Stasiun televisi pertama yang akan didirikan oleh Grup Bakrie pertama kali muncul pada Juli 1992, dengan nama PT Cakrawala Bumi Sriwijaya Televisi (CBS TV) yang berbasis di Palembang, Sumatera Selatan. CBS TV awalnya direncanakan berada di bawah PT Usaha Mediatronika Nusantara, anak usaha PT Bakrie Investindo, dan dikelola oleh Nirwan Bakrie. Target acaranya adalah berita dan olahraga, dan sudah mendapatkan izin sejak 31 Desember 1991 dari pemerintah untuk bersiaran lokal.[6]
Dikarenakan pada saat itu televisi swasta (kecuali TPI) hanya boleh bersiaran lokal, maka Bakrie Grup juga mencanangkan pembentukan televisi lokal lain di Bandar Lampung, di bawah perusahaan PT Cakrawala Andalas Televisi yang didirikan pada 25 Oktober 1990 di Jakarta dan aktanya disahkan pemerintah pada 27 November 1993.[7] Meskipun izin siarannya sudah didapatkan sejak 17 September 1991,[8] namun baru pada 1 Januari 1993, perusahaan tersebut (dengan biaya Rp 25 milyar) memulai siaran percobaannya di Lampung dengan nama udara ANteve (dimaksudkan agar namanya mudah dibaca penonton).[9][10] ANteve awalnya dimaksudkan sebagai televisi pertama yang kantor dan studionya berada di luar pulau Jawa (sesuai namanya, Andalas).[11] Namun, pada 18 Januari 1993 Menteri Penerangan mengeluarkan SK Menpen 04A/1993 yang membolehkan televisi swasta bersiaran nasional, dan ANteve kemudian juga mendapatkan izin siaran nasionalnya melalui surat izin nomor 207/RTF/K/I/1993 yang dikeluarkan pada 30 Januari 1993. Dengan pemberian izin ini, CBS TV dan sebuah televisi lokal lain bernama PT Sanitya Mandara Televisi (SMTV, di Yogyakarta) kemudian digabungkan operasionalnya dengan PT Cakrawala Andalas Televisi yang kini memutuskan memindahkan operasionalnya ke Jakarta. Sebelum resmi memulai siarannya di Jakarta, ANteve melakukan pembangunan studio di Pengadegan, Jakarta Selatan dan pemancar sementara di Mulia Center. Modal awal dari pendirian ANteve adalah Rp 90-100 miliar.[12][13]
Pada 28 Februari 1993, ANteve resmi memulai siaran nasionalnya di Jakarta, dengan siaran selama 5 jam (18.00-23.00 WIB).[14] Lalu, pada 1 Maret 1993, ANteve untuk pertama kalinya memproduksi program sendiri berupa liputan jalannya Sidang Umum DPR/MPR dan program beritaLaporan ANteve. Momen istimewa itulah yang kemudian dijadikan sebagai hari jadinya hingga kini.[3] Setelah dimulainya siaran dari Jakarta itu, pihak ANteve sudah mencanangkan pembangunan menara pemancar di Gunung Lemo, Cianjur, Jawa Barat dan perluasan siaran ke Medan, Palembang, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Ujung Pandang pada Juni 1993, sehingga pada akhir 1993 diharapkan sudah bisa bersiaran tetap secara nasional.[9][13] Melanjutkan rencana yang dicanangkan oleh CBS TV sebelumnya, ANteve tetap menargetkan program olahraga sebagai acara utama.
