Esais, Penyair,Jurnalis, Seniman, Komposer, Sutradara Film
Kebangsaan
Romania, Perancis
Periode
1912-1963
Genre
Puisi, prosa, fiksi utopi, satir, parodi, sajak
Tema
Kritik sastra, kritik seni, kritik sosial
Aliran sastra
Dada, Avant-Grade, Surealisme, Simbolisme
Tristan Tzara atau Samuel Rosenstock (1896-1963) merupakan seorang seniman, penyair, penulis, dan pendiri Dada yang lahir di Moinesti, Rumania 1896. Pada tahun 1947, ia berpindah kewarganegaraan sebagai warga negara Prancis.[1] Tristan Tzara meninggal pada bulan Desember 1963 di Paris, Prancis. Ia meninggal di usia 67 tahun.[2]
Tzara menunjukkan pemberontakannya terhadap ketimpangan sosial dan ketidakadilan pada masa perang dunia yang melanda daratan Eropa dengan menghasilkan karya, buku, manuskrip, foto, dan buku harian. Dalam perjalanannya mengembangkan Dada, beberapa teman seperjuangan Tzara menjadi musuhnya serta memiliki pemikiran dan pandangan yang berbeda, termasuk seorang surealis, Andre Breton.[1]
Sejarah
Samuel Rosenstock adalah nama lahir dari Tristan Tzara. Ia dilahirkan dari keluarga Rumania keturunan Yahudi. Tzara tinggal di sebuah desa pertanian, sebagai pemikir murni, ia mulai merasa bosan dengan kampung halamannya. Saat bersekolah di Bukares, Tzara mulai tertarik pada simbolisme. Bersama Ion Vinea dan Marcel Janco, ia andil untuk mendirikan majalah Simbobul. Pada 1915, Tristan Tzara pergi ke Zurich untuk belajar filsafat. Kota Zurich merupakan kota yang kala itu dikenal dengan sarang ide-ide revolisionernya. Ayah Tristan Tzara menentang keras prinsip pemikiran Tristan Tzara yang anti-borguis. Sang ayah memutuskan hubungan keluarga dengan Tristan Tzara. Disebabkan oleh peristiwa menyakitkan itu, Tzara menulis, "I dead for him".[3]
Pada tahun 1920, Tzara pindah ke Paris, Prancis. Hal ini memicu bermunculannya ide menarik, demonstrasi, pameran, manifesto, pertunjukan, dan jurnal di antara avant-garde Paris, termasuk Andre Berton, Louis Aragon, Philippe Soupault, Paul Éluard, Jacques Rigaut, dan Georges Ribemont-Dessaignes yang dikenal dengan "Dada Spring".[3]
Tristan Tzara menulis artikel untuk Majalah Berton. Tulisan-tulisan tersebut mengejutkan para pembacanya. Tzara membuat acara nyleneh yang membuat gusar warga kota. Ia pernah membuat poster berjudul "Dada Sex Display". Tzara juga pernah membuat acara bersama Charlie Chaplin yang kala itu merupakan seorang bintang besar. Charlie membuka acara tersebut dengan penuh semangat menceritakan tentang Dada namun Tzara mengecewakan penonton dengan tidak datang. Ia semakin bersuka cita melihat antusiasme penonton dan kemudian mengecewakannya. Tzara dan Berton pernah mengadakan acara khusus berupa pelafalan manifesto yang saling serang sementara itu Francis Picabia melukis di papan dan lukisannya langsung ia singkirkan seperti yang dijelaskan Tzara "lukisan ini hanya berlaku selama dua jam". Hal ini membingunkan publik. Atas tindakan aneh ini, pers menyebut seniman adalah orang gila yang butuh psikiater.[3]
Nama
Tristan Tzara lahir dengan nama Samuel Rosenstock. Dilatarbelakangi oleh kejadian dirinya dengan sang ayah, ia mengubah namanya. "Ttzara'at" dalam bahasa Ibrani memiliki arti seseorang yang diasingkan dari suatu komunitas sedangkan dalam bahasa Rumania kata tersebut bermakna sedih di negeri ini. Sebagian orang memanggilnya dengan sebutan Tzara Thoustra untuk mengenang sebuah buku terkenal berjudul Nietzsche Thus Spoke Zarathustra.[3]
