna yang agung, keramat, dan dituahkan. Selain gelar kiai diberikan kepada seorang laki-laki yang lanjut usia, arif, dan dihormati di Jawa. Gelar kiai juga diberikan untuk benda-benda yang keramat dan dituahkan, seperti keris dan tombak. Namun pengertian paling luas di Indonesia, sebutan kiai dimaksudkan untuk para pendiri dan pemimpin pesantren, yang sebagai muslim terhormat telah membaktikan hidupnya untuk Allah SWT serta menyebarluaskan dan memperdalam ajaran-ajaran serta pandangan Islam melalui pendidikan.
Kiai berkedudukan sebagai tokoh sentral dalam tata kehidupan pesantren, sekaligus sebagai pemimpin pesantren. Dalam kedudukan ini nilai kepesantrenannya banyak tergantung pada kepribadian kiai sebagai suri teladan dan sekaligus pemegang kebijaksanaan mutlak dalam tata nilai pesantren. Dalam hal ini M. Habib Chirzin mengatakan bahwa peran kiai sangat besar sekali dalam bidang penanganan iman, bimbingan perbuatan (Ar: 'amaliyah), penyebaran dan pewarisan ilmu, pembinaan akhlak, pendidikan beramal, dan memimpin serta menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh santri dan masyarakat. Dan dalam hal pemikiran kiai lebih banyak berupa terbentuknya pola berpikir, sikap, jiwa, serta orientasi tertentu untuk memimpin sesuai dengan latar belakang kepribadian kiai [13]
Dari pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa peran kiai sangat menentukan keberhasilan pesantren yang diasuhnya. Demikianlah beberapa uraian tentang elemen-elemen umum pesantren, yang pada dasarnya merupakan syarat dan gambaran kelengkapan elemen sebuah pondok pesantren yang terklasifikasi asli meskipun tidak menutup kemungkinan berkembang atau bertambah seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat.
Peranan
Pesantren pada mulanya merupakan pusat penggemblengan nilai-nilai dan penyiaran agama Islam dan mengajarkan bahasa Arab, terkadang bahasa Arb yang digunakan di pesantren tercampur dengan bahasa setempat yang menyebabkan pembentukan dialek Arab Indonesia.[butuh rujukan] Namun, dalam perkembangannya, lembaga ini semakin memperlebar wilayah garapannya yang tidak melulu mengakselerasikan mobilitas vertikal (dengan penjejalan materi-materi keagamaan), tetapi juga mobilitas horizontal (kesadaran sosial).[butuh rujukan] Pesantren kini tidak lagi berkutat pada kurikulum yang berbasis keagamaan (religious-based curriculum) dan cenderung melangit, tetapi juga kurikulum yang menyentuh persoalan masyarakat (society-based curriculum).[14] Dengan demikian, pesantren tidak bisa lagi didakwa semata-mata sebagai lembaga keagamaan murni, tetapi juga (seharusnya) menjadi lembaga sosial yang hidup yang terus merespons karut-marut persoalan masyarakat di sekitarnya.[15]
Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan Islam tertua yang merupakan produk budaya Indonesia.[16] Keberadaan pesantren di Indonesia dimulai sejak Islam masuk negeri ini dengan mengadopsi sistem pendidikan keagamaan yang sebenarnya telah lama berkembang sebelum kedatangan Islam.[butuh rujukan] Sebagai lembaga pendidikan yang telah lama berurat akar di negeri ini, pondok pesantren diakui memiliki andil yang sangat besar terhadap perjalanan sejarah bangsa.[17]
Banyak pesantren di Indonesia hanya membebankan para santrinya dengan biaya yang rendah, meskipun beberapa pesantren modern membebani dengan biaya yang lebih tinggi.[butuh rujukan] Meski begitu, jika dibandingkan dengan beberapa institusi pendidikan lainnya yang sejenis, pesantren modern jauh lebih murah.[butuh rujukan] Organisasi massa (ormas) Islam yang paling banyak memiliki pesantren adalah Nahdlatul Ulama (NU).[butuh rujukan] Ormas Islam lainnya yang juga memiliki banyak pesantren adalah Al-Washliyah dan Hidayatullah.[butuh rujukan]
Jenis pesantren
Seiring perkembangan zaman, serta tuntutan masyarakat atas kebutuhan pendidikan Umum, kini banyak pesantren yang menyediakan menu pendidikan umum dalam pesantren. kemudian muncul istilah pesantren salaf dan pesantren modern. Pesantren salaf adalah pesantren yang murni mengajarkan pendidikan agama Islam. Sedangkan Pesantren Modern menggunakan sistem pengajaran pendidikan umum, dengan sistem kelas dan kurikulum.