Namun, ANteve kemudian sempat mengalami kesulitan seperti dalam perluasan siaran (hanya sampai Bandung dan Surabaya), runtuhnya pemancar dan rendahnya rating programnya. Bertekad untuk memperbaiki masalah ini, pada 25 Februari 1994 ANteve kemudian diluncurkan kembali sebagai televisi untuk anak muda dan remaja, dengan program terutama film dan musik. Untuk memuluskan kinerjanya, kemudian studio baru ANteve dipindah ke Mulia Center dan pemancarnya ke Puri Kembangan, Jakarta Barat. Lalu, bekerjasama dengan TPI, ANteve kemudian membangun sejumlah transmisi di berbagai daerah, sehingga pada akhir 1994 sudah bisa dinikmati secara nasional.[15][16] Mulai 5 Mei 1995, ANteve juga menjalin kerjasama dalam bentuk penayangan acara-acara MTV, dan makin memantapkan dirinya sebagai televisi olahraga dan musik sejak 1996. Dalam kerjasama dengan MTV, ANteve tidak membatasi dirinya pada musik Barat, melainkan juga musik Indonesia seperti dangdut.[17] Komposisi siaran ANteve pada saat itu adalah 40% berita, 40% hiburan dan 20% olahraga.[17] Sejak 1996, siarannya mulai menggunakan teknologi stereo dan waktu siar sudah menjadi 22 jam/hari.[18] ANteve juga merupakan salah satu pionir dalam hal penggunaan Satellite News Gathering (SNG) dalam memproduksi tayangan Saksi Mata yang menyiarkan langsung kejadian dari ruang sidang.[3]
Walaupun sudah punya nama yang mapan sebagai televisi pemuda dan olahraga, namun ANteve cukup terdampak dengan krisis ekonomi 1997-1998. Krisis tersebut membuat ANteve terpaksa memperpendek jam siarnya menjadi 14 jam dan mengurangi program impor, yang turut diperparah posisinya yang cenderung berada di posisi terbawah dari 5 televisi swasta yang ada.[16][19] Memasuki awal 2000-an, ANteve justru terjerat hutang dan sempat hampir beralih kepemilikan (bahkan dipailitkan), sehingga seperti memaksanya melakukan perubahan kembali terutama pada hal image.[20]
Perkembangan selanjutnya (2001-2014)
Pada awal tahun 2001, ANteve berhasil mencatatkan prestasi di Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai penyelenggara konser selama 5 jam. Kemudian, sejak 31 Maret 2002, ANteve berkembang menjadi televisi untuk segala usia setelah menghentikan penyiaran program MTV (yang berpindah ke Global TV per 7 Maret 2002). Namun, karena kemudian ANteve menjadi "terombang-ambing" tanpa basis pemirsa yang kuat. Seiring restrukturisasi, pada Maret 2003 (bertepatan dengan hari ulang tahun ANteve ke 10) nama ANteve resmi diganti menjadi antv saja. Programnya juga diperluas ke anak-anak dan keluarga, dan diharapkan dengan perubahan image yang memakan biaya Rp 7 miliar ini citra antv bisa berubah di mata penonton.[21] Walaupun antv dalam hal pemograman berusaha menyatakan dirinya bersifat general, tetapi antv tetap banyak dikenal dengan program pertandingan sepakbolanya, seperti Liga Super Indonesia dan Divisi Utama. Konon, hal ini dapat dikaitkan dengan salah satu anggota keluarga Bakrie pada saat itu yang memegang jabatan penting di PSSI, yaitu Nirwan Bakrie. Kondisi ini tetap berlangsung hingga 2014, sebelum terjadinya perubahan dalam hal programming.[22][23][24]
Pada tanggal 29 September 2005,[1] antv berhasil menjalin kerjasama strategis dengan jaringan televisi dunia STAR TV. Kerja sama ini ditandai dengan diakuisisinya 20% saham antv oleh STAR TV (yang merupakan batas masuknya pemodal asing ke televisi swasta sesuai aturan perundang-undangan). Dengan kerjasama ini, di bawah bantuan manajemen STAR TV, antv mengalami perbaikan dalam sisi program, seperti acara kuis Super Deal dan komedi seperti Tawa Sutra yang cukup populer, ditambah acara dari STAR TV maupun film impor. antv juga mengalami perubahan pada bidang pemberitaan, seperti merekrut wartawan senior Karni Ilyas, dan beberapa presenter seperti Valerina Daniel dan Grace Natalie yang berperan dalam pembentukan acara berita yang lebih baik, yaitu Topik. Perubahan juga dilakukan dengan merekrut ahli pertelevisian seperti Alex Kumara dan Titian Irmansyah, ditambah perubahan logo (sehingga lebih menjual).[20][25] Namun, akhirnya kerjasama yang diharapkan bisa membuat antv lebih mapan ini berakhir karena ketidakcocokan program di mata penonton (karena program ala STAR TV dirasa terlalu internasional dan tidak melokal), sehingga pada 23 Juni 2009, STAR TV melepas seluruh kepemilikannya.[26][27] Walaupun demikian, antv tetap mempertahankan statusnya sebagai jaringan televisi umum dan olahraga hingga 2014. Pangsa pasar antv saat itu adalah sekitar 5% dari 180 juta penonton, dan sempat meningkat setelah memiliki hak siar atas ajang sepak bola bergengsi dunia, Piala Dunia FIFA 2014 bersama tvOne.[20]
antv berhasil memperoleh sertifikasi Sistem Manajemen Mutu Berstandar Internasional ISO 9001:2008 untuk lingkup Television Broadcast System pada tahun 2011.
