Sofyan Tan (nama Tionghoa: 陳金揚[3] / Tan Kim Yang , lahir 25 September 1959) adalah seorang dokter Indonesia yang terjun ke dalam bidang pelayanan dan pengembangan masyarakat di Sumatera Utara. Pada tanggal 7 Maret 2010, Sofyan Tan dianugerahi marga Ginting oleh tetua adat dan tokoh masyarakat Karo di Jambur Namaken, Medan,[4] sehingga namanya menjadi Sofyan Tan Ginting.
Pada tahun 1987 ia mendirikan Yayasan Pendidikan Sultan Iskandar Muda (YPSIM) di Sunggal, dengan tujuan mengembangkan pendidikan bagi anak-anak yang tak mampu, dengan asas pembauran. Di sekolah yang didirikannya itu tidak ada kelompok mayoritas atau minoritas, karena Sofyan mengusahakan agar berbagai kelompok yang ada di masyarakat terwakili di sana. Jadi, murid-murid sekolah yang dikelolanya terdiri dari anak-anak Tionghoa, Melayu, Batak, India, Tamil, dll
Untuk menolong mendanai sekolahnya, Sofyan melakukan program orang tua asuh dengan sistem bersilang. Murid Melayu diangkat oleh orang tua asuh Tionghoa, murid India diangkat oleh orang tua asuh Batak, dll. Para orang tua asuh ini tidak hanya mereka yang tinggal di Medan dan tempat-tempat lain di Sumatera Utara, tetapi juga di Jakarta, bahkan juga di Amerika Serikat.
Sekolah ini mempunyai reputasi yang sangat baik. Ketika memulainya pada tahun 1987, jumlah muridnya baru 187 orang, namun sepuluh tahun kemudian telah berkembang menjadi 1362 orang. Di antara murid-muridnya bahkan ada yang datang dari Jakarta.
Di Sekolah Dasar murid-murid mulai diajarkan bahasa Inggris. Bahasa Jepang diperkenalkan pada tingkat yang lebih tinggi.
Kegiatan lain
Upaya dan perjuangan Sofyan Tan membangkitkan minat banyak pihak untuk ikut mendukungnya. Pada tahun 1994, Salim Group meminta Sofyan membuka program yang serupa di P. Bintan, Kepulauan Riau.
Karena jasa-jasanya Sofyan Tan mendapatkan penghargaan Fellow Ashoka Fellowship untuk Hubungan Antaretnis dan Pendidikan dari Washington (1989), dan Anugerah Wiyata Mandala dari Gubernur Sumut, Rizal Nurdin, untuk bidang pendidikan pada tahun 2002.
Sofyan kini tidak lagi mengajar di sekolah milik YPSIM Selain aktif dalam dunia pendidikan, Sofyan Tan juga menjadi ketua Yayasan Ekosistem Lestari (YEL), yang juga berkedudukan di Medan, Sumatera Utara.
Pada tahun 2004, Sofyan Tan menjadi salah satu dari 172 etnis Tionghoa Indonesia yang dicalonkan untuk menjadi anggota legislatif ataupun Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
Pada tahun 2010, Sofyan Tan yang bernama asli Tan Kim Yang mencalonkan diri sebagai wali kota Medan bersama dengan Nelly Armayanti, mantan Ketua KPU Medan, sebagai calon wakil wali kotanya dalam Pilkada Medan tahun 2010 yang dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2010. Pasangan Sofyan Tan-Nelly Armayanti didukung oleh PDIP dan PDS dan berhasil mendulang 140.676 suara (20,72 persen) dan masuk putaran kedua pemilihan wali kota Medan bersama pasangan Rahudman Harahap dan Dzulmi Eldin.
Dalam Pemilu legislatif 2014, Sofyan Tan berhasil meraih suara terbanyak dengan meraup 113.717 suara mengungguli rekannya sesama caleg PDIP Irmadi Lubis dengan 46.039 suara yang juga lolos ke Senayan dari Dapil Sumatera Utara 1.[5]