Sesungguhnya, aku telah menenangkan dan mendiamkan jiwaku; seperti anak yang disapih berbaring dekat ibunya, ya, seperti anak yang disapih jiwaku dalam diriku.[4]
Gambaran ini sangat berkesan, yaitu seorang anak tidak lagi gelisah dan rewel, melainkan dalam kedamaian dan keyakinan atas ibunya, yang di sampingnya untuk menenangkan dan memuaskan laparnya dengan air susu ibu. Demikianlah orang percaya berharap kepada Tuhan Mahakuasa.[5]
Salah satu dari sekumpulan 15 "Nyanyian Ziarah" (bahasa Ibrani: שיר המעלות Shir Hama'alot), sesuai catatan di ayat 1, yaitu sejumlah lagu yang dinyanyikan ketika orang-orang mendaki ke Yerusalem dari berbagai tempat untuk berziarah dan beribadah pada tiga Hari Raya Agung sesuai aturan Taurat (Ulangan 16:16).
Dibaca setelah Mincha antara Sukkot dan Shabbat Hagadol.[6]
Referensi
^Marie Claire Barth. Tafsiran kitab Kitab Mazmur 73-150. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 2003.
^Allen Leslie. Word Biblical Commentary, Volume 21: Psalms 101-150. Dallas, Texas: Word Books Publisher. 1998.