Sejak 2014, antv jauh lebih dikenal publik sebagai TV yang menyiarkan sinetron buatan berbagai negara Asia, terutama India, dan kini acara tersebut bisa dikatakan menjadi acara umum yang ditayangkan di antv. Awalnya, program acara yang ditayangkan adalah Mahabharata sejak 17 Maret 2014. Tidak disangka-sangka, acara tersebut ternyata sukses besar di kalangan ibu-ibu. Bahkan, antv sampai mendatangkan aktor dan aktris sinetron negeri Bollywood itu untuk dibawa dalam road show di 25 kota di seluruh Indonesia.[27][28] Melihat hal tersebut, antv pun mulai gencar menayangkan berbagai sinetron India sampai sekarang. Penayangan drama India di antv terbilang unik karena dibandingkan dengan jaringan televisi lain (seperti MNCTV dengan Naagin dan SCTV dengan Ranveer dan Ishani) hanya antv yang terbilang berhasil menayangkannya dan bertahan lama. Bahkan, program tersebut mampu mendongkrak rating antv yang sebelumnya di papan tengah menjadi nomor 1, dan jelas tentu saja juga menaikkan pemasukan iklannya.[29][30] Beberapa drama tersebut, seperti Uttaran, Thapki, Mohabbatein, Gopi, Kulfi dan masih banyak lagi. Awalnya, antv juga berusaha mencoba peruntungan dengan menyiarkan drama Turki seperti Abad Kejayaan, Fatmagul dan Cansu dan Hazal.[31] Program-program ini awalnya cukup populer, tetapi kemudian pada akhirnya hanya drama India sajalah yang dipertahankan.
Banjirnya program India di jaringan televisi ini, sering kali mendapat kritikan dari masyarakat, dan tentu saja dari KPI yang mengkritik karena durasi drama-drama India itu kebanyakan cukup lama dan melebihi 30% batas program asing di TV nasional.[32] Sebenarnya, jaringan televisi ini juga sudah berusaha menayangkan program lokal, tetapi sering kali mendapat rating rendah dan ada juga yang kesuksesannya seumur jagung. Misalnya, ada sinetron Malaikat Kecil dari India, Cinta di Langit Taj Mahal dan program realitas seperti Pesbukers, Bollystar Vaganza serta The New Eat Bulaga! Indonesia yang semuanya berusaha memasukkan aktor-aktris dari drama-drama India yang sudah ditayangkan sebelumnya, tetapi kebanyakan tidak sukses.[33] Di acara yang murni pemain lokal, seperti sinetron Jodoh Wasiat Bapak dan acara realitas semacam Karma, Menembus Mata Bathin dan Terangkanlah, awalnya memang sukses besar (bahkan Karma sangat tinggi rating-nya di waktu tayangnya yang mendekati tengah malam),[34][35] namun kemudian seperti diketahui bahwa program tersebut akhirnya lenyap di layar antv, dan kalaupun ada beberapa sinetron lokal baru sering kali ratingnya rendah.[36] Sementara itu, bagi program semacam berita, seperti Topik dan Lensa Olahraga yang pernah identik dengan antv justru menghilang dan tidak pernah tayang lagi. Dengan kata lain, saat ini antv adalah satu-satunya stasiun televisi yang sama sekali tidak lagi memiliki program berita. Praktis, program drama dan serial India tetap dipertahankan oleh jaringan televisi ini sampai sekarang. Topik saat ini hanya menyiarkan acara sela "Topik Terkini" di waktu tertentu dan sisanya fokus pada kanal YouTube dan situs web ANTVKlik, sedangkan Lensa Olahraga pindah ke saluran khusus olahraga yang masih dalam tahap uji coba, sportOne, namun pada tanggal 9 Januari 2023, sportOne telah resmi mengganti namanya menjadi VTV dan memprogram acara sinetron, komedi dan kartun dari ANTV sedangkan acara berita dan siraman qolbu dari tvOne.
Pada 16-17 Juli 2022, ANTV menyiarkan pertandingan persahabatan antara Persija Jakarta vs RANS Nusantara FC[37] dan Persebaya vs PSIM,[38] menandai kembalinya program olahraga ke saluran tersebut. Sejak September 2022, jaringan tersebut mulai menayangkan acara One Pride MMA, kompetisi seni bela diri campuran milik jaringan lokal, berpindah dari tvOne.[39] Pada Februari 2023, ANTV menyiarkan siaran langsung pertandingan Bundesliga mulai musim 2022-2023 hingga 2024-2025 (tayang bersama tvOne) berkat kerjasama dengan pemilik lisensi dari Mola TV. Sebelumnya pada musim 2021-2022 lalu dimana pertandingan Bundesliga musim 2021-2022 yang hanya disiarkan di tvOne saja.