Pesantren salaf
Pesantren yang hanya mengajarkan ilmu agama Islam saja umumnya disebut pesantren salaf.[butuh rujukan] Pola tradisional yang diterapkan dalam pesantren salaf adalah para santri bekerja untuk kiai mereka - bisa dengan mencangkul sawah, mengurusi empang (kolam ikan), dan lain sebagainya - dan sebagai balasannya mereka diajari ilmu agama oleh kiai mereka tersebut.[butuh rujukan] Sebagian besar pesantren salaf menyediakan asrama sebagai tempat tinggal para santrinya dengan membebankan biaya yang rendah atau bahkan tanpa biaya sama sekali.[butuh rujukan] Para santri, pada umumnya menghabiskan hingga 20 jam waktu sehari dengan penuh dengan kegiatan, dimulai dari salat shubuh pada waktu pagi hingga mereka tidur kembali pada waktu malam.[butuh rujukan] Pada waktu siang, para santri pergi ke sekolah umum untuk belajar ilmu formal, pada waktu sore mereka menghadiri pengajian dengan kiai atau ustadz mereka untuk memperdalam pelajaran agama dan al-Qur'an.[butuh rujukan]
Pesantren modern
Ada pula pesantren yang mengajarkan pendidikan umum, di mana persentase ajarannya lebih banyak ilmu-ilmu pendidikan agama Islam daripada ilmu umum (matematika, fisika, dan lainnya).[butuh rujukan] Ini sering disebut dengan istilah pondok pesantren modern, dan umumnya tetap menekankan nilai-nilai dari kesederhanaan, keikhlasan, kemandirian, dan pengendalian diri.[butuh rujukan] Pada pesantren dengan materi ajar campuran antara pendidikan ilmu formal dan ilmu agama Islam, para santri belajar seperti di sekolah umum atau madrasah.[butuh rujukan] Pesantren campuran untuk tingkat SMP kadang-kadang juga dikenal dengan nama Madrasah Tsanawiyah, sedangkan untuk tingkat SMA dengan nama Madrasah Aliyah.[butuh rujukan] Namun, perbedaan pesantren dan madrasah terletak pada sistemnya. Pesantren memasukkan santrinya ke dalam asrama, sementara dalam madrasah tidak.[butuh rujukan]
Ada juga jenis pesantren semimodern yang masih mempertahankan kesalafannya dan memasukkan kurikulum modern di pesantren tersebut seperti yang terdapat di Pondok Pesantren Al - Ittihad Cianjur.
Beberapa Pesantren juga menerapkan kurikulum bahasa untuk santrinya. Biasanya, kurikulum ini berlaku di Pesantren Modern seperti Pondok Pesantren Gontor. Kurikulum bahasa ini berfokus pada Bahasa Inggris atau Bahasa Arab dengan kewajiban santri menggunakan kedua bahasa tersebut selama ada di lingkungan Pesantren.
Pendidikan Formal
Untuk menjawab arus modernisasi, beberapa pesantren juga menggelar pendidikan formal mulai dari tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, hingga Perguruan Tinggi. Universitas Hasyim Asy'ari, Jombang dan Universitas Sains Al-Qur'an, Wonosobo adalah contoh universitas milik institusi Pondok Pesantren. Beberapa Madrasah formal juga menggelar pendidikan asrama untuk murid-muridnya sehingga bisa pula diklasifikasikan sebagai Pondok Pesantren. Ada pula pendidikan khas pesantren yang mendapat ijazah setingkat formal mulai dari setingkat SD, SMP, SMA, hingga S1.