Dadaisme
Ketika terjadi perang di daratan Eropa, Tzara dan Marcel Janco bergabung dengan seniman pasifis untuk membentuk Dada. Tzara dan kawan-kawan di Dadaisme percaya bahwa melalui seni, mereka bisa menyentuh kaum borjuis agar lebih peka terhadap lingkungan masyarakat. Dada dipengaruhi oleh berbagai macam aliran seni seperti Kubisme, Futurisme, Konstruktivisme, dan Ekspresionisme.[3]
Dada dimulai ketika sekelompok seniman termasuk Tzara tampil di Cabaret Voltaire, sebuah kafe kecil tempat berkumpulnya para pemikir. Mereka tertarik akan acara-acara anarkis yang diadakan oleh Tristan Tzara dan Hugo Ball yang memuat ide-ide kebebasan berpikir dan tidak terbelenggu tradisi. Tzara percaya bahwa "primitif" (non-barat) merupakan metode komunikasi yang jujur dan murni, dan tidak menganggap tabu permasalahan seks, kanibalisme, kematian, dan bunuh diri. Dalam pertunjukan seninya Tzara kerap memberi kejutan aneh seperti muntah, melukis, meneriakkan "puisi suara", nyanyian Afrika, menari bahkan menggebrak meja.[3]
Surealisme
Tzara dan Breton kembali berdamai pada tahun 1929 setelah sebelumnya berselisih paham dan memiliki pendapat yang berbeda. Ide-ide Tzara mempengaruhi karya-karya surealisme Breton seperti karya First Manifesto of Surrealism yang menunjukkan hal-hal primitif, ketidaksadaran, dan imajinasi yang kabur. Breton mengatakan perselisihannya dengan Tzara tempo dulu hanya perselisihan kecil. Breton dan Tzara kembali bekerja sama dalam membuat karya L'Homme approximatif (Approximate Man). Tzara terus mempublikasikan karya surealis namun agaknya seiring berjalannya waktu ia semakin berbeda pemahaman tentang filsafat dan pergerakan.[3]
Pada tahun 1933, Tzara ambil bagian dalam kongres Asosiasi Penulis dan Seniman Revolusioner di kalangan intelek Spanyol. Tzara berangkat ke Spanyol kala kondisi di negara tersebut tengah terjadi Perang Saudara Spanyol. Segalanya semakin sulit saat terjadi pendudukan Nazi di Perancis saat Perang Dunia II, para seniman terpaksa melarikan diri dari pusat Perancis dan meninggalkan harta benda mereka. Selama masa sulit tersebut, Tzara menulis di majalah-majalah perlawanan dan melakukan siaran di radio Free French. Tzara pindah ke Tolouse, kemudian bergabung dengan Henri Lefebvre, seorang tokoh yang mengagumi Tzara karena pemikiran dan upaya Marxis dalam perubahan sosial.[3]
Usai perang, Tzara kembali ke Perancis dan menjadi warna negara Perancis serta mengambil alih harta bendanya yang dulu ditinggalkan. Tzara menjadi lebih aktif di dunia politik namun ia tetap aktif menulis dan melakukan siaran tentang ktitik terhadap politik modern. Ia juga menulis esai tentang Meksiko dan Mesir Kuno. Banyak puisi ditulis oleh Tzara pada masa itu, namun kehidupannya beralih pada masalahEsoteris. Tzara juga menentang invasiUni Soviet ke Hungaria dan hubungannya dengan negara bekas jajahan Perancis.[3]
L’homme approximatif (1931; “Approximate Man and Other Writings”)[5]
Referensi
Alice Armstrong, "Stein, Gertrude" and Roger Cardinal, "Tzara, Tristan", in Justin Wintle (ed.), Makers of Modern Culture, Routledge, London, 2002. ISBN0-415-26583-5