Kepemilikan
antv merupakan satu dari sedikit jaringan televisi di Indonesia yang tidak pernah mengalami perubahan pengendali sejak awal didirikan, yaitu oleh Bakrie Group (lewat berbagai anak perusahaannya). Walaupun sempat terjadi perubahan saham minoritas, tetapi posisi Bakrie dalam perusahaan ini seakan tidak goyah. antv pertama kali dimiliki secara patungan oleh dua orang politisi Partai Golkar, yaitu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono dengan saham 60%-40% (awalnya 55-45%)[13] lewat masing-masing PT Bakrie Investindo dan PT Hasmuda Internusa Perdana.[40] Kongsi ini lahir karena walaupun Bakrie-lah yang ingin mendirikan televisi swasta, tetapi Agung-lah yang berhasil mendapatkan izin untuk siaran (awalnya di Lampung) karena kedekatannya dengan Menteri PeneranganHarmoko.[41] Kongsi keduanya tetap berlangsung hingga 2001, ketika Agung (lewat PT Hasmuda) melepaskan kepemilikannya kepada perusahaan yang masih terafiliasi dengan Bakrie, yaitu PT Capital Managers Asia (CMA), menyebabkan kepemilikan Bakrie kini mencapai 100%.
Akan tetapi, pada saat yang sama, akibat krisis ekonomi 1997, ANteve (dan kerajaan bisnis Bakrie lain) menjadi terbelit hutang yang amat besar. ANteve terbelit hutang ke BNI (lalu dialihkan ke BPPN) sebesar Rp 50 miliar, kemudian ke para kreditor asing dari Jepang, Korea Selatan dan Inggris sebesar US$ 59 juta. Hutang lain juga muncul misalnya dari Dirjen Postel Dephub bahwa ANteve menunggak biaya Hak Penyelenggaraan Frekuensi dari 1995-2000 senilai Rp 4 miliar dan harus membayarnya segera agar tidak diputus siarannya sebelum September 2001. Total hutang ANteve mencapai US$ 157 juta (Rp 1,4 triliun) dan pada saat itu hampir saja dipailitkan oleh para kreditornya. Untuk menangani masalah ini, Aburizal Bakrie meminta bantuan anaknya, Anindya Bakrie untuk menangani masalah tersebut. Di bawah pengelolaannya, ANteve kemudian mengajukan proposal perdamaian (PKPU) dengan meminta para kreditor untuk mengonversi hutangnya menjadi saham pada sidang PKPU Juli 2002. Akhirnya, para kreditor setuju untuk mengonversi hutangnya menjadi saham sehingga kepemilikan Bakrie merosot menjadi 17% (12% Bakrie Investindo, 5,33% CMA) dan 77,6% sisanya dipegang oleh para kreditor pada 2002. Dalam proses restrukturisasi inilah, ANteve kemudian diluncurkan ulang sebagai antv pada 2003. Walaupun saham Bakrie tergerus, kenyataannya Bakrie tetap bisa menjadi pengendali antv karena diminta oleh para kreditor. Menurut Anindya, sejak restrukturisasi itu, keuangan antv makin sehat.[21][26][42] Untuk membantu kinerja ANteve, manajemen juga berusaha mencari pendanaan seperti dari bank-bank lokal dan konsorsium bank Korea di bawah PT Sigma Batara senilai US$ 70 juta.[41][43]
Sebelum restrukturisasi hutang, sebenarnya sudah ada beberapa pihak yang berkeinginan untuk mengambil alih ANteve. Pertama, dari grup Kompas Gramedia yang berniat untuk membentuk TV sendiri, merencanakan untuk mengakuisisi ANteve, tetapi gagal karena keinginannya untuk meminta keringanan hutang dari BPPN tidak diterima (Kompas Gramedia kemudian akan membeli TV lain, yaitu DVN TV). Kemudian, ada lagi penawaran dari Bhakti Investama (Hary Tanoesoedibjo) yang ingin memiliki ANteve, tetapi gagal karena hal yang sama dengan Kompas Gramedia. Pada penawaran ketiga, muncul PT Indopac Media yang 50% sahamnya dikendalikan Erick Thohir. Dibandingkan dua penawar sebelumnya, hampir saja Thohir menguasai ANteve karena ia bahkan sudah diminta untuk menjadi Wakil Direktur ANteve, tetapi kandas karena ada perbedaan pendapat antara keduanya. PT Indopac meminta agar pembayaran pembelian saham ANteve dilakukan setelah negosiasi dengan kreditor dan penyerahan sahamnya dilakukan segera setelah pembayaran (karena mereka sudah mengeluarkan biaya yang mencapai 70% dari modal PT Indopac), sedangkan Bakrie ingin pembayaran pembelian saham dilakukan segera, tetapi alih sahamnya menunggu kreditor dahulu. (Di masa depan, walaupun tidak menguasai, Thohir akan terlibat dalam pengelolaan antv sebagai direktur utama sampai 2019).[21][44] Kabar lain juga sempat mengatakan bahwa ANteve sempat ingin berkongsi dengan Viacom Inc. sebesar 50-50% untuk bekerjasama dalam bidang produksi dan manajemen pada 2001.[16]
