Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Theodotion

Keterhubungan antara kitab-kitab kuno yang penting dalam PL

Theodotion Θεοδοτίων, bentuk kata ganti kepunyaan: Θεοδοτίωνος; mati sekitar tahun 200 M) adalah seorang ahli kitab Yahudi Helenistik,[1] Rupanya bekerja di kota Efesus.[2] di mana pada tahun 150 ia menerjemahkan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen ke dalam bahasa Yunani Koine. Masih diperdebatkan apakah ia hanya membetulkan Septuaginta, atau menerjemahkan langsung dari naskah-naskah Yahudi versi lain yang paralel tetapi sekarang sudah hilang. Pada abad ke-2 teks Theodotion dikutip dalam Gembala Hermas dan oleh apologis Kristen Yustinus Martir dalam karyanya Trypho.

Terjemahan Perjanjian Lama

Nama "Theodotion" kemudian lebih banyak digunakan untuk merujuk karya terjemahannya untuk kitab Perjanjian Lama ke dalam bahasa Yunani yang dibuat pada tahun 150/160 tersebut.[3] Origenes memasukkannya dalam karyanya yang disebut Hexapla.[3] Hexapla terbagi menjadi 6 kolom perbandingan naskah terjemahan, yaitu:[4]

  • Kolom pertama: naskah Ibrani asli[4]
  • Kolom kedua: naskah Ibrani yang ditulis dengan huruf-huruf Yunani[4]
  • Kolom ketiga: versi Aquila[4]
  • Kolom keempat: revisi Simakhus[4]
  • Kolom kelima: revisi Origenes atas LXX[4]
  • Kolom keenam: revisi Theodotion[4]

Hexapla menjadi sumbangan besar bagi penelitian naskah-naskah Alkitab oleh para ahli biblika masa kini.[4] Terjemahan ini diperkirakan dilakukan oleh seorang Yahudi proselit.[3] Tetapi Hieronimus menyatakan bahwa ini adalah terjemahan seorang Ebionit, sedangkan Epifanius menyatakan kalau ini adalah hasil terjemahan Marcion.[3] Terjemahan ini mempunyai banyak sekali kesamaan dengan [LXX].[3] Terjemahan ini bukanlah berarti serta merta menjadi terjemahan yang paling benar di antara yang lain, karena terjemahan yang lain saling memperlengkapi satu sama lain sehingga menjadi terjemahan yang lebih utuh.[3]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Satu-satunya rujukan sezaman mengenainya adalah dari Ireneus (Adversus Haereses, III.xxi.1), yang mendudukkannya sejajar dengan Akwila dari Pontus, seorang penerjemah lain, sebagai seorang "Yahudi yang menjadi Kristen" ("Jewish proselyte") yang secara khusus menerjemahkan "perawan" dalam nubuatan nabi Yesaya (pasal 7:14 sebagai "perempuan muda" ("damsel"), "dari situlah golongan Ebionit menganggap bahwa Yesus diperanakkan dari Yusuf."
  2. ^ "Theodotian of Ephesus" dalam tulisan Irenaeus
  3. ^ a b c d e f F.D.Wellem. 2006. Kamus Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm 452.
  4. ^ a b c d e f g h Herlianto. 2009. Gerakan Nama Suci: Nama Allah yang dipermaalahkan. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm 80.
Kembali kehalaman sebelumnya