Yeremia 21 (disingkat Yer 21) adalah bagian dari Kitab Yeremia dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Berisi perkataan nabi Yeremia bin Hilkia, tentang Yehuda dan Yerusalem, yang hidup pada zaman raja Yosia, Yoahas, Yoyakim, Yoyakhin dan Zedekia dari Kerajaan Yehuda sekitar abad ke-7 SM.[1][2]
Teks
- Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Ibrani.
- Pasal ini dibagi atas 14 ayat.
- Memuat Firman yang datang dari TUHAN kepada Yeremia, ketika raja Zedekia mengutus Pasyhur bin Malkia dan imam Zefanya bin Maaseya kepadanya untuk meminta petunjuk TUHAN.[3] TUHAN menghadapkan kepada mereka jalan kehidupan dan jalan kematian:[4]
- Siapa yang tinggal di kota ini akan mati karena pedang, karena kelaparan dan karena penyakit sampar
- Siapa yang keluar dari sini dan menyerahkan diri kepada orang-orang Kasdim yang mengepung mereka, ia akan tetap hidup; nyawanya akan menjadi jarahan baginya.
Naskah sumber utama
- Bahasa Ibrani:
- Bahasa Yunani:
Ayat 1
- Firman yang datang dari TUHAN kepada Yeremia, ketika raja Zedekia mengutus Pasyhur bin Malkia dan imam Zefanya bin Maaseya kepadanya dengan pesan: (TB)[8]
Ayat 2
- "Tanyakanlah kiranya petunjuk TUHAN untuk kami, sebab Nebukadnezar, raja Babel, memerangi kami! Barangkali TUHAN mau melakukan kepada kami tepat seperti perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib, sehingga Nebukadnezar mundur meninggalkan kami." (TB)[9]
Ayat 7
- Sesudah itu, demikianlah firman TUHAN, maka Zedekia, raja Yehuda, dan pegawai-pegawainya dan rakyat di kota ini, yang masih tinggal hidup dari penyakit sampar, dari pedang dan dari kelaparan, akan Kuserahkan ke dalam tangan Nebukadnezar, raja Babel, yaitu ke dalam tangan musuh mereka yang berusaha mencabut nyawa mereka; orang akan memukul mati mereka dengan mata pedang tanpa merasa sayang, tanpa belas kasihan dan tanpa ampun. (TB)[10]
Nubuat Yeremia benar-benar digenapi pada tahun 586 SM (bandingkan Yeremia 52:9–11,24–27). Semua putra Zedekia dibunuh di depan matanya oleh raja Babel; kemudian mata Zedekia sendiri dibutakan, dan dalam keadaan hina mengenaskan ia dibawa dengan terbelenggu ke Babel, di mana ia mati dalam pembuangan (Yeremia 39:5–7).[11]
Lihat pula
Referensi
Pustaka
Pranala luar