Pada 28 Agustus 2003 antv dimiliki oleh Bakrie Investindo 4,3%, PT Kencana Cita Kesuma 1,6%, PT Bune Era Mandiri 1,2%, PT Satria Cita Perkasa 10,2%, Magnus Capital Corporation Ltd. 4,5%, dan CMA 78,2%. Seperti telah disebutkan, CMA merupakan kendaraan bisnis Bakrie bersama sejumlah mantan kreditor antv.[45] Restrukturisasi saham antv pada 2004 mengakibatkan perubahan kembali sehingga struktur kepemilikannya menjadi PT Bakrie Investindo 20,8%, CMA 6,6%, PT Kencana Cita Kusuma 7,8%, PT Bune Era Mandiri 5,8%, Nirwan Dermawan Bakrie 9,4% dan sebagai pemegang saham mayoritas adalah PT Satria Cita Perkasa 49,6% yang masih terafiliasi dengan Bakrie Group. Pada titik ini, Bakrie dapat mengendalikan saham mayoritas antv kembali dan lepas dari hutang serta kreditor. Dalam kondisi yang makin membaik itulah, pada 29 September 2005, Bakrie melakukan kerjasama dengan STAR TV (yang pada saat itu masih dimiliki oleh konglomerat media asal ASRupert Murdoch) dengan menjual 20% saham antv kepadanya dan sisanya (80%) masih dipegang oleh keluarga Bakrie.[25]
Bagaimanapun, walaupun kemudian ada isu bahwa STAR TV akan meningkatkan sahamnya hingga 51%,[43] ditambah dengan pencapaian antv yang cukup meningkat di awal, tetapi pada akhirnya kerjasama keduanya berakhir dengan STAR TV menjual sahamnya kepada pihak Bakrie pada 23 Juni 2009. Transaksi penjualan ini dilakukan sembari melakukan pembentukan perusahaan induk antv, yaitu Intermedia Capital. Saham-saham antv, yang sebelumnya dikuasai berbagai pihak yaitu dari STAR TV dan sejumlah perusahaan afiliasi Bakrie seperti Bakrie Capital Indonesia, CMA, Promise Result Ltd. dan Good Response Ltd. dialihkan/dijual kepada PT Intermedia Capital. Intermedia Capital sendiri berada di bawah kendali PT Visi Media Asia (VIVA), yang tetap dikuasai oleh pemilik yang sama, yaitu oleh keluarga Bakrie.[46] STAR TV sendiri kemudian akan menjadi pemegang saham sebesar 7,5% di VIVA, tetapi pada 2014 seluruh saham itu dilepas olehnya.
Sejak saat itu, kepemilikan antv masih dimiliki oleh Visi Media Asia lewat Intermedia Capital sampai saat ini. Walaupun ada rumor pada awal 2013 bahwa Bakrie akan menjual antv/VIVA kepada pemilik grup Media Nusantara Citra, Hary Tanoesoedibjo pada tahun 2013 senilai US$ 1,2-2 miliar (Rp 10-19 triliun), tetapi hal itu dibantah oleh Hary Tanoe dan terakhir oleh VIVA itu sendiri sehingga rencana itu dipastikan batal.[47][48] Di samping HT, kabar lain juga mengatakan bahwa di tahun yang sama, Chairul Tanjung dari CT Corp juga menargetkan untuk mengakuisisi VIVA (termasuk antv di dalamnya), bahkan CT sudah menyampaikan bahwa ia siap membeli VIVA dengan modal Rp 17,2 triliun (US$ 1,8 miliar) langsung secara tunai. Walaupun demikian, rencana ini kemudian tidak terjadi.[49][50] Pada April 2018, rumor lain menyatakan bahwa antv akan diakuisisi 50% sahamnya oleh Emtek, tetapi petinggi Emtek maupun anak usahanya, Surya Citra Media membantah kabar tersebut.[51][52]
Logo antv yang digayakan dengan corak batik. Meskipun dari tanggal 17 Maret2013 hingga 24 Maret2018 digunakan dalam setiap siarannya, logo ini bukanlah logo resminya. Sejak 25 Maret2018, meskipun tidak digunakan lagi di layar kaca, logo ini masih digunakan pada seragam karyawan/karyawati antv.