Modernisasi pesantren
Sebab-sebab terjadinya modernisasi Pesantren di antaranya:
Munculnya wancana penolakan taqlid dengan kembali kepada Al-Quran dan Sunnah sebagai isu sentral yang mulai ditadaruskan sejak tahun 1900. Maka sejak saat itu perdebatan antara kaum tua dengan kaum muda, atau kalangan reformis dengan kalangan ortodoks/konservatif, mulai mengemuka sebagai wancana publik.
Kian mengemukanya wacana perlawanan nasional atas kolonialisme belanda.
Terbitnya kesadaran kalangan Muslim untuk memperbaharui organisasi Islam mereka yang berkonsentrasi dalam aspek sosial ekonomi.
Dorongan kaum Muslim untuk memperbarui sistem pendidikan Islam. Salah satu dari keempat faktor tersebut dalam pandangan Karel A. Steenbrink, yang sejatinya selalu menjadi sumber inspirasi para pembaharu Islam untuk melakukan perubahan Islam di Indonesia.[19]
Tokoh nasional
Beberapa alumnus pesantren yang terkenal antara lain:
^Haedari, Amin (2007). Transformasi Pesantren. Jakarta: Media Nusantara. hlm. 7. ISBN978-979-9659-68-2.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
هذه المقالة يتيمة إذ تصل إليها مقالات أخرى قليلة جدًا. فضلًا، ساعد بإضافة وصلة إليها في مقالات متعلقة بها. (يناير 2022) Airport in southern Thailandقالب:SHORTDESC:Airport in southern Thailand مطار فطانيPattani Airportإياتا: PANإيكاو: VTSKملخصنوع المطارعام / عسكرييخدممحافظة فطانيالموقعفطاني، تايلاندارتفاع متر8...
Medical school of Brown University This article may contain excessive or inappropriate references to self-published sources. Please help improve it by removing references to unreliable sources where they are used inappropriately. (December 2022) (Learn how and when to remove this template message) The Warren Alpert Medical School of Brown UniversityRichmond Street buildingFormer nameBrown University School of Medicine (–2000)TypePrivateEstablished1811; 212 years ago (1811)...
This article has multiple issues. Please help improve it or discuss these issues on the talk page. (Learn how and when to remove these template messages) This article is in list format but may read better as prose. You can help by converting this article, if appropriate. Editing help is available. (October 2017) This article relies largely or entirely on a single source. Relevant discussion may be found on the talk page. Please help improve this article by introducing citations to additional ...
American novelist For the American film editor, see Jeffrey Ford (film editor). Jeffrey FordFord at Readercon in 2016Born (1955-11-08) November 8, 1955 (age 68)West Islip, New York, U.S.OccupationWriter, teacherNationalityAmericanAlma materBinghamton UniversityPeriod1981–presentGenreScience fiction, fantasyWebsitewww.well-builtcity.com Jeffrey Ford at KGB bar, 2006 Jeffrey Ford (born November 8, 1955) is an American writer in the fantastic genre tradition, although his works have ...
Military band unit of the Russian Armed Forces Military Band of the Eastern Military DistrictВоенный оркестр штаба Восточного военного округаThe band at the Vostok 2018 maneuvers.Active1946 – presentCountry Soviet Union RussiaBranchRussian Armed ForcesTypeMilitary BandPart of Eastern Military DistrictGarrison/HQKhabarovskCommandersCurrentcommanderColonel Vadim Pakhamov[1]Military unit The Military Band of the Eastern Militar...
1820 treaty of Argentina The Treaty of Pilar (in Spanish, Tratado del Pilar) was a pact signed among the rulers of the Argentine provinces of Santa Fe, Entre Ríos and Buenos Aires, which is recognized as the foundation of the federal organization of the country. It was signed in the city of Pilar, Buenos Aires on 23 February 1820 by governor Estanislao López for Santa Fe, caudillo Francisco Ramírez for Entre Ríos, and provisional governor Manuel de Sarratea for Buenos Aires, after the dis...
