Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Gunung Pulosari

Gunung Pulosari
Titik tertinggi
Ketinggian1.346 m (4.416 kaki)
Koordinat6°20′31″S 105°58′41″E / 6.342083°S 105.977945°E / -6.342083; 105.977945
Geografi
Gunung Pulosari di Provinsi Banten
Gunung Pulosari
Gunung Pulosari
Letak Gunung Pulosari di Provinsi Banten
LetakPandeglang, Banten, Indonesia
Geologi
Jenis gunungStratovolcano
Letusan terakhirtidak diketahui
Pendakian
Rute termudahDesa Cilentung, Kabupaten Pandeglang, Banten

Gunung Pulosari adalah gunung berapi di Kabupaten Pandeglang, Banten, Indonesia. Walaupun tidak ada data letusan yang pernah terjadi, tetapi terdapat aktivitas fumarol yang terjadi di dinding kaldera dengan kedalaman 300 meter.

Menurut Sajarah Banten, sesampai di Banten Girang, Sunan Gunung Jati dan putranya, Hasanuddin, mengunjungi Gunung Pulosari yang saat itu merupakan tempat keramat bagi kerajaan. Di sana, Gunung Jati menjadi pemimpin agama masyarakat setempat, yang masuk Islam. Baru setelah itu Gunung Jati menaklukkan Banten Girang secara militer. Kemudian dia menjadi raja dengan restu raja Demak. Dengan kata lain, Gunung Jati bukan mendirikan kerajaan baru, tetapi merebut takhta dari kerajaan yang sudah ada, yaitu Banten Girang.[1]

Di Museum Nasional Indonesia di Jakarta terdapat sejumlah arca yang disebut "arca Caringin" karena pernah menjadi hiasan kebun asisten-resisten Belanda di tempat tersebut. Arca tersebut dilaporkan ditemukan di Cipanas, dekat kawah Gunung Pulosari, dan terdiri dari satu dasar patung dan 5 arca berupa Shiwa Mahadewa, Durga, Batara Guru, Ganesha dan Brahma. Coraknya mirip corak patung Jawa Tengah dari awal abad ke-10.

Diperkirakan Gunung Pulosari adalah tempat keramat Kerajaan Sunda, yang pernah ada antara tahun 932 sampai 1579.

Catatan

  1. ^ Guillot, Claude; Nurhakim, Lukman; Wibisono, Sonny (1995). "La principauté de Banten Girang" [Kerajaan Banten Girang]. Archipel (dalam bahasa Prancis). 50: 13–24. doi:10.3406/arch.1995.3061alt=Dapat diakses gratis. 

Lihat pula

Pranala luar


Kembali kehalaman sebelumnya