Awalnya logo antv menggunakan nama "ANteve" terdiri dari kata "AN" dengan warna motif biru, sian, kuning, jingga, merah jambu dan hijau serta kata "teve" di bawahnya pada latar segi empat hitam. Kemudian, di tanggal 13 Februari 1994, ANteve memodifikasi logonya menjadi warna kuning, merah, hijau, jingga, merah muda dan sian serta tulisan huruf tipis dibawah pada kolom persegi panjang warna hijau gelap/biru muda dan ungu/biru tua. Kombinasi warna-warna tersebut merefleksikan ANteve sebagai televisi remaja yang bercitra muda, dinamis, dan progresif,[54] serta visi baru dan program-program yang berwarna.[53] Saat menggunakan logo ini, station identification dari ANteve menampilkan gambar siger yang melambangkan asal kota dari ANteve, Bandar Lampung. Sempat pada Februari 1997 ANteve mengadakan sayembara ke publik untuk mencari pengganti logo warna-warni ini,[55] namun kurang jelas hasilnya.
Pada tanggal 1 April 2002, logo on-air ANteve dipindahkan ke kanan layar kaca sampai saat ini setelah memutus kontrak dengan MTV.[butuh rujukan] Logo on-air ANteve di kanan layar kaca digunakan sampai tanggal 31 Desember 2002.
Sebelum pergantian logo pada Maret 2003, sekaligus dalam memperingati hari jadinya yang ke-10 tahun, ANteve sempat menggunakan logo on-air "10 ANTEVE" dengan tulisan bergaya Disney, yang disebut "Waltograph".[56]
Pada tanggal 1 Maret 2003, ANteve mengubah logo dan nama lagi menjadi "antv" huruf kecil dengan warna gradien merah, jingga dan kuning. Station identification diperbarui dan tidak lagi menampilkan gambar siger. Logo bertuliskan "antv" tersebut tetap dipertahankan pasca masuknya saham STAR TV, namun dimodifikasi dengan menyesuaikan logo saluran televisi internasional tersebut. Penyesuaian logo ini diinterpretasikan sebagai kombinasi dari dua kekuatan yang saling melengkapi, yaitu STAR TV dengan pengalaman internasionalnya dan antv dengan pengetahuan dan keahlian lokalnya.[57]
Mulai 20 September 2009, antv kembali mengubah logonya dengan kemiripan seperti logo pada tahun 2003, tetapi memiliki kotak yang berbentuk sama dengan logo sebelumnya saat di bawah STAR TV. Namun, logo ini didominasi warna merah dengan bayangan berwarna kuning dan menggunakan huruf "antv", tanpa logo bintang STAR TV. Simbolisme dari logo tersebut, meliputi:
Pancaran yang tebal dan berwarna merah menggambarkan kekuatan dan kepercayaan diri antv menuju masa depan yang gemilang, yang memperlihatkan antv dipersembahkan sebagai kebanggaan Indonesia.
Warna putih melambangkan tekad antv menjalankan usaha ini berdasarkan asas ketentuan yang berlaku dilandasi nilai-nilai kejujuran, ketulusan, serta menjunjung tinggi integritas bangsa.
Warna kuning melambangkan kemakmuran, di mana antv diharapkan dapat memberikan kemakmuran kepada seluruh pemangku kepentingan.
Bertepatan dengan siaran langsung Viva La Vida pada tanggal 17 Maret 2013, pada saat antv genap berusia 20 tahun, logo ini divariasikan lagi menjadi versi batik, baik sebagai logo on-air maupun logo jeda komersial/iklan terutama di situs web resmi antv.[58] Kemudian, pada tanggal 25 Maret 2018, tepat pada acara Karma sebelum perayaan hari ulang tahun antv ke-25 (Indonesia Keren 3), logo on-air antv divariasikan lagi menjadi merah putih, menyesuaikan dengan logo perusahaannya, sementara logo antv versi abu-abu yang digunakan sebagai logo on-air dari 20 Juli 2012 sampai 17 Maret 2013 digunakan kembali sebagai logo jeda komersial/iklan (pernah digunakan pada tanggal 20 September 2009 hingga 19 Juli 2012) dan logo on-air versi batik sebelumnya saat ini digunakan pada seragam karyawan/karyawati antv.
antv saat ini disiarkan melalui kurang lebih 37 stasiun televisi (tidak termasuk stasiun relay) yang dimiliki oleh kurang lebih 24 perusahaan (termasuk stasiun dan perusahaan induknya), dan menjangkau 31 dari 38 provinsi di Indonesia. Cakupan ini, meskipun diperbolehkan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2021 tentang Pos, Telekomunikasi, dan Penyiaran,[59] sebenarnya melanggar pasal 31 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran yang mengharuskan jangkauan siaran antv dibatasi. Hingga tahun 2020, antv didukung oleh 43 stasiun pemancar.[60] Seluruh stasiun tersebut dimiliki oleh ANTV.