Mikha 2Ilustrasi Mikha 1:13: Pasanglah kuda teji pada kereta, hai penduduk Lakhis! (www.ordination.org).KitabKitab MikhaKategoriNevi'imBagian Alkitab KristenPerjanjian LamaUrutan dalamKitab Kristen33← pasal 1 pasal 3 → Mikha 2 (disingkat Mik 2) adalah bagian dari Kitab Mikha dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen.[1] Berisi Firman Allah yang disampaikan oleh nabi Mikha orang Moresyet, yakni berkenaan dengan yang dilihatnya tentang Samaria (ibu kota Ker...
No. 531 Squadron RAFActive8 Sep 1942 – 25 Jan 1943[1]Country United KingdomBranch Royal Air ForceRoleTurbinlite nightfighter squadronPart ofNo. 11 Group RAF, Fighter Command[2]Military unit No. 531 Squadron RAF was one of the ten Turbinlite nightfighter squadrons of the Royal Air Force during the Second World War. History No. 531 Squadron was formed at RAF West Malling, Kent on 8[1] September 1942, from No. 1452 (Turbinlite) Flight,[3][4] as part...
Iranian actress (1952–2023) Farimah Farjamiفریماه فرجامیFarjami in 1980Born(1952-05-08)8 May 1952Tehran, IranDied30 June 2023(2023-06-30) (aged 71)NationalityIranianEducationTehran University of Art (BA)OccupationActressYears active1976–2019 Farimah Farjami (Persian: فریماه فرجامی, 8 May 1952 – 30 June 2023) was an Iranian actress. She received various accolades, including a Crystal Simorgh for The Last Act (1991). Her acting in films, especially in ind...
Joxe AzurmendiJoxe Azurmendi di acara ulang tahun ke-50 majalah Jakin (2006)Lahir19 Maret 1941 (umur 82)Zegama, Negara Basque, SpanyolAlmamaterUniversitas Negara BasqueEraFilsafat kontemporerKawasanFilsafat BaratAliranFilsafat kontinentalRelativismeMinat utamaModernitas, Zaman Pencerahan, Romantisisme, filsafat sosial, filsafat politik, antropologi filsafat, filsafat bahasa, etika, nasionalisme, sastra BasqueGagasan pentingNegara sebagai gereja sekuler, moralitas sebagai senjat...
Dit is een lijst van vlaggen van Kenia. Nationale vlag (per FIAV-codering) Zie Vlag van Kenia voor het hoofdartikel over dit onderwerp. Civiele vlag Staatsvlag Oorlogsvlag Te land Te water Historische vlaggen Zie Vlag van Kenia voor het hoofdartikel over dit onderwerp. Militaire vlaggen De oorlogsvlag staat reeds in de eerste tabel. Vlag Periode Functie Beschrijving 1964 - heden Vlag van de Keniaanse Luchtmacht. Een lichtblauw vaandel met de Keniaanse vlag in het kanton. In het uiteinde staat...
Canadian triathlete Jill SavegeSavege at the 2006 Commonwealth Games.Personal informationBorn (1974-03-17) March 17, 1974 (age 49)Toronto, Ontario, Canada Medal record Women's Triathlon Representing Canada Pan American Games 2003 Santo Domingo Individual Race Jill Savege (born March 17, 1974) is a Canadian triathlete. Born in Toronto, Ontario, Savege now lives in Thousand Oaks, California. A graduate of Simon Fraser University, she was a swimmer while a student and only turned to t...
For other units with the same regimental number, see 71st Regiment of Foot (disambiguation). 71st Regiment of FootRegimental coloursActive19 December 1777 – 1 July 1881Country Kingdom of Great Britain (1777–1800) United Kingdom (1801–1881)Branch British ArmyTypeInfantryRoleLight infantrySizeOne battalion (two battalions 1778–1783, 1804–1815)Garrison/HQCameron Barracks, InvernessNickname(s)The Assaye Regiment[1]EngagementsSecond Anglo-Mysore WarThird Anglo-Myso...
