Drs. Syaiful Adnan (lahir 5 Juli 1957)[1] adalah seorang pelukis Indonesia.[2] Ia dipandang sebagai salah seorang tokoh pembaharu seni lukis kaligrafi di tanah air yang menemukan hal baru di luar kaidah-kaidah baku dalam seni lukis kaligrafi. Syaiful banyak belajar dari orang-orang yang bukan pelukis, tetapi justru dari tokoh-tokoh rohaniawan, seperti Abdul Hamid Dimiyati, ahli kaligrafi dari IAIN Yogyakarta serta Sirajudin, ahli kaligrafi dari Jakarta. Dari hasil pembelajaran itu, akhirnya ia menemukan gaya yang berbeda dari pelukis-pelukis kaligrafi lainnya, sehingga melahirkan aliran baru dengan julukan Kaligrafi Arab Syaifuli.[3]
Riwayat
Karya
Syaiful Adnan melakukan pameran perdana lukisan kaligrafinya pada MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran) tingkat nasional di Semarang, Jawa Tengah. Sejak tahun 1978, Syaiful Adnan sudah banyak mengikuti iven-iven nasional bahkan internasional, diantaranya pameran visual art Festival Seni Melayu Asia Tenggara 2012 (See MAAF) yang diselenggarakan oleh Badan Kerja Sama-Perguruan Tinggi Seni Indonesia (BKS-PTSI) se-Indonesia dan sejumlah perguruan tinggi negara tetangga, di antaranya Universitas Teknologi Mara Malaysia, Universitas Rajabhat Thailand di gedung Graha Serambi Mekkah, Padangpanjang, Sumatera Barat pada bulan November 2012.
Syaiful juga telah puluhan kali melaksanakan pameran di berbagai negara Asia lainnya, seperti di Jeddah dan Riyadh, Arab Saudi, Jepang, Hong Kong, Singapura, Thailand, Brunei Darusalam, Malaysia dan lain-lain. Karya-karya masterpiece yang dihasilkannya juga dikoleksi oleh beberapa orang kepala negara baik sebagai koleksi pribadi maupun koleksi negara, di antaranya oleh Mahathir Mohamad dan Museum Negara Malaysia, Presiden Republik Islam Pakistan, Zia-ul-Haq, Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei Darussalam serta beberapa tokoh dunia seperti Karel A. Steenbrink dari Amerika Serikat, Dieter Amsler dari Kanada. Sedangkan di dalam negeri, karya Syaiful Adnan tercatat dikoleksi oleh Istana Negara RI, Adam Malik, A.H. Nasution, Azwar Anas, Alamsjah Ratoe Perwiranegara, Dewi Motik Pramono, dan beberapa tokoh lainnya.[4]
Pendidikan
Syaiful lahir di Saniangbaka, Solok, namun ia menetap dan berkarya di Yogyakarta, DIY.[5] Ia menamatkan pendidikan di Jurusan Seni Lukis SSRI/SMSR/SMK Negeri 4 Padang pada tahun 1975.
Penghargaan
Setelah mengabdikan dirinya pada dunia seni lukis kaligrafi selama puluhan tahun, Syaiful mendapatkan beberapa penghargaan, diantaranya:
- Medali Emas dalam Kompetisi Seni Lukis Seluruh Indonesia (1982)
- Penghargaan Affandi Adikarya sebagai Pelukis terbaik
Referensi
Lihat pula
Pranala luar
|
---|
Umum | |
---|
Perpustakaan nasional | |
---|