Berikut ini adalah transmisi antv dan stasiun afiliasinya (sejak berlakunya UU Penyiaran, stasiun TV harus membangun stasiun TV afiliasi di daerah-daerah/bersiaran secara berjaringan dengan stasiun lokal). Data dikutip dari data Izin Penyelenggaraan PenyiaranKominfo[61] dan berbagai sumber.[62]
Keterangan: stasiun yang dicetak miring berarti masih berupa stasiun relay dan belum memiliki siaran lokalnya sendiri.
Lucha Libre based films This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Luchador films – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (May 2019) (Learn how and when to remove this template message) This article may need to be rewritten to comply with Wikipedia's quality standards. You can help. The talk page ...
Kim Seok-jin김석진Jin saat pada 1 Mei 2019.Informasi latar belakangNama lahirKim Seok-jinLahir4 Desember 1992 (umur 30)Gwacheon, Gyeonggi-do, Korea SelatanGenreK-popPop-rockBaladaPekerjaanPenyanyiPenulis laguInstrumenVokalTahun aktif2013 (2013)–sekarangLabel Big Hit Artis terkaitBTSNama KoreaHangul김석진 Hanja金碩珍 Alih AksaraGim Seok-jinMcCune–ReischauerKim Sŏk-chin Kim Seok-jin (bahasa Korea: 김석진, lahir 4 Desember 1992) atau lebih dikenal dengan mononimnya...
Russian businessman (born 1951) For the Soviet-Ukrainian hurdler and sprinter, see Vasyl Anisimov. Vasily AnisimovBornVasily V. Anisimov19 September 1951Almaty, Kazakh USSREducationAlma-Ata Institute of National EconomyOccupationProperty developerSpouses Galina Anisimova (divorced) Ekaterina Anisimova (divorced) Children4Awards Order of Alexander Nevsky Order of Honour Order of Friendship (Kazakhstan) Websitehttps://www.coalco.ru/en/ Vasily ...
لمعانٍ أخرى، طالع تيم رايت (توضيح). تيم رايت معلومات شخصية الميلاد 31 يوليو 1967 (56 سنة) ورکسام مواطنة المملكة المتحدة ويلز الحياة الفنية النوع إلكترونيكا المهنة ملحن، ودي جيه اللغات الإنجليزية أعمال بارزة موسيقى المواقع الموقع الموقع الرسم
Sonny Terry in 1981 Saunders Terrell (Greensboro (Georgia), 24 oktober 1911 - Mineola (New York), 11 maart 1986), beter bekend onder zijn artiestennaam Sonny Terry, was een Amerikaans bluesmuzikant. Terrell speelde voornamelijk mondharmonica, en combineerde zijn blaastechniek met typische stemgeluiden. Op jonge leeftijd werd hij, als gevolg van diverse ongevallen, nagenoeg blind. Hij werkte met Blind Boy Fuller, en na diens dood met Brownie McGhee, waarmee hij tot in de jaren zeventig popular...
1871–1918 empire in Central Europe This article is about the German nation-state existing from 1871 until 1918. For other uses, see German Empire (disambiguation). German EmpireDeutsches Reich (German)1871–1918 Flag Coat of arms(1889–1918)[1] Motto: Gott mit uns (German)[2]Nobiscum Deus (Latin)(God with us)Anthem: Heil dir im Siegerkranz [3](Hail to Thee in the Victor's Crown) Die Wacht am Rhein (unofficial)[4][5][6](The Wat...
جامعة أماسيا معلومات التأسيس 2006 الموقع الجغرافي البلد تركيا إحصاءات الموقع الموقع الرسمي تعديل مصدري - تعديل جامعة أماسيا (بالتركية: Amasya Üniversitesi) هي جامعة تركية تقع في أماسيا في محافظة أماسية بتركيا. تأسست في 17 مارس 2006.[1][2] تاريخ الكليات والمعاهد كلية...
يفتقر محتوى هذه المقالة إلى الاستشهاد بمصادر. فضلاً، ساهم في تطوير هذه المقالة من خلال إضافة مصادر موثوق بها. أي معلومات غير موثقة يمكن التشكيك بها وإزالتها. (ديسمبر 2018) عمان في الألعاب الأولمبية علم عمان رمز ل.أ.د. OMA ل.أ.و. اللجنة الأولمبية العمانية تاريخ أولمبي ال
Begonia bouffordii TaksonomiDivisiTracheophytaSubdivisiSpermatophytesKladAngiospermaeKladmesangiospermsKladeudicotsKladcore eudicotsKladSuperrosidaeKladrosidsKladfabidsOrdoCucurbitalesFamiliBegoniaceaeGenusBegoniaSpesiesBegonia bouffordii C.I Peng, 2005 lbs Begonia bouffordii adalah spesies tumbuhan yang tergolong ke dalam famili Begoniaceae. Spesies ini juga merupakan bagian dari ordo Cucurbitales. Nama ilmiah spesies ini pertama kali diterbitkan oleh Ching I Peng pada 2005. Referensi ^ Bego...