Novel by Osamu Dazai For other uses of the title, see Setting Sun (disambiguation). The Setting Sun Cover of first editionAuthorOsamu DazaiOriginal title斜陽TranslatorDonald KeeneCountryJapanLanguageJapanesePublisherShinchō (magazine)Shinchōsha (book)Publication date1947Published in English1956Media typePrint The Setting Sun (斜陽, Shayō) is a Japanese novel by Osamu Dazai first published in 1947.[1][2][3] The story centers on an aristocratic fami...
Polish Roman Catholic nun and martyr BlessedAlicja Jadwiga Kotowska CRAlicja Kotowska, c. 1938Virgin and martyrBornMaria Jadwiga Kotowska(1899-11-20)20 November 1899Warsaw, Vistula Land, Russian EmpireDied11 November 1939(1939-11-11) (aged 39)Wielka Piaśnica, Nazi GermanyVenerated inRoman Catholic ChurchBeatified13 June 1999, Warsaw, Poland by Pope John Paul IIFeast11 November Alicja Jadwiga Kotowska ((1899-11-20)20 November 1899, Warsaw – 11 November 1939, near Wielka Piaśnica)...
Church in Glasgow, ScotlandSt John's Renfield ChurchThe Parish Church of St John's Renfield ChurchThe church seen from Beaconsfield Road55°53′10″N 4°18′24″W / 55.8861°N 4.3066°W / 55.8861; -4.3066LocationGlasgowCountryScotlandDenominationChurch of ScotlandWebsiteChurch websiteHistoryStatusActiveDedicatedJanuary 1931ArchitectureFunctional statusParish churchArchitect(s)James Taylor ThomsonArchitectural typeCruciform ChurchStyleNeo-GothicYears built1929-1930A...
NGC 71 صورة NGC 71 مراقبة البيانات (J2000.0 حقبة) الكوكبة المرأة المسلسلة (كوكبة) رمز الفهرس NGC 71 (الفهرس العام الجديد)MCG+05-01-068 (فهرس المجرات الموروفولوجي)PGC 1197 (فهرس المجرات الرئيسية)[3]UGC 173 (فهرس أوبسالا العام)2MASX J00182359+3003475 (Two Micron All Sky Survey, Extended source catalogue)Z 499-107 (فهرس المجرات وعناقيد ال...
Israeli cyclist Itamar EinhornItamar Einhorn (2022)Personal informationBorn (1997-09-20) 20 September 1997 (age 26)Modi'in, IsraelHeight1.72 m (5 ft 8 in)Weight72 kg (159 lb)Team informationCurrent teamIsrael–Premier TechDisciplineRoadRoleRiderAmateur teams2016Vérandas Willems–Crabbe–CC Chevigny2017–2018Israel Cycling Academy Development Professional teams2017Israel Cycling Academy (stagiaire)2018Israel Cycling Academy (stagiaire)2019–Israel Cycli...
Area of Hong Kong Island For other uses, see Wan Chai (disambiguation). Not to be confused with Chai Wan. Wan ChaiWan Chai as seen from Victoria HarbourTraditional Chinese灣仔Simplified Chinese湾仔JyutpingWaan1 zai2 Literal meaningsmall bay or coveTranscriptionsStandard MandarinHanyu PinyinWānzǎiYue: CantoneseYale RomanizationWāan jáiJyutpingWaan1 zai2IPA[wáːn tsɐ̌i] Location of Wan Chai within Hong Kong SAR Wan Chai is situated at the western part of Wan Chai Distric...
У этого термина существуют и другие значения, см. Захват. Борцы стоят в стойке, обхватив друг-друга, изображение со стены усыпальницы Бакета III в Бени-Хасане, XXI век до н. э. Захва́т — действие, применяемое в боевых искусствах и различных видах единоборств, для выполнения ...