Laksamana Muda TNI (Purn.) Dr. Ir. H.YuhastiharM.M.Laksamana Muda Informasi pribadiLahir30 Juni 1960 (umur 63)Palembang, Sumatera SelatanKebangsaan IndonesiaPartai politik PDI-PSuami/istri1Anak2[1]Alma materAkademi Angkatan Laut 1983Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan LautUniversitas KrisnadwipayanaUniversitas Negeri JakartaKarier militerPihak IndonesiaDinas/cabang TNI Angkatan LautMasa dinas1983–2018Pangkat Laksamana Muda TNISunting kotak info • ...
1982 United States Senate election in Texas ← 1976 November 2, 1982 1988 → Nominee Lloyd Bentsen James M. Collins Party Democratic Republican Popular vote 1,818,223 1,256,759 Percentage 58.59% 40.50% County resultsBentsen: 50–60% 60–70% 70–80% 80–90%Collins: 50–60% 60–70...
Politeknik Maritim Negeri IndonesiaJenisPerguruan Tinggi NegeriLembaga indukKementerian Pendidikan dan Kebudayaan IndonesiaDirekturIr. Akhmad Nuriyanis, M.T.AlamatJl. Pawiyatan Luhur I/1, Bendan Duwur, Semarang, Jawa Tengah, IndonesiaSitus webpolimarin.ac.id Politeknik Maritim Negeri Indonesia, yang disebut juga sebagai Polimarin adalah perguruan tinggi negeri berbentuk politeknik di Semarang, Jawa Tengah dibawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia yang diresmikan pada tanggal 14 ...
American on-demand Internet television network Skweez MediaLogo of Skweez MediaIndustryStreamingFounded2014Number of locationsSanta Monica, California, U.S.Area servedWorldwideKey peopleJamey Kirby (President)Michael Kulich (Executive Vice President of Content and Marketing)Scott Borden (Executive Vice President of Business Development)Websiteskweezme.com Skweez Media is an American-based on-demand Internet television network available worldwide that offers a large selection of new and classi...
Artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak. Tulisan tanpa sumber dapat dipertanyakan dan dihapus sewaktu-waktu.Cari sumber: Perang Boer – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR Perang Boer merupakan peperangan yang terjadi di Afrika Selatan antara Imperium Britania melawan 2 republik Boer merdeka, yakni Negara Beba...
2018 book by Judea Pearl and Dana Mackenzie The Book of Why: The New Science of Cause and Effect First edition (US)AuthorsJudea Pearl and Dana MackenzieLanguageEnglishSubjectsCausality, Causal Inference, StatisticsPublisherBasic Books (US)Penguin (UK)Publication date2018ISBN9780141982410Preceded byCausal Inference in Statistics: A Primer The Book of Why: The New Science of Cause and Effect is a 2018 nonfiction book by computer scientist Judea Pearl and writer Dana Mackenzie. The bo...
People's Liberation Army general (1943–2015) In this Chinese name, the family name is Xu. Xu Caihou徐才厚Xu Caihou in October 2009Vice Chairman of the Central Military CommissionIn officeState Commission13 March 2005 – 14 March 2013Party Commission19 September 2004 – 15 November 2012Serving with Guo Boxiong, Cao Gangchuan and Xi JinpingChairmanHu JintaoHead of the People's Liberation Army General Political DepartmentIn officeNovember 2002 – September 2...
Japanese singer Reina Miyauchi in 1999 Reina Miyauchi (Miyauchi Reina, 宮内玲奈, born January 6, 1978) is a J-pop singer from Okinawa, Japan,[1] and current member of the group MAX. She made her debut with the group Super Monkey's on 25 January 1995, and then, after the departure of Namie Amuro, she formed the group MAX with the remaining group members. See also Super Monkey's MAX References ^ Miyauchi Reina 宮内玲奈. JDorama. Retrieved 4 January 2011. Authority control databa...
South Korean TV producer (born 1976) In this Korean name, the family name is Na. Na Yeong-seokBorn (1976-04-15) April 15, 1976 (age 47)Cheongju, North Chungcheong Province, South KoreaOther namesNah Yung Suk Na PDEducationYonsei University - Public AdministrationOccupation(s)Television producer, directorYears active2001–presentEmployer(s)Egg is Coming CJ E&M Studio (2023–present) CJ E&M (2013–2022)KBS (2001–2012)Spouse(s)Undisclosed, married (2011–